Nama nya Jelita Maharani biasa di panggil Jelita atau Lita ia adalah anak dari 3 bersaudara, ini merupakan kisahnya tentang apa selama ini ia alami hingga sampai mimpi mimpi dan cita cita nya selama ini.
Pada saat itu setelah kelulusan Lita dari SMP ia melanjutkan ke jenjang SMA yang dimana masa putih abu-abu yang selama ini ingin Jelita rasakan kata orang masa putih abu-abu menyenangkan dan tak bisa terlupakan.
Dan hari itu adalah hari pertama ia masuk ke sekolah SMA Jakarta pagi pagi sekali ia berangkat dari rumah menuju sekolahnya. Saat pertama kali masuk seperti biasa semua murid baru berkumpul di lapangan, kalau biasanya lebih sering dikenal dengan MOS (masa orientasi siswa) dan di lakukan oleh OSIS kini berbeda dari sebelumnya yang telah Jelita alami sebelumnya.
Yang menjadi panitia nya dan melaksanakannya adalah guru. Saat sedang baris lalu ketua panitia menjelaskan apa saja tata tertib dan peraturan di sekolah jelita itu menurutnya sangsi dan hukuman apabila melanggar cukup berat sekali, tapi itu semua demi kita semua dan demi kebaikan juga. Setelah baris dan berkumpul semua nya di bagi menjadi peruang.
Jelita mendapatkan ruangan yang pertama yang berjumlah 30 siswa merasa nama nya sudah di panggil Jelita masuk ke dalam ruangan kelasnya dan duduk di bangku paling depan. Lalu tiba tiba ada seorang teman nya saat SMP nama nya Rosa.
"Jelita Lo masuk sini juga" sahut nya dengan antusias.
Jelita mengangguk dan mempersilahkan Rosa untuk duduk di sampingnya.
"Gila gue gak nyangka kita bakalan satu sekolah lagi" ucap Rosa.
"Hehe gue juga kok" jawab Jelita. Ternyata di ruang satu tidak ada hanya Rosa dan Jelita yang satu ruang tetapi juga ada seseorang yang dulu pernah sekelas dengan Jelita saat masih kelas 8 SMP nama nya Lina, gadis bermata sipit dan juga cantik ia duduk di sebelah barisan Rosa dan Jelita.
Tak lama masuklah seorang guru perempuan ke ruangan mereka.
"Selamat pagi anak anak" sapa guru itu.
"Pagi Bu.." jawab mereka semua.
"Oke. Perkenalkan nama saya Bu Karin saya disini mengajar mata pelajaran matematika dan juga IPA semoga nanti kita bisa bertemu dan belajar bareng" ucap Bu Karin. IPA adalah pelajaran favorit jelita apalagi fisika ia sangat suka pelajaran fisika bagi nya lebih baik ia mengerjakan fisika dari pada matematika.
Setelah Bu Karin memperkenalkan diri nya ia meminta seluruh ruang 1 untuk memperkenalkan diri nya masing-masing, lalu setelah itu Bu Karin menjelaskan lagi apa yang tadi di jelaskan di lapangan.
Beberapa jam kemudian bel istirahat berbunyi Bu Karin mempersilakan semua nya untuk beristirahat.
Jelita Rosa dan Lina pergi ke kantin saat di kantin ada seseorang yang memanggil Jelita ia adalah Putri teman jelita juga saat ia SMP dan jelita dengan nya juga sangat dekat bahkan sampai sekarang.
Selama menjalankan MOS jelita dan yang lain menjalankan nya dengan baik hingga hari Terakhir dan sampai di pembagian kelas. Jelita Rosa dan juga Lina satu kelas di 10 IPS 1 mereka bertiga mencari kelas mereka lalu memilih bangku yang kosong.
