25. Sebatas Teman

26 3 0
                                    

Keesokan pagi nya jelita tidak berangkat ke kampus karena ia masih fokus pada skripsi nya yang sedang ia buat dan soal kemarin tentang Arka yang akan melamarnya memang benar Arka juga sudah memberi pesan pada jelita bahwa ia akan datang pukul 9 pagi, dan semalam ia juga sudah cerita pada mama nya dan kakak nya tentang Arka.

Jelita turun ke bawah untuk sarapan saat di meja makan sudