Bu guru Kim adalah kepala sekolah paling ramah yang pernah Haneul temui. Sepanjang perjalanan menuju kelas, wanita itu membicarakan banyak hal, meskipun ia tahu Haneul punya masalah dengan hal komunikasi.
"Jadi, Haneul-ssi... kau akan masuk ke kelas khusus untuk para siswa-siswi yang punya masalah dalam berkomunikasi. Aku harap kau tidak salah sangka tentang kelas itu, sejujurnya Pak Kang membuat kelas khusus tersebut untuk membantu anak-anak yang punya gangguan komunikasi, agar bisa merasa nyaman belajar tanpa memikirkan kesulitan berkomunikasi dan tidak tertekan dengan kondisi mereka."
Haneul mengangguk pelan, ia mengerti itu dan bahkan sangat bersyukur bisa memiliki kesempatan bersekolah di sana. Jarang ada sekolah yang sangat menghargai orang-orang seperti mereka yang biasanya diolok.
Hey, kau bisu ya! Ah! Bisu! Dasar bisu! Haneul sering menerima olokan seperti itu dari lingkungan sekitarnya. Tapi ia sudah menganggapnya makan sehari-hari.
"Syukurlah kau mengerti, Haneul-ssi. Aku jadi tahu alasan Pak Kang memilih dirimu."
Memilih? Batin Haneul bingung.
"Oh ya, nantinya, jika kau ingin menanyakan hal yang kurang kau mengerti tentang pelajaran. Tanyakan saja pada guru mata pelajarannya dengan bahasa isyarat, guru-guru yang mengajarmu nanti pun sengaja digaji khusus sehingga punya kemampuan berkomunikasi dalam bahasa isyarat. Jadi jangan takut untuk bertanya ya...,"
Haneul mengangguk.
"Aku harap kau bisa berteman dengan teman sekelasmu dan bergaul. Aku harap kau senang bersekolah di sini," ucap Bu Kim sembari tersenyum kecil.
Sekarang ini, mereka telah sampai di depan sebuah ruangan berpintu putih. Bu Kim menekan knop pintu, kemudian segera masuk dan diekori oleh Haneul. Pemandangan pertama yang Haneul lihat adalah sesosok laki-laki yang tengah duduk bersandar pada dinding ruangan dengan earphone yang terpasang di salah satu telinganya.
Laki-laki itu memejamkan mata dan terlihat tenang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bu guru Kim mendekati laki-laki itu, "Beomgyu-ssi," Laki-laki itu membuka matanya perlahan dan kaget melihat Bu guru Kim ada di sana sampai buru-buru mencabut earphone yang sejak tadi menyumbat telinganya.
Laki-laki itu segera beranjak dan membungkuk sopan.
Bu guru Kim tersenyum kecil, lalu menoleh dan menunjuk Haneul dengan telapak tangannya. Laki-laki itu pun ikut menoleh ke arah Haneul.
"Beomgyu-ssi, hari ini kita kedatangan teman baru. Namanya Haneul. Aku harap kau bisa membantunya dan juga semoga kalian bisa berteman."
Beomgyu memperhatikan Haneul dengan teliti, "ya, Bu guru. Aku akan membantunya sebisaku."