Chap:49

6.1K 222 1
                                    

بســم الله الر حمن الر حيم

Happy reading ya gaes!!

Skip!

Beberapa hari lalu aku dan mas wildn telah bertemu dengan para sahabatku dan hari ini aku ada jam kuliah tapi nanti siang. Dan setelah sholat subuh aku langsung ke dapur untuk nyiapin sarapan.

Dan Sekarang aku telah selesai menyiap kan sarapan tapi pas aku kembali ke kamar kulihat mas wildan masih belum siap, seperti belum menyisir dan belum pasang dasi aku pun dari ambang pintu hanya senyum-senyum melihat tingkah nya..

"Ekhemm" dehemku, mas wildan pun mendongak dan melihat ke arah ku.

"Ehk, sayang ada yank?" Tanya nya

"Mas, ku kira udah siap
Sarapan ajah udah siap ms tapi mas nya belum "ucapku sambil ngeleng2

"Hehe,,, gak tahu kenapa jadi lupa gini yah masang dasinya" ucapnya sambil melilit dasi yang gak karuan.

Akupun segera mendekat dan mengambil alih.

"Berarti mas udah pikun yah" ucapku sambil memakaikan dasi, dan sedangkan yang dipakaikan nya malah senyum-senyum terus memeluk pinggangku

"Hemm, apa? Enak ajah pikun" ucapnya sambil mengeratkan pelukannya, sedangkan aku harus jinjitt untuk nyelesai kan dasinya.

"Terus apa namanya kalau bukan pikun hmm" tanyaku sambil berusaha melepaskan pelukannya

"Gak inget..
Biarkan begini dulu yah "ucapnya sambil mengeratkan lagi

"Hmmm, tapi aku susah nafas mas" ucapku sambil memukul pelan dadanya

"Ehhh,, maaf-maaf" ucapnya sambil melepaskan pelukannya

Setelah itu aku ambil sisir dan duduk di bibir ranjang.

"Mas sini" ucapku

"Apa?" Ucapnya lembut

"Jongkok mas" ucapku sambil nyuruh dia jongkok

"Untuk?" Tanya nya lagi

"Udah deh mas nurut ajah" ucapku lembut sambil menarik tangannya agar cepet

"Ohk, bilang dong sayang kan mas gak ngerti kirain mau" ucapnya

"Mau apa mas, udah selesai ayok kita sarapan  dulu mas nanti telat loh" ucapku yang langsung bangkit tapi tertahan oleh tangan mas wildan yang memengang pahaku.

Dan pas aku duduk lagi tiba-tiba mas wildan mengusap-usap perut datarku.

"Hey, wildan junior apa kamu udah ada di dalam hmmm" ucapnya sambil mendekatkan telingannya ke perutku udah seperti emang ada baby di perutku padahalkan belum aku pun mengusap kepalanya tapi tak terasa cairan bening itu meluncur dan menetes ke kepalanya dia pun mendongak.

"Kenapa kok kamu nangis hmm" tanya nya sambil bangkit dan duduk disebelah ku

"Hiks,, maaf hiks,,, aku hikss belum bisa hikss,,, ngasih mas keturunan hikss" ucapku yang sudah terisak dan mas wildan pun menarik ku kedalam dekapannya akupun semakin terisak

"Gak sayang harusnya mas yang minta maaf, maaf pin mas yah mas gak maksud, percaya lah sayang jika memang udah waktunya pasti wildan junior itu akan ada di perut mu sayang dan jika memang allah sudah percaya kepada kita" ucapnya sambil mengusap-usap punggungku agar lebih tenang sesekali dia mengecup Puncak kepala ku.

"Iyah,, mas maaf" ucapku.

"Hey, katanya tadi mau sarapan kok malah nangis sih udah ah nanti jelek loh kalau nangis" ucapnya sambil mengusap air mataku

"Ohk kalau aku jelek mas emang mau apa? Mau cari lagi" ucapku sinis

"Emang kamu izinin?" Tanya nya

"Silahkan ajah mas tapi jangan harap dapat jatah dariku dan jangan harap bisa masuk kamar ini" ucapku sinis dan pergi meninggalkannya

"Yank aku becanda yank kok ancamannya geri bener yank enggak kok yank jangan marah yah" ucapnya sambil berlari menyusul langkahku
Tapi aku gak gubris sama sekali.

Dan pas udah berada di meja makan dan dia pun sudah duduk dan aku sedang mengambilkan sarapan untuknya.

Dan pas sarapan dimulai tidak ada yang bersuara aku yang lagi kesl dan hanya mengaduk-aduk makananku.

"Yank kok cuman diaduk-aduk ajah sih makan dong dek atau mau mas suapin" nawarnya akupun dengan cepat menggeleng dan mulai makan tapi baru 3 sendok tiba-tiba perutku mual akupun berlari menuju kamar mandi yang ada didekat dapur.

Hoekkk... hoeekkkk

Dan pas sampai di kamar mandi aku langsung memuntahkan semua yang aku masuki dan tiba-tiba mas wildan memijat Tengku ku dan aku pun masih memuntahkan tapi sekarang hanya cairan bening ajah..

"Kamu kenapa?" Tanya nya khawatir

"Enggak kok mas ini cuman masuk angin ajah, mending mas selesaiin sarapan nya, aku beneran gak papa kok" ucapku berusaha kuat dan senyum hambar

"Gak, kamu gak baik-baik saja dek mending kita ke dokter yuk" ajaknya tapi aku menolaknya

"Gak mas,mending mas berangkat ajah" ucapku sambil mengandeng mas wildan ke ruang makan

"Beneran dek, yaudah kalau gitu mas berangkat dulu yah kalau ada apa-apa telepon mas" ucapnya

"Iyah mas, mas maaf yah aku gak bisa ngantar mas ke depan" ucapku emang kaki ku sekarang rasanya gak ada kekuatan

"Iyah gak papa, tapi mas sebelum berangkat mas antar kamu ke kamar dulu yah" tawarnya

"Enggak usah mas aku bisa kok" ucapku

"Bener, yaudah Assalamu'alaikum" ucapnya

"Wa'alaikumsalam, hati-hati yah mas" ucapku sambil mencium tangannya

Dan mas wildan pun berangkat mungkin hanya baru sampe pintu depan ajah pas kulihat di kursi yang mas wildan dudukki aku liat jas dokternya ketinggalan.

Pas aku mau ambil dan mau ku antar ke depan tapi tiba-tiba perutku mual lagi dan aku pun mengurungkan niatku, dan aku berlari ke kamar mandi lagi dan

Hoeeekkk,,,, hoeeeekkk

Tapi yang keluar hanya cairan bening ajah aku pun segera membersihkan mulutku ku rasa mungkin sudah, tapi pas aku balik badan aku kanget karena


Alhamdulilah akhirnya bisa update lagi dan bisa nyelesaikan part ini.
Jangan lupa vote sama coment nya yah..

Emm ada yang tahu gak?
Kira-kira kenapa yah mba Amel mual-mual dan siapakah yang membuat mba Amel kanget? 🤔

Penasaran ikutin terus ya kelanjutanny😊👉🏼

Hasil Dari Sebuah Keiklasan~ {Selesai}√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang