Jangan lupa vote terlebih dahulu yah sebelum lanjut baca! 😘😊
***
Dan pas adzan Ashar berkumandang aku dan Rara pun langsung sholat berjamaah di kamar nya rara, dan setelah sholat dan saat sedang duduk di kasur bersama rara tiba-tiba pintu di buka dan menampilkan sosok pria yang sekarang telah resmi menjadi imamku.
Diapun langsung masuk dan langsung duduk di dekatku malah dia sambil memelukku dari samping.
"Ekhem,, inget disini ada jomblo" sindir Rara, tapi bukan nya dilepas malah di eratkan dan segala menggoda adeknya.
"Biarin siapa suruh jomblo" ucap nya, dan Rara pun hanya bisa memajukan bibirnya beberapa centi.
"Yank, pulang yuk udah sore" ucapnya manja
"Ish abang kan belum ada ajah, kalau mau mesra-mesraan di kamar sendiri ajah jangan disini" ucap Rara yang masih cemberut
"Ayok yank, kita udah di usir nih" ucapnya yang langsung melepaskan pelukannya dan bangkit dari duduk nya. Akupun hanya mengangguk dan mengikutinya keluar dan menuju ke kamar sebelah mungkin itu kamar mas wildan.
Dan pas sudah masuk saat sedang duduk bersamanya di sofa yang ada di kamarnya tiba-tiba mas wildan memelukmu lagi akupun hanya diam, saat sedang larut tiba-tiba pintu dibuka gitu ajah.
"Ekhemmm,,, maaf-maaf ibu gak tahu" ucap ibu sambil membalikkan badan nya
Mas wildan pun, langsung melepaskan pelukannya dan berdiri menghampiri ibu, sedangkan aku hanya nunduk menahan malu.
"Ehk ibu, ada apa bu?" Tanya mas wildan lembut sambil memeluk ibunya dengan manja akupun heran kenapa mas wildan jadi hobi meluk yah, gak papalah asal jangan meluk istri tetangga ajah😎
"Ekhem, tumben kamu meluk ibu? Nanti istri kamu cemburu loh bang" ucap ibu menggoda kami, akupun mendongak dan senyum ajah.
"Pengen ajah, gak yah gak cemburu" ucapnya sambil melihatku, akupun hanya senyum dan mendekat
Tapi pas dia sedang manja sama ibunya tiba-tiba terdengar suara barinthon yang muncul dari tangga.
"Ekhemm, anda tolong lepaskan istri saya" ucap nya
"Ya ampun apa si pak, pinjem sebentar ajah gak boleh" goda mas wildan ke bapak yah suara itu suara bpk.
"Hmmm pinjem? Okeh kalau begitu berarti bapak juga pinjem istri mu" ucap bapak sambil mendekatiku
Dan mas wildan pun segera melepaskan pelukannya dari ibu dan menghampiri ku dengan cepat sebelum bapak sampe"Ehh, tidak bisa pak ini spesial punyaku pak, bapak sma ibu ajah ya kan bu?" Ucapnya sambil mengedip-ngedipkan. Matanya akupun hanya senyum-senyum melihat tingkahnya.
"Uhh, dasar kamu bang udah yu ahk bu kita ke bawah ajah jangan ganggu mereka, oh iyah kalian nginep ajah yah, bapak masih kangen sama mantu bapak" ucap bapak menggoda mas wildan dan mas wildan pun langsung merangkulku erat dan bapak mendapat hadiah dari ibu yaitu sebuah cubitan di perutnya.
"Hahahaha, bagus bu" ucap mas wildan sambil ketawa bpak pun hanya meringis ke sakitan.
"Ohk, iyah mel mending kamu ikut ibu ajah yuk, dari pada disini" ucap ibu yang langsung menarikku pelan dari rangkulan mas wildan akupun hanya nurut dan pergi meninggal kan 2 laki2 itu.
"Lah, bu kok di bawah sih" ucap mas wildan
"Biarin, kamu sama bapak ajah ngobrolnya" ucap ibu sambil menuruni anak tangga
"Yah, gitu deh ibu mah yaudah deh bapak mau kemana" ucap mas wildan
"Ke taman belakang ajah untuk melihat senja, ohk iyah adek kamu kemana" ucap bapak
"Ada di kamar nya tadi sih lagi marah" ucapnya
"Marah? Marah kenapa" tanya bapk sambil menuruni anak tangga dan menuju ke halaman belakang
"Itu gara-gara aku jemput amel" ucapnya
"Oh, kamu mah dan sekarang Amel nya di bawa ibu kasihan" ledek bapk
"Hmmm, abang bersyukur ternyata kalian sangat menyukai istri abang walaupun kalian jarang bertemu" ucap mas wildan saat sudah duduk di gazebo
"Iyah lah bang dia itu baik, solehah, pokoknya menantu idaman deh" puji bapk
=======
Disisi lainAku sedang membantu ibu memasak untuk makan malam nanti,dan kami 30 menit berkutik di dapur dan setelah selesai akupun langsung ke kamar untuk bersih-bersih ibupun sama.
Pas sampe di kamar aku tidak menemukan mas wildan setelah mencari di ruangan itu gak ada aku putuskan untuk mandi dulu setelah itu aku lanjut carinya.
15 menit aku selesai mandi tapi aku lupa gak bawa baju ke kamr mandi dan pas ku buka pintu kamar mandi aku kanget soalnya ada mata yang menatapku tanpa berkedip.
"Astaqfirullah,mas ngapain disitu" ucapku yang kembali lagi ke dalam kamar mandi
"Yah,kok masuk lagi sih
Dek kan ini kamar mas juga jadi mas ya ada disini,dek keluar dong mas kan mau mandi" ucapnya"Hmm,adek mau keluar asal mas keluar dulu sebentar" ucapku
"Kok,harus keluar" tanya nyah
"Iyah,aku kan malu mas,yah mas aku mohon mas keluar dulu bentar deh" ucapku memohon
"Hmm,baik lah mas keluar dulu yah jangan lama" ucapnya yang kudengar dia membuka pintu,akupun segera mengintip memastikan dia keluar ternyata benar akupun segera mengambil bajuku dalam tas dan sebelum kembali ke kamar mandi aku sedikit teriak takut mas wildan gak denger.
"Mas,kalau masuk boleh kok" ucapku yang segera kembali ke dalam kamar mandi
"Iyah" ucapnya.
Beberapa menit aku pun keluar dan sudah rapih dengan kerudung instan ku.
"Silahkan sekarang giliran mas" ucapku mempersilahkan.Dan mas wildan pun segera masuk.
Setelah mas wildan masuk aku langsung menyiapkan baju untuk di pakai mas wildan setelah itu aku langsung pergi ke balkon yang ada di kamr mas wildan.
Tapi pada saat aku sedang menikmati senja tiba-tiba ada yang memlukku dari belakang..
Ohk, iya maaf yah kalau membosankan ceritanya
Menurut kalian gimna part ini.
Vote sama coment yah.. 😊Ada yang tahu gak siapa yang memeluk mba amel?
Salam manis dari author 😘😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Hasil Dari Sebuah Keiklasan~ {Selesai}√
General FictionAda seorang perempuan yang berusaha iklas dan menerima takdir yang ada,dia pun selalu terlihat tegar dan bahagia dihadapan orang-orang yang dia sayang terutama di hadapan orang yang pernah dia suka,tapi walaupun dia kadang merasakan sesak tapi sedik...