20. Ada sesuatu di balik kemeja

15.9K 917 7
                                    

Lovita Pov

Aku terbangun setelah mengingat kejadian di kolam tadi. Aku didorong oleh bu Silvi dan tercebur ke kolam renang. Aku masih hidup rupanya setelah menepuk-nepuk pipiku. Hah kemana pakaianku? Kenapa aku memakai kemeja pria. Aku berada di kamar hotel.

Ya Tuhan siapa yang sudah melepas semua pakaian dalamku. Aku menutup mulutku dengan tangan terkejut bukan main melihat kondisiku.

“Kamu sudah baikan?” Oh ada suara pak Pram.

Aku menoleh melihatnya bertelanjang dada dan hanya berbalut handuk. Aku turun dari tempat tidur sambil menarik-narik turun kemeja yang ku pakai karena memperlihatkan pahaku.

“Nggak usah ditarik-tarik kayak gitu, aku udah lihat semuanya” ujarnya santai.

Mataku membulat. Jadi dia yang sudah mengganti pakaian basahku.

“Tidak usah marah, kalau tidak ku ganti. Kamu bisa mati kedinginan” lanjutnya masih melihatku yang salah tingkah.

Tiba-tiba tubuh bagian belakangku bergidik seperti ada yang berjalan.
“Aaaaaaa!!!!” aku menjerit ketakutan.

Aku paling geli dan takut jika ada sesuatu berjalan di badanku. Sepertinya binatang kecil jangan-jangan anak cicak atau kecoa. Ihhh jijai.

“Ada apa?” tanyanya heran.

“Mas..ihhh apaan ini di dalam kemejaku kayak ada yang berjalan. Maaaas...” jeritku lagi melompat dan berusaha menyingkirkannya.

“Lovi ada apa?” tanyanya lagi.

“Massss ihh aaaaa!!!” aku menepuk-nepuk bagian belakangku sambil menjerit.

“Dimana?” tanyanya cemas.

“Di balik punggungku mas” badanku sudah merinding disko.

Mas Pram menarikku lalu tangannya masuk ke dalam kemeja mencari binatang yang ku maksud.

“Aaaa!!! Dia pindah ke depan mas” teriakku lagi.

Tangan mas Pram lalu bergerilya mencari ke bagian depan badanku. Aku menatapnya kaget ketika tangannya tak sengaja memegang gunung kembarku. Aku tidak memakai apa-apa selain kemaja laki-laki ini karena semua pakaian dalamku basah dan belum ada gantinya.

Kami saling pandang lama. Sampai aksi mencari binatang yang menggerayangi tubuhku terlupakan berubah menjadi aksi yang romantis. Tangannya masih menggenggam salah satu gunung kembarku. Darahku berdesir dan merasakan sensasi lain dari sentuhan fisiknya. Wajahnya lalu mendekatiku, aku hanya terpaku menatap ketampanan wajahnya yang seolah menghipnotisku dan membiarkan bibirnya menciumku mesra. Tanpa sadar kemeja yang kupakai sudah terlepas dengan sempurna, dan handuk yang dipakainya pun entah kemana. Mas Pram melanjutkan aksi panasnya di atas tempat tidur. Saat aku sadar aku sudah memeluk tubuhnya di balik selimut.

Pramudya Pov

Aku membalas pelukan Lovita yang tertidur di sampingku. Aku tersenyum menatapnya. Kepada makhluk yang berani menyelinap di balik kemeja yang dipakainya aku sangat berterima kasih.

Jari jemariku menyisir rambut yang menutup telinganya. Kau seksi sekali sayang. Bisikku.

Aku tergoda mencium bibirnya lagi walaupun matanya masih terpenjam. Lovita melenguh mengerjapkan matanya.

“Ih mas Pram ini curi-curi aja orang masih tidur" ucapnya.

"Karena aku menginginkanmu lagi" bisikku lalu tertawa kecil. Lovita memukul dadaku tersenyum malu.

Setelah aku membawa Lovita ke kamar dari kolam renang tadi kami belum beranjak keluar dari kamar hotel karena belum ada pakaian ganti. Aku meminta pak Kirno mengambil pakaian ganti aku dan Lovita di rumah.

Continue

Paradise (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang