♤ 28,0

1.5K 274 59
                                    

• Now playing :

You are my everthing
-Gummy.

+ × +

Entah apa yang sedang terjadi di sekelilingnya, Haneul tak tahu dengan jelas. Matanya ditutup dengan kain sehingga ia hanya dapat mendengar suara para pria yang telah menculiknya dan barusan salah satu dari mereka mengatakan selamat tinggal padanya.

Jadi, apa ini akhir dari hidupnya?

Apa ia akan mati seperti ini?

Ia akan meninggalkan dunia sekarang juga?

Ya, tidak pernah terpikirkan oleh Haneul bahwa akhir hidupnya akan seperti ini. Sungguh sebuah takdir yang malang untuk gadis bisu yang bahkan belum melakukan sesuatu yang berguna dalam hidupnya.

DORR!

Telinga Haneul berdegung sekejap, setelah itu didengarnya bunyi sesuatu yang jatuh ke permukaan lantai.

"Sialan! Siapa kau! Dan juga kenapa kau bisa masuk kesini!"

Ada yang datang? Pikir Haneul.

"Kau tidak perlu tahu siapa aku! Aku pastikan setelah ini kau akan masuk ke dalam penjara atas semua ini!"

Itu suara Taehyun. Haneul yakin itu suara Taehyun.

"Dasar bodoh," Pria berkalung itu malah tertawa mengejek, "kau pikir kau sedang bicara dengan siapa, huh? Kau sangat bodoh karena masuk kesini dan melibatkan diri. Ya ... aku tak punya pilihan selain membunuhmu juga, jadi bersiaplah."

Alangkah kagetnya Haneul mendengar itu. Ia refleks berteriak. "Angan!" Suaranya bergetar dan tidak jelas tapi ia yakin mereka bisa memahaminya.

"Angan!" (Jangan!)

"Angan, umho!" (Jangan, kumohon!)

"Angan bunu!" (Jangan bunuh ia!)

"Berisik sekali kau ini! Dasar bisu!" Pekik pria berjaket biru bergerak dan menampar Haneul dengan sangat keras. Pipi gadis itu lansung memerah, ia mendesis menahan perih.

"Hiks. Uoho, a-ngan!" (Kumohon, jangan!)

"Hiks. Angan unuh!" (Jangan bunuh!)

"Sudah kubilang diam!" Pria berjaket biru lagi-lagi ingin menampar Haneul. "Bajingan!" Taehyun dengan refleks berlari ke arah Haneul dan hendak menjauhkan pria berjaket biru itu dari Haneul, namun bodohnya ia lengah.

"Ck! Kau memang sungguh bodoh, matilah sana bersama!"

Sebuah peluru melesat dengan cepat. Taehyun bisa melihat peluru itu dengan jelas di depan matanya namun ia tidak bisa mengabaikannya begitu saja. Ia sangat ingin melindungi siapapun selagi ia bisa dan saat ini ada seseorang yang tengah dalam bahaya dan ia merasa perlu melindungi orang itu.

Akan tetapi, tampaknya ia lupa bahwa tidak akan selalu ada orang yang bersedia melindunginya juga saat ia melindungi orang lain.

Setiap orang punya dua pilihan. Melindungi atau dilindungi.

Selama ini, ia selalu dilindungi dan selalu gagal melindungi. Untuk hari ini, ia tidak akan gagal melindungi orang lain lagi, meski ia tidak tahu apa itu akan jadi yang pertama dan juga yang terakhir baginya.

"Akh!"

Taehyun tepat waktu. Ia berhasil melindungi Haneul.

"Aehyun...," lirih Haneul sangat pelan dan tak jelas. Ia ingin memastikan bahwa yang memeluknya sekarang ini adalah Taehyun.

Dream;TaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang