"Mau gimana pun kamu. Selagi itu kamu. Aku tetap suka."
#buchen
Begitu melangkahkan kaki di koridor sekolah, semua menunduk takut. Sebab aura yang di keluarkan Audora kali ini berbeda dari biasanya. Wajahnya juga tidak bersahabat.
Jangankan yang lain. Teman se-geng-nya saja lebih memilih untuk menghindar. Sebab bukan pilihan terbaik mengganggu Serigala itu dalam keadaan terluka seperti ini.
Sudah tau keadaan sedang tegang. Seorang siswa malah tidak sengaja menabrak gadis itu. Meski bukan Audora yang jatuh. Tapi dia.
"Lo punya mata gak? Apa perlu gue cariin mata baru buat lo?" tanya Audora dingin.
Siswa itu menelan ludah berkali-kali. Apa tidak ada kesempatan untuk kabur?
"M-m-m-maafin gu-gu-gue, Ra. G-g-gu-gue gak liat," katanya terbata. Pelipisnya sudah berkeringat dingin. Sedangkan yang lain sudah berlarian meninggalkan lokasi itu. Karena biasanya Audora akan asal pukul siapa yang ia lihat.
"Lo kira gue makhluk halus? Sampek lo gak liat gue berdiri di sini?"
Lagi-lagi siswa itu menelan ludah takut. Ingin membalas, takut salah bicara lagi. Yang ada dia benar-benar akan kena bogem gadis itu.
"Lidah lo kepotong? Makanya lo gak bisa ngomong?"
Andai mereka tau siapa yang sudah membuat 'Ratu' ini murka. Mereka tidak akan melepaskannya!
Audora maju. Membuat siswa itu mundur takut. Beberapa murid lebih memilih untuk mengintip dari jendela dari pada keluar kelas.
Saat semua hanya bisa pasrah. Tiba-tiba datang seseorang yang memeluk Audora dari belakang. Lalu bergumam riang, "Ara! Di cariin dari tadi. Eh, malah disini."
Seketika semua menarik napas lega. Pawangnya sudah datang.
Raut wajah dingin gadis itu juga berubah jadi hangat. Seakan kejadian barusan tidak pernah terjadi.
"Alland antarin ke kelas, ya. Sekali-kali jadi pacar yang perhatian," kata cowok itu. Audora mengangguk saja.
Alland melepas pelukannya, dan beralih menggenggam tangan kiri gadis itu. "Ayo!" serunya.
Keduanya berlalu. Sepanjang jalan yang melihat mereka menghembuskan napas lega. Kali ini mereka selamat.
★♣★
Di tempat lain. Alarick sedang menyuapi Afa bubur. Gadis itu sepertinya enggan untuk memakan makanan hambar itu. Tapi Alarick terus memaksanya.
"Biar cepat sembuh," ujarnya.
Afa menggeleng. Rasanya dia ingin makan mie goreng saja. Lebih enak.
"Kalo kamu gak makan," Alarick memajukan wajahnya, "aku cium!"
Afa melotot. Bahaya jika itu terjadi!
Sementara Alarick menyeringai kecil saat tau ancamannya berhasil. Dia kembali menyodorkan sesendok bubur ke mulut Afa. Mau tidak mau gadis itu membuka mulutnya.
"Pinter!"
Setelah makanannya habis, dia memberikan Afa air putih. Dan di minum hingga setengah oleh gadis itu.
"Aku ke toilet dulu, ya. Kamu disini bentar," katanya.
Afa mengangguk singkat lalu tersenyum kecil. Gadis itu masih belum bisa bergerak banyak. Bahkan suaranya saja masih belum bisa keluar dengan sempurna.
Setelah Alarick pergi menuju toilet, seseorang masuk ke dalam ruangan itu. Seorang wanita dengan pakaian perawat. Wanita itu tersenyum padanya. Namun tertutupi oleh masker yang ia pakai.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Childish [SELESAI]
Teen FictionAudora adalah gadis bar bar yang tidak suka ucapannya di bantah. Sifatnya yang urakan membuatnya di hindari banyak murid. Sedangkan Alland merupakan anak mami yang cengeng dan manja. Cowok itu manis dan lembut. Bertolak belakang dengan Audora yang...