Notes :
aku sedikit mengganti bagian akhir di part 5, 0.
Bisa dicek dulu aja bagi yang belum baca.+ × +
• Now playing :
Nap of a star
-Tomorrow By Together.
+ × +
Pintu ruangan terbuka dan muncullah Taehyun dari balik pintu coklat tua tersebut. Haneul lantas terdiam bingung melihat Taehyun di sana, ya, laki-laki itu pun tak kalah bingungnya.
Taehyun mengernyit sambil mendekati Seokjin, lalu meletakkan sebuah kunci mobil di atas meja kerja ayahnya, "ini kunci mobilku..."
Seokjin menatap Taehyun sejenak, lalu berdeham, "eh? Kau benar-benar yakin tidak membutuhkan mobilmu lagi? Kau akan pulang dan pergi naik apa?" Tanya Seokjin tidak yakin dengan keputusan Taehyun yang mendadak.
Namun tanpa ragu sedikitpun, Taehyun menjawab, "aku yakin... kau tidak perlu memikiran itu. Aku hanya butuh uang saku lebih bulan ini. Eum, kalau begitu aku pamit."
Setelah mengatakannya, Taehyun lansung berjalan pergi dari sana. Saat berada di ambang pintu, ia menoleh sedikit ke belakang, "sebentar lagi pukul delapan. Terserah jika kau ingin tetap berada di sana," ujarnya, kemudian berlalu dari sana.
Haneul diam sejenak. Butuh beberapa waktu untuknya sampai ia menyadari bahwa Taehyun berbicara dengannya. Ia pun lantas terperanjat dan buru-buru berpamitan dengan Seokjin, lalu mengekori Taehyun. Laki-laki itu berjalan dengan sangat cepat.
Bagaimana tidak? Ia kan punya dua pasang kaki ramping yang panjang dan mudah digerakan. Sedangkan Haneul, meskipun ia disebut-sebut cukup tinggi untuk standar tinggi tubuh perempuan. Tetap saja kakinya tak sepanjang milik Taehyun.
Saat sampai di ruang tengah, gadis itu berhenti melangkah. Dengan ragu, ia menarik pelan lengan seragam Taehyun agar berhenti juga. Melihat ekspresi Taehyun, sepertinya ia sangat kesal.
Haneul mendadak bingung bagaimana cara menyampaikan bahwa ia harus berganti seragam dan mengambil tas sekolahnya terlebih dahulu.
Taehyun menghela napas, "cepatlah... sepuluh menit atau kutinggal. Aku di garasi." Laki-laki itu segera melenggang pergi setelahnya.
Satu hal yang Haneul kagumi adalah kepekaan Taehyun. Laki-laki itu selalu akurat dalam menebak hal yang ingin Haneul katakan. Daebak.
Tidak mengulur waktu lagi, Haneul pun segera pergi ke kamarnya dan lansung mencari Taehyun di garasi setelah ia selesai dengan urusannya.
+ × +
Taehyun memberhentikan laju sepeda hitamnya di persimpangan jalan. Ya, sekitar lima meter lagi dari sekolah. Haneul yang duduk di kursi belakang pun segera turun seraya menatap Taehyun bingung. Laki-laki itu segera turun pula. Ia melirik sekitar, lalu mengenakan topi hoodie-nya.
"Mulai sekarang kau akan berangkat bersamaku," ujar Taehyun. Haneul terkejut mendengarnya. "Tapi... jangan salah menangkap maksudku. Aku hanya merasa bersalah atas kejadian semalam... tapi itu terserah padamu..."

KAMU SEDANG MEMBACA
Dream;Taehyun
FanfictionBACA DULU, NANTI JATUH CINTA "Bagaimana jika kubilang aku mencintaimu? Apa itu terdengar aneh?" ---- Yuk, dibaca yaa!