Prolog

42.2K 3.1K 40
                                    

"Gue berasa masih ABG deh pake baju ini." ucap seorang wanita yang berlenggak lenggok mematut dirinya di cermin.
Dia Amanda Karmila Suteja atau akrab di panggil Lala, juragan Lele sekaligus pemilik rumah makan 'Lele Goreng  Lala' yang terkenal seantero tanah air. Janda satu anak yang kadang lupa umur sendiri.

"ABG dari mana yang udah punya anak segede pangeran." cibir seorang wanita yang sibuk berdandan di kaca sebelah.

Dia Amelia Liana Lubis atau akrab di panggil Lili, teman sejak orok Lala berstatus single pemuja prince yang tak lain dan tak bukan putra semata wayang Lala.

"Sebenernya Mommy sama aunty mau pergi gak sih? Brian udah cape nunggunya." ucap seorang anak laki-laki dengan malas.

Dia Brian Adima Suteja, anak laki-laki berusia 10 tahun yang terjebak di antara dua wanita dewasa yang terkadang lupa umur mereka.

"Hai Brian sayang, gantengnya Mommy." Sapa Lala mengalihkan perhatiannya pada sang putra.

"Gimana Mommy cantikan pake baju ini?" Tanya Lala berputar memamerkan terusan selutut berlenggan 3/4 beraksen bunga dan kupu-kupu pada putranya. Lala berkulit putih dengan tubuh tinggi sedikit berisi, warna kuning pucat terlihat pas dengan kulitnya.

Brian mengacungkan jempolnya sebagai penilai untuk ibunya. Selama ini Brian lah konsultan fashion Lala, karena hanya dia laki-laki di rumah ini.

"Kalau Aunty?" Tanya Lili maju tepat dihadapan anak laki-laki berusia 10 tahun itu.

"Kagak usah deket-dekat banget kali." Ucap Lala menarik Lili mundur.

Brian memperhatikan penampilan Auntynya itu. Lili memiliki tubuh semampai bak model dengan kulit sedikit gelap. Drees hitam tanpa lengan itu cocok untuk tubuh semampainya. Brian mengacungkan jempol tanda memuji pakaian bibinya itu.

"Aunty cakepkan, ganteng?" Tanya Lili genit.

"Kagak usah genit sama anak gue." Ucap Lala sewot dan langsung merangkul putranya.

Brian cukup tinggi untuk ukuran anak 10 tahun, tinggi sudah mencapai pundak sang ibu. Tapi, di mata Lala, Brian tetaplah bocah laki-laki kesayangannya. Meskipun sudah berusia 10 tahun, Brian harus tetap terima jika ibunya mengecup kening dan kedua pipinya. Pernah sekali Brian menolak karena malu dengan teman-temannya, dan drama melow dari Lala yang harus dia hadapi. Menghindari drama melow, akhirnya Brian membiarkan saja Lala bertindak semau ibunya itu.

"Jadi kita mau berangkat kapan?" Tanya Brian dengan helaan napas.

"Oh sayangnya mommy, tunggu sebentar lagi yah. Mommy siapkan tas dulu, kamu tunggu di bawah aja, suruh pak Budi panaskan mobil, okay?" Pinta Lala yang langsung di angguki oleh Brian.

"Tas lo kan udah ada di atas kasur." Ucap Lili setelah Brian pergi.

"Gue harus napas dulu."

"Emang lo dari tadi kagak napas?"

"Maksud gue, gue harus nenangin diri dulu oon. Lagian acaranya di resto kita, orang rumah mah telat juga bebas." Ucap Lala sewot.

"Kenapa? Lo takut ketemu dia?" Tanya Lili ikut duduk disamping Lala.

"Emang lo gak takut ketemu? Masih mending gue cuma seorang, lah elo kan dua orang." Ucap Lala yang langsung membuat Lili kelimpungan.

Sepertinya Lili lupa jika reuni berarti bertemu dengan orang-orang dari masa lalu. Dan termasuk 'para mantan' di dalamnya.

10 YearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang