♤ 14,0

1.9K 332 58
                                    

• Now playing :

Perfect
-Ed sheeran.

●●●●

Tatapan Haneul tertuju pada laki-laki yang sudah siap melayangkan anak panahnya yang terbuat dari bahan kayu itu pada papan sasaran yang tergantung pada dinding. Dalam hitungan ke tiga, anak panah itu mulai melesat dengan cepat dan berakhir dengan posisi tancapan yang bagus. 9 poin!

"Taehyun, apa-apaan itu? Seharusnya kau mendapatkan 10 poin. Ayo lakukan lagi dan fokus!" Pria berpakaian olahraga serba hitam itu menepuk bahu Taehyun.

Taehyun hanya mengangguk mengiyakan ucapan pria yang tak lain adalah pelatihnya, kemudian beralih mengambil anak panah lainnya dan mulai memposisikannya dengan setepat mungkin. Saat tengah berhadapan dengan panahan, Taehyun benar-benar seperti orang yang berbeda. Auranya terasa begitu serius dan terpusat pada permainan.

"Tegakkan tubuhmu," ujar sang pelatih yang berdiri di belakang Taehyun menepuk pundak laki-laki itu.

"Ingat untuk selalu bernapas melalui diafragmamu, saat menarik tali busur dan tempatkan pada titik sasaran dengan benar. Jangan salah lagi."

"Tarik busurmu dengan benar, Taehyun! Tariklah sampai di batas dagu dan tetaplah dalam keadaan tegak."

Haneul menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali mendengar begitu banyak bentuk protes dari pelatih tersebut pada permainan memanah Taehyun. Meskipun laki-laki itu mendapatkan poin 9 ataupun 10, pria yang disapa pelatih Lee itu terus saja mengeluh tentang permainan Taehyun. Rasanya seperti selalu salah.

"Taehyun-ah, fokus! Fokuslah pada permainanmu. Ini tinggal dua minggu lagi menuju perlombaan panahannya. Kau ingin kalah lagi kali ini? Kau tidak malu? Kau tidak malu karena ayahmu begitu percaya dan bangga padamu? Kau akan mengecewakan semua orang lagi? Oh ayolah, Taehyun. Kau tidak akan jadi pecundang, kan?"

Taehyun menunduk. Ia menghela napas panjang, kemudian meletakkan busur panah dan quiver di samping kursinya. Kepalanya berdenyut.

"Aku akan berusaha yang terbaik. Bisakah aku beristirahat sebentar? Aku lapar," Pelatih Lee hanya bisa mengangguk pasrah, lalu duduk di kursi santainya.

Taehyun melenggang pergi. Ia berpapasan dengan Haneul yang sudah berdiri di tempat dan posisi yang sama sejak pertama kali tiba di sana sampai sekarang ini, "apa? Kenapa kau menatapku seperti itu? Tataplah hal yang lain dan jangan menatapku."

Haneul mengerjap dua kali, lalu buru-buru membuang muka. Taehyun sepertinya sedang sensitif.

"Ya!"

Haneul lantas menoleh mendengarnya.

"Ikuti aku," Taehyun menoleh pada Haneul sejenak, lalu bergegas melanjutkan perjalanan.

Haneul menghela napas pelan, kemudian segera mengekori Taehyun yang entah pergi ke mana.

●●●●

Haneul menggembungkan pipi, di depannya Taehyun sedang asik mencomot kue ikan yang terlihat lezat itu sendirian. Ya, sendirian tanpa membagi satu-dua tusuk pun pada Haneul yang mendadak kelaparan lagi. Laki-laki itu sudah makan sekitar 20 tusuk dan masih seperti orang yang belum makan lima hari.

"Enak sekali!"

"Benar-benar enak."

"Ini sangat lezat."

Dream;TaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang