empat puluh

23.9K 1.8K 193
                                    

Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh Kurniawan. Hari dimana Audora akan menetukan apakah dia akan tetap bersekolah di sini atau akan di keluarkan.

Lomba Kimia akan berlangsung hari ini. Jadi Audora akan pergi untuk ikut perlombaan.

Dan sekarang dia sedang berada di tempat parkir. Menyaksikan ucapan 'semoga berhasil' dari teman-temannya.

"Good luck ya Ra." Ucap Annisa.

"Thanks." Balas gadis itu.

Dia beralih ke Wira. "Gue tau kalian anak teladan. Tapi jangan ada yang bolos hari ini. Jangan mentang gue gak ada lo pada bisa berbuat sesukanya." Kata dia.

Wira mengacak rambutnya gemas. "Iya Ketua." Ujarnya.

Selama ini mereka tidak pernah membolos alasannya karena mereka memang taat aturan. Tapi alasan ke dua karena mereka tau jika Audora selalu berkeliaran. Jika ada yang membolos dan ketahuan, sudah pasti diomeli habis-habisan olehnya.

Kalau kata dia 'Gue gak papa. Kalian jangan'.

"Yaudah. Bye semua." Setelah melambaikan tangan, Audora masuk ke mobil yang dikendarai Kurniawan.

★♣★

"Eh, katanya Audora yang mewakili sekolah kita ya buat Olimpiade Kimia hari ini?"

"Iya. Kepsek langsung yang nunjuk dia buat ikut lomba."

"Ck! Padahal kan menurut gue Senja lebih pinter dari pada dia. Tukang bikin onar gitu mana bisa menang. Paling bawa nama buruk buat sekolah kita."

Senja, anak kelas 12 yang merangkap sebagai ketua OSIS sekaligus orang yang pintar disekolah ini, merasa apa yang mereka katakan itu benar. Seharusnya dialah yang ikut Olimpiade itu. Bukan Audora.

Tau apa sih cewek nakal itu? Paling juga bikin malu sekolah aja!

Kemudian Annisa, Chika dan Dian masuk ke kantin. Membuat siswi tadi diam. Mereka masih sayang nyawa untuk membicarakan Penguasa sekolah itu di depan temannya.

Senja kembali pada pikirkannya. Dia masih menerka-nerka kenapa kepsek bisa memilih Audora? Padahal biasanya dialah yang mewakili sekolah untuk ikut lomba itu. Meski dia tidak pernah mendapatkan juara 1. Tapi setidaknya dia bisa membawa pulang juara 2.

"Gue gak terima ini!" Gumamnya.

Lalu datang Alland dan Rania. Chika memanggil mereka untuk duduk bersama.

Dia memperhatikan Alland. Apa hebatnya cowok itu? Kenapa gadis seperti Audora bisa kecantol dengannya? Pelet?

Dikira ini zaman dahulu masih percaya pelet!

Apa sih hebatnya tu cowok? Dibentak doang udah nangis!

Dia beralih ke meja Bimo cs. Disana ada Azka yang statusnya sebagai Abang Audora. Cowok itu baik dan ramah. Audora memang ramah. Tapi terkadang membuat orang ngeri padanya.

Kembali melihat sekitar, matanya tak sengaja beradu dengan mata elang Wira yang kebetulan sedang menatapnya tajam. Dia menelan ludahnya. Apa jangan-jangan cowok itu sudah dari tadi memperhatikannya?!

Memilih mengabaikan, dia melanjutkan kegiatan makannya. Tapi keinginan untuk melirik Wira tidak bisa ia cegah. Dan lagi-lagi cowok itu masih menatapnya!

My Childish [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang