22. Cemburu

35 2 0
                                    

Kini jelita berada di sebuah kafe tidak bersama Chelsea,Salsa,ataupun Arka ia hanya sendiri karena ia sudah janji pada seseorang yaitu adalah Kenan. Sudah hampir 2 jam jelita menunggu Kenan datang bahkan sampai dua kali ia memesan makanan tapi tak datang juga, beberapa menit kemudian Kenan pun datang dan langsung duduk di hadapan jelita tanpa menyapa nya.

"Lama banget 2 jam aku nunggu" ucap jelita dengan wajah nya yang datar.

"Dari pada gak Dateng?" Jawabnya.

"Oke,mau ngapain kesini?aku sibuk" ucap jelita.

"Aku mau bicarain soal hubungan kita, ya walaupun ada gosip gak enak di kampus soal hubungan kita..dan aku juga denger kalo kemarin kamu di ajak jalan sama Arka,itu kemana?".

"Jakarta" jawab jelita.

"Ngapain?".

"Papa nya nawarin aku kerja di perusahaan nya".

"Terus kamu mau?".

"Gak tau,aku belum jawab karena masih mikir".

Kenan tersenyum sinis.

"Kalo kamu terima tawaran itu gapapa kok..lagian aku perhatiin kamu selalu sama Arka dan Arka juga kaya nya suka banget deketin kamu" .

"Kenan dia itu kakak dari temen aku Chelsea ya kalo dia deketin aku wajar aja kali dia udah aku anggap kakak aku sendiri" ucap jelita, jelita tahu bahwa Kenan kini sedang cemburu.

"Aku gak suka kalo kamu anggap dia kaya kakak kamulah saudara lah..apalah...tetep aja dia gak punya darah saudara sama sekali sama kamu" ucapnya tegas.

"Kenan kamu cemburu?" Tanya jelita dengan pelan namun terdengar oleh Kenan sendiri.

"Gak aku gak cemburu cuma kesel aja dia tiap hari ngedeketin kamu...Oya satu lagi cowok yang kemaren kemaren ngaku ngaku cowok kamu itu".

"Dia Jevin, Kenan dia sahabat aku sejak  tinggal di Jakarta" jawab Jelita.

"Yakin cuma sahabat gak punya perasaan lain?" Ketus nya.

Jelita hanya bisa geleng-geleng kepala ia tak menyangka bahwa Kenan keras kepala sekali kalau lagi cemburu.

"Kalo aku punya perasaan sama sahabat aku sendiri sudah dari dulu mungkin aku terima perasaan sepupu kamu itu" ucap jelita yang membuat Kenan bungkam tak berani menjawab lagi.

"Kenapa diem? Seandainya dia masih hidup kamu gak bakalan bisa ngedapetin aku dari dia,justru kamu hanya bisa menyimpan perasaan kamu sendiri" ucap jelita dengan tegas lalu ia buru buru pergi dari kafe itu dan meninggalkan Kenan disana.

*********

Jelita kini telah sampai di rumahnya entah kenapa saat ini ia sangat pusing sekali ia sungguh sudah tidak kuat dengan sikap Kenan yang sudah beda tidak seperti dulu lagi. Ingin sekali rasa nya ia memutuskan sekarang namun ia harus sabar ada waktu nya nanti.

Suara ponsel nya berbunyi ia segera melihat nya dan tertata nama Kenan disana, jelita mengangkatnya.

"Jelita maafin aku tadi, jujur aku gak suka ngeliat kamu Deket sama cowok lain selain aku,maafin aku ya" ucap Kenan.

"Hmm".

"Lita kamu marah ya..kan aku udah minta maaf...".

"Hmm"

"Aku kerumah kamu ya kalo gitu".

"Gak usah lagi gak ada di rumah".

"Yaudah kamu ada dimana sekarang aku samperin".

JELITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang