♤ 22,0

1.7K 295 32
                                    

• Now playing :

Wine
-Suran.

● ○ ●

Langit malam menjadi hal pertama yang Taehyun temui sesaat setelah ia menginjakkan kakinya keluar dari gedung sekolah. Ia mengedarkan pandangannya sesaat, kemudian beralih melirik jam yang melingkar di pergelangan tangan kirinya dan lantas mendengus pelan.

"Aku harus segera pulang."

Taehyun bergegas menuju area parkir sekolah untuk mengambil sepedanya yang terparkir disana. Saat akan melewati salah satu barisan mobil, tanpa sengaja indera pendengarannya menangkap pembicaraan dua orang lawan jenis yang tampaknya bertengkar.

"Aku ingin putus, Hera. Biarkan aku pergi."

"Aku butuh alasan yang jelas, Hyunjin. Kau tak bisa seenaknya memutuskan keputusan berpisah begitu saja!"

Lelaki berjaket hitam itu mendengus, "aku sudah muak dengan sikap egoismu, mari berpisah saja. Aku ingin kita putus saja."

Hera menggeleng, "tidak, Hyunjin. Jangan. Aku tidak ingin kita putus. Aku akan melakukan apapun, aku akan mencoba mengubah sikapku."

Lelaki bernama Hyunjin itu lagi-lagi mendengus, "ini sudah keputusanku." Setelah mengatakannya, ia pun lansung pergi. Namun Hera tak tinggal diam, ia berlari ke arah Hyunjin dan memeluk lelaki itu dari belakang.

"Lepaskan aku, Hera!" Suara Hyunjin naik satu oktaf. Hera menggeleng kuat dan enggan melepas dekapannya.

"Kubilang lepaskan aku, Bodoh!" Hyunjin menghempaskan tangan Hera dengan sangat kasar.

"Hyunjin," panggil Hera dengan wajah memelas. "Kumohon, Hyunjin-ah. Jangan seperti ini. Aku yakin, kita pasti bisa memperbaikinya."

"Kemasi barang-barangmu dari apartemenku. Kembalikan kuncinya besok setelah kau pastikan tak ada lagi yang tertinggal," ucap Hyunjin dingin sembari melenggang meninggalkan Hera yang terpaku di posisinya.

Taehyun yang sejak tadi bersembunyi di balik dinding pun lansung menghela napas lega, lalu mengusap telinganya beberapa kali.

Sejak kapan aku jadi kepo seperti ini. Aku melakukan kejahatan, aku menguping. Batinnya.

Baru saja Taehyun hendak melangkah pergi, ia dikagetkan oleh suara teriakan Hera. Ya, gadis itu berteriak sangat keras bak orang gila. Taehyun mengelus-ngelus dadanya, barusan ia merasa jantungnya seperti akan copot.

"Hyunjin sialan! Dasar laki-laki brengsek! Ia malah meninggalkanku di saat-saat seperti ini! Semua orang terus saja pergi meninggalkanku! Hidupku sangat buruk! Kurang ajar!"

Taehyun menghela napas kasar dan memilih menghampiri sepedanya. Jangan pikir ia akan menghampiri Hera dan menenangkan gadis itu lalu mengatakan bahwa dirinya masih ada disana dan akan selalu berada di sisi Hera. Tidak akan. Ini bukan drama Korea.

Taehyun sama sekali tidak berniat mencampuri urusan siapapun, ingatlah itu.

"AHHH!!! Aku tidak boleh sampai kehilangan fokus! Aku harus segera menemukan Haneul dan membawanya kepada Pak Tua Brengsek itu atau ia akan terus membuatku tersiksa." Hera mengepalkan tangannya kemudian berlari meninggalkan area parkir hingga akhirnya menghilang di balik pintu.

Dream;TaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang