Lovita Pov
“Laki-laki itu sholat di masjid” sindirku melihatnya baru selesai sholat.
Kalau bicara dengannya bawaanku ketus melulu. Terserah mau tersinggung atau tidak. Dia hanya diam saja, pura-pura nggak denger atau memang nggak dengar. Bodo amat.
Kenapa laki-laki songong yang ku kenal selama ini tiba-tiba banyak diam. Tumben dia tidak sengak lagi denganku. Apa kepalanya kejedut dinding. Entahlah.
Aku mau siap-siap pergi kerja. Bagaimanapun aku sudah menandatangani kontrak kerja selama satu tahun. Jika pekerjaanku bagus kontrak kerja diperpanjang. Aku tidak berharap pergi bareng dengannya, karena karyawan hotel tidak banyak yang tahu kalau aku adalah istrinya sampai acara resepsi nanti.
“Ma, aku pergi kerja dulu” pamitku setelah sarapan pagi.
“Lho...nggak bareng Pram?” tanya mama mertuaku heran. Mas Pram cuek saja tidak melihatku sama sekali.
“Ada janji pergi bareng teman ma” jawabku bohong. Melihatnya masih khusyuk makan aku tambah malas pergi bareng dia.
“Assalamualaikum”
“Waalaikumsalam” jawab mama,papa dan suamiku serempak.
***Seperti biasa aku langsung membersihkan ruangannya. Sudah setengah jam aku ada di ruangannya kok dia belum datang juga. Aku kembali ke pantry.
“Vi, nanti sore ada acara para bos nih di dekat kolam renang. Kita dapet tugas menyiapkan perlengkapan disana” ujar Anita.
“Oya..artinya dia akan ada disana juga” gumamku.
“Dia siapa?” tanya Anita curiga. Oya Anita tidak tahu tentang statusku.
“Mas Diko kecengan lo” jawabku terkekeh. Anita memukul lenganku tersipu malu.
“Nit, kalau kamu nikah sama mas Diko nih, aku bakal kasih kamu kado istimewa” janjiku.
“Kado apa?” tanya Anita penasaran.
“Yey ngarep, nikah dulu noh sama mas Diko” jawabku memanyunkan bibirku.
“Vi, kamu dipanggil pak Hasan ke ruangannya” tiba-tiba mas Diko muncul dari balik pintu.
Ada apa ya, apa aku dipecat karena udah menjadi istri anak pemilik hotel ini. Aku bergegas menemui pak Hasan.
“Lovita mulai besok kamu nggak usah kerja sebagai OG lagi” kata pak Hasan.
“Lho kenapa pak, aku dipecat ya?” tanyaku kaget.
“Oh tidak... pak Pram memintamu untuk menjadi asisten pribadinya” jawab pak Hasan tersenyum.
“Tapi pak Pram kan udah ada bu Hani sekretarisnya” tolakku.
“Aspri itu bertugas menemani pak Pram kemanapun dia pergi. Oya ya tugas terakhirmu bersama teman-temanmu untuk mempersiapkan ruang outdoor dekat kolam renang"
Nah kan apa ku bilang gelagat aneh si songong itu, ternyata ini keinginannya. Dengan menjadi asprinya aku akan lenget dengannya kayak perangko. Ugh. Apa itu yang dia mau.
Continue
KAMU SEDANG MEMBACA
Paradise (Complete)
General FictionApa jadinya jika menikah dengan pria yang menjengkelkan bagi Lovita. Pria yang bisa membuatnya darah tinggi. Apalagi mereka menikah karena accident memalukan. Salah masuk kamar ??? Baca cerita serunya... Rank #31 - hotel 17 Juni 2019 Rank#69 - acci...