Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
+ × +
Bel pulang sekolah sudah berbunyi, namun kondisi kelas masih ramai oleh para siswa-siswi dikarenakan hujan yang mengguyur di luar sana. Di tempatnyan, Haneul duduk dengan tak tenang, ia cemas. Hal itu sukses membuat Beomgyu bertanya-tanya.
Laki-laki itu pun berhenti memainkan game online di ponselnya dan berbalik, "ada apa?" Tanyanya.
Haneul menoleh dan menghela napas gusar.
Aku harus segera pulang, karena ada pekerjaan. Tapi karena sekarang sedang hujan, aku jadi tidak bisa pulang.
Mereka berkomunikasi dengan bahasa isyarat.
Apakah boss-mu baik? Apa menurutmu ia tidak akan marah besar jika kau sedikit terlambat? Ya, kau lihat sendiri hujannya terlalu lebat untukmu berjalan ke halte.
Haneul menunduk, ia sendiri ragu apa ia akan baik-baik saja jika pulang terlambat.
Sepertinya aku harus pulang.
Beomgyu tampak bingung. Kau yakin? Tanyanya dengan bahasa isyarat.
Ya, dengan sangat berat hati, Haneul mengangguk. Mau bagaimana lagi? Ia tak punya pilihan lain.
Beomgyu ingin mengantarkan Haneul ke halte bus, namun gadis itu menolak. Ia segera berlari menuju halte bus.
+ × +
"Ya! Kenapa kau terus menyerangku?! Serang lawannya, bukan aku!" Pekik Yeonjun frustrasi melihat permainan Kai.
Newbie yang menyebalkan. Batin Yeonjun kesal.
"Mianhae, Hyung," Namun, Kai justru malah tertawa. Yeonjun mendengus kesal, ia kan sabar jadi selalu tabah dan memaafkan umat yang bersalah.
Di samping Kai, tampak Soobin sibuk menembaki para lawan mainnya di arena game perang-perangan tersebut. Ia merasa seperti memainkan peran kesatria baja hitam dalam rupa tentara tampan di drama Descendant Of The Sun.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.