Paradise (Complete)

24. Kejutan

Shit!! Berani sekali dia mau menghancurkan hotel ini” teriak Pram kesal. Lovita yang duduk di sofa dekat meja kerja Pram terkejut.

“Ada apa mas?” tanya Lovita menghampiri suaminya.

“Sayang, hotel kita banyak hutang. Kamu tahu om Seno papanya Stella dia menyalahgunakan wewenangnya sebagai wakil direktur. Dia memanipulasi data keuangan hotel. Aku akan mencari bukti untuk mencebloskannya ke penjara” jawab Pram. Lovita tercengang kaget mendengarnya.

“Om Seno adik papa, kok tega benget mau menghancurkan hotel ini mas?” tanya Lovita tidak percaya.

“Orang yang di hatinya ada rasa iri dan dengki tidak memandang lagi saudara” jawab Pram.

“Mas, aku mau ngasih kabar gembira” kata Lovita mengalihkan pembicaraan.

“Apa?”

“Mas tutup mata dulu deh” Pram menggeleng kepala.

“Ayo mas, nanti baru aku kasih tau” rengek Lovita.

Pram akhirnya menuruti kemauan aneh Lovita menutup mata dengan kedua tanganya. Lovita lalu menaruh amplop putih di depan wajah Pram.

“Buka matanya mas..taraa”

“Apa ini?” Pram mengeryitkan keningnya melihat amplop putih di depan wajahnya.

“Buka aja” perintah Lovita tersenyum.

Pram membuka amplop putih yang diserahkan oleh Lovita. Dia melihat surat berkop rumah sakit swasta lalu membaca isinya. Pram tersenyum lebar setelah selesai mengetahui isi amplop itu.

“Sayang kau...” tatap Pram tidak percaya. Lovita mengangguk tersenyum.

Pram memeluk erat Lovita lalu mengecup keningnya “Terima kasih ya Allah aku akan menjadi ayah” teriaknya bahagia.

“Kita kabari papa dan mama juga orang tuamu” lanjut Pram.

“Oh itu nggak usah mas, kan yang mengantar ke rumah sakit mama mas” kata Lovita santai. Itu artinya mama mas Pram pasti langsung mengabari juga besannya.

“Oh...jadi hanya aku yang belum tau tentang kehamilanmu. Bagus ya..” kata Pram menyeringai

“Habis mas lagi sibuk makanya...”

“Nanti malam kamu dapet hukuman dariku” potong Pram.

“Aku nggak mau” tolak Lovita.

“Nggak ada tapi-tapi sayang” tegas Pram tersenyum.

Continue...