Begitu bel masuk berbunyi, semua kembali ke kelas masing-masing. Begitu pula Senja. Dia berjalan santai menuju kelasnya.
Masalah video tentang dia bercumbu itu, sengaja di tutupi oleh Kurniawan. Agar sekolah ini tidak dianggap buruk oleh orang.
Saat pertama kali menginjakkan kaki di lantai kelas, semua menatapnya dengan tatapan yang aneh. Mencoba untuk mengabaikan, dia berjalan menuju mejanya.
Tapi, ketika dia sedang berjalan, ada yang menjegel kakinya. Membuatnya tidak bisa menyeimbangkan tubuh dan jatuh telungkup. Seisi kelas tertawa melihatnya.
Dia menoleh ke belakang, terlihat jika siswa yang menjegelnya sedang tersenyum miring padanya.
Siswa itu merupakan salah satu anggota Serigala Putih. Namanya Ivan.
Senja bangkit lalu duduk di kursinya. Dia tidak ingin membuat keributan dengan menghampiri Ivan. Tapi, saat dia menyandarkan punggungnya di kursi, kursi itu patah. Membuatnya harus terjengkal ke belakang.
Punggungnya terasa sakit akibat terbentur lantai. Saat itulah dia melihat sebuah tulisan di bawah mejanya. Tulisan itu di tulis menggunakan tinta merah.
Welcome to Red list. I have you enjoy, Senja.
Ratu Serigala Putih
Shit!
Ternyata ini ulah gadis itu. Dia telah masuk ke dalam daftar merahnya! Benar-benar sial!
Dia bangkit sambil memegang lengan kirinya. Sekarang dia harus membereskan kekacauan ini. Teman semejanya juga sudah berpindah tempat. Tentu saja. Tidak ada yang mau berteman dengan orang yang sudah di lebeli tanda merah oleh Audora. Itu sama saja ikut masuk ke daftar itu.
Dengan wajah memerah, dia pergi dari kelas itu. Mengabaikan guru yang masuk, dia tetap melanjutkan langkahnya. Persetan dengan pelajaran! Dia yakin jika bukunya juga tidak ada di dalam tas.
Langkahnya menuju ke rooftop sekolah. Dia butuh ketenangan. Dan hanya di sana dia bisa mendapatkannya.
Sesampainya di atas, dia duduk di tepi rooftop. Menikmati semilir angin yang menerpa.
Dia menghembuskan napas panjang. Setelah ini, hidupnya tidak akan tenang. Audora pasti sudah memberitahukan kepada anggotanya jika dia masuk daftar merah itu. Dan mereka pasti akan terus mem-bully-nya.
Dia tidak menyesal telah mencelakai Alland dan Azka. Dia juga tidak menyesal telah mengeroyok Audora. Satu hal yang ia sesali. Kenapa dia harus lahir dari keluarga kaya yang pemaksa?!
Dari kecil, Ayahnya terus saja menginginkannya untuk menjadi yang pertama. Bahkan dia juga harus bisa mendapatkan posisi sebagai ketua OSIS.
Jika saja Ayahnya tidak memarahinya saat dia tidak terpilih sebagai peserta Olimpiade kemarin, dia tidak akan menaruh dendam pada Audora. Jika saja Ayahnya tidak membentak Ibunya, dia tidak akan mengeroyok Audora. Jika saja.
Dia tersenyum miris. Jika bukan karena Ayahnya, dia tidak akan mau berurusan dengan Audora.
Tanya pada semua siswa-siswi di sekolah ini. Siapa yang ingin berurusan dengannya? Pasti mereka mundur teratur. Kecuali jika dia punya cukup keberanian. Seperti Alarick contohnya.
Dia lebih baik pindah sekolah dari pada terus di-bully Audora. Tapi, Ayahnya tidak mungkin mengizinkan itu.
Berdoa saja agar gadis itu sedikit berbaik hati padanya. Jadi dia sedikit di beri keringanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Childish [SELESAI]
Teen FictionAudora adalah gadis bar bar yang tidak suka ucapannya di bantah. Sifatnya yang urakan membuatnya di hindari banyak murid. Sedangkan Alland merupakan anak mami yang cengeng dan manja. Cowok itu manis dan lembut. Bertolak belakang dengan Audora yang...