Saat pertama kali Jelita masuk di kelas 10 IPS 1 ia selalu bersikap cuek dan selalu berjaga jarak sama nama nya cowok, mungkin ini menjadi bahan topik mereka tetapi Jelita bisa menjelaskan mengapa ia bersikap seperti itu.
"Gue bersikap seperti ini karena gue gak mau tersakiti. Maaf gue lagi jaga perasaan orang tapi gue gak tau dia bisa atau enggak" ucapnya saat salah satu ada yang bertanya.
Dan bagusnya mereka mengerti dan paham apa maksud jelita tadi mereka menghargai nya walaupun Jelita baru mengenal mereka. Suasana perkenalan dan saling mengenal antar teman dengan yang lain, mungkin di awal ini mereka semua baik baik tetapi tidak tahu 2 tahun yang akan datang, apa sikap mereka tetap sama atau akan berubah? Tentu hanya waktu yang bisa menjawab.
***********
Hari ini Jelita tengah bermain di rumah Rosa karena sedang hari libur ia sempat kan untuk pergi ke rumah Rosa.
"Jadi gimana udah dapat kabar dari dia?" Tanya Rosa pada Jelita , jelita menggeleng sambil meminum secangkir teh yang di buat Rosa untuk nya.
"Kok lama lama dia kaya PHP-in Lo ya lit?".
"Ya gue sih gak ngerasa di gituin sih sama dia, ya menurut gue wajar aja sih kan memang udah jadi peraturan kita sendiri" ucap Jelita.
"Ya tapi kan gak bisa gitu juga dong Lit, seharusnya sekarang ini dia lebih perhatian ke elo soalnya sekarang kita udah SMA kalo ada cowok yang ngegoda Lo terus tiba tiba ada yang nembak Lo gimana?".
"Kalau dia balas perasaan gue bakalan gue jaga kok sa Lo tenang aja semua akan baik baik aja" ucap Jelita meyakinkan Rosa.
"Terus Lo sama sahabat cowok Lo itu gimana?" Tanya lagi.
"Gue sama Rasyah baik kok gak ada masalah".
"Gue masih gak percaya deh kalian udah sahabatan selama 6 tahun dan gak punya perasaan apa apa?"
Jelita mengangkat bahu nya tidak tahu kenapa bisa seperti itu.
"Lo yakin gak suka sama dia Lit?".
"Yakin, gue sama dia gak punya perasaan yang lebih dari itu".
"Ya itu elo yang gak punya perasaan apa apa ke dia sedangkan dia kan Lo gak tau" ucap Rosa membuat jelita hanya diam. Yang di katakan Rosa memang benar Jelita tidak tahu tentang perasaan Rasyah.
Karena selama ini jelita yang selalu curhat pada nya sedangkan Rasyah tidak bahkan jelita tidak pernah mendengar Rasyah menceritakan tentang perempuan.
"Oya satu lagi dia pernah gak sih cerita tentang cewek atau cewek yang lagi dia suka?" Tanya Rosa.
"Enggak sih gak pernah,malahan gue yang selalu cerita ke dia" jawab Jelita.
"Apa jangan jangan dia suka sama Lo Lit, ya memang gak keliatan tapi dia Pendem gitu aja supaya Lo gak tahu dan juga selalu bisa Deket sama Lo dan bisa terus ada di samping Lo ya walaupun cuma sahabat".
Jelita mencernanya dengan baik ia juga memikirkan nya seakan akan kata kata Rosa ada benarnya juga.
Ia harus segera bertanya tentang ini pada
Sahabat nya itu.Rasyah dan jelita memang seumuran tetapi mereka beda sekolah.
⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️
Next
Maaf ya kalo dikit 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
JELITA
Teen FictionKisah seorang gadis bernama Jelita Maharani yang memiliki seorang sahabat bernama Rasyah Revanold Al Ghamadi yang telah lama bersahabat dengan nya. Keikhlasan seorang Jelita pada orang di kasihnya yaitu Irsyat yang telah mengkhianati nya, semenjak k...