Aku mengunci pintu kamar. Mengganti gamis yang kupakai dengan tanktop dan hotpant. Kamar ini tidak ada AC nya membuat badanku gerah. Kipas angin yang menempel di dinding kunyalakan dan lampu sudah ku matikan lalu tidurlah aku di atas kasur yang empuk ini.
Semakin malam udara di kamar mulai dingin aku memeluk bantal guling yang ada di sampingku. Lho kok hangat aku meraba-raba sesuatu yang ku kira bantal guling itu.
Astaga apa ini?Aku seperti memegang tangan. Aku bergidik dan menyibak selimut samar-samar kulihat seseorang yang sedang ku peluk.
"Aaaaaaaaaaaa Umiiiiiiiiiiiiiiiiii!!!!" Aku menjerit histeris.
“Hei apa-apaan berisik tau nggak?” kata suara pria di sampingku.
Hah laki-laki, tidak!!! Aku sudah memeluknya tadi dengan pakaianku seperti ini.
“Umiiiiiiiiiii!!!” teriakku sekuat tenaga agar mereka mendengarku.
“Sssst bisa diam nggak. Nanti aku dikira ngapa-ngapain kamu” katanya membekap mulutku.
Tiba-tiba pintu kamar didobrak dan lampu kamar dinyalakan. Aku melongo melihat laki-laki yang sedang bertelanjang dada di sampingku.
"Pak Pram!!!"
Dia melepaskan tangannya yang membekap mulutku. Aku yang sudah tidak berhijab menarik selimut menutupi rambut dan tubuhku.
Pakde, bude, umi, ayah, dan laki-laki serta perempuan sebaya umi yang aku tidak tahu siapa menatap kami tidak percaya. Mereka seolah-olah baru saja menggerebek perbuatan mesum di kamar ini. Aku menangis sesegukan.
“Pram apa yang sudah kamu lakukan?” tanya pakde marah.
“Pakde...ini tidak seperti apa yang pakde bayangkan” jawabnya salah tingkah sambil melihatku.
Aku benar-benar sial telah mengenal laki-laki di sampingku ini. Sudah jauh-jauh menghindarinya dan parahnya bertemu dengan kondisi seperti ini. Memalukan.
“Pa. Ma aku tidak melakukan apapun dengannya” tatap pak Pram agar orang tuanya percaya.
“Papa tidak mau tahu, ini memalukan sekali Pram. Keluar kamu dari sini” teriak papanya.
Oh jadi laki-laki itu papanya. Lho kok mereka bisa ada disini juga. Aku masih menangis di kamar setelah pak Pram keluar dari kamar.
“Vi, kalian sudah ngapain?” tanya umi.
Aku diam saja masih terisak. Entahlah dengan kondisi tertidur mana aku tahu apa yang sudah terjadi. Aaaaaaa rasanya aku ingin tenggelam saja ke dalam bumi. Kenapa ini bisa terjadi denganku.
Aku masih berdiam diri di kamar tidak berani keluar kamar karena malu. Para orang tua berembuk di bawah. Termasuklah pak Pram ada disana.
Continue dulu yah
Kalau suka kasih votes
Follow akunku untuk baca cerita lainnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Paradise (Complete)
General FictionApa jadinya jika menikah dengan pria yang menjengkelkan bagi Lovita. Pria yang bisa membuatnya darah tinggi. Apalagi mereka menikah karena accident memalukan. Salah masuk kamar ??? Baca cerita serunya... Rank #31 - hotel 17 Juni 2019 Rank#69 - acci...