tujuh puluh dua

40.8K 1.9K 642
                                    

"Setia itu harga MATI!"

#SNL

Waktu terus berganti. Dunia terus berputar. Namun rasa tetap sama. Baik dulu maupun sekarang.

Hari ini adalah hari yang di tunggu-tunggu Alarick. Hari ini ia dan Afa akan melangsungkan pernikahan. Semua sibuk dengan para tamu dan keperluan lainnya.

Sementara di tempat Audora, Azka sedang sibuk membangunkan gadis itu. Sudah pukul tujuh tapi dia belum bangun juga.

"Ya Allah, Dek!!! Bangun!!" teriak cowok itu. "Temen lo mau nikah woy!"

"Siapa yang mau nikah? Gue? Dilamar aja belom, Kak," sahut Audora dengan suara seraknya.

"Afa, bego! Afa mau nikah hari ini!"

Audora terdiam sejenak, baru kemudian melompat dari kasur. Hampir saja Azka terkena tendangannya.

"GUE KOK LUPA!?"

"Buruan mandi!"

Tanpa perlu membalas perkataan Azka, Audora sudah berlari masuk ke kamar mandi.

Tidak sampai sepuluh menit gadis itu sudah selesai mandi. Karena dia cuma mandi. Bukan sekalian boker!

Masih dengan handuk yang melilit tubuhnya, ia berjalan menuju kasur. Di sana sudah tersedia gaun berwarna biru muda. Tanpa perlu berpikir ia langsung memakai gaun itu.

Selesai berpakaian, ia pergi ke kamar Azka sambil membawa peralatan make-upnya.

"Kak! Pake in gue bedak ama maskara, dong!" pintanya.

Azka yang sedang menyisir rambut menoleh kaget. "Pake sendiri elah. Masa gue yang harus pakein? Mana bisa. Gue kan koki, Dek. Bukan tukang dandan!"

"Gue sering kok liat lo bantuin Dania pake maskara kalo dia lagi buru-buru pergi," ujar Audora.

"Astaga! Lo ini tukang ngintip orang pacaran aja!" celetuk Azka kesal. "Ya udah sini. Gini aja gak bisa. Bego banget! Jadi cowok aja lo sono!"

Audora tersenyum lebar dan menyerbu cowok itu. "Gak mau. Ntar kalo gue jadi cowok, gue gak bisa nikah sama Alland dong," katanya.

"Mati aja lo sono, Dek!"

★♣★

"Kak, gue gak pede, nih. Susah tau jalan pake sepatu ada tumitnya. Gue patahin aja kali, ya?"

Azka mendengus sebal. Sejak tadi adiknya ini terus saja mengoceh.

Apakah ia sudah cantik? Apa dia pantas memakai gaun ini? Apa maskaranya tidak luntur? Apa blus on nya tidak terlalu merah? Apa? Apa? Dan apa? Membuatnya ingin menyumpal mulut cantik itu.

"Nanya lagi gue jorokin lo, Dek!" ancamnya.

Audora langsung cemberut. "Lo mah gitu! Jahat amat ama gue!" gerutunya.

"Elu, sih!"

Gedung pesta itu masih berisi teman dan kerabat Afa serta Alarick. Sebab acara baru mulai jam 10 nanti. Sedangkan sekarang masih jam 8 lewat. Masih ada waktu untuk tidur.

"Gue ke kamar pengantin dulu ya, Kak. Mau liat Afa. Udah cakep belom," pamitnya. Azka hanya mengangguk sebagai jawaban.

Audora melangkah melewati teman Alarick yang sedang mengangkut kursi dan meja. Sudah tiga tahun mereka akur. Dan itu tidak buruk. Malah mereka makin ditakuti oleh yang lainnya.

Setelah bertanya pada yang lain, akhirnya dia tiba di ruangan ganti pengantin. Ia mengetuk pintu baru kemudian masuk.

Waktu telah mengubahnya menjadi lebih baik. Ia sudah lebih sopan sekarang. Meski sikapnya masih bar-bar.

My Childish [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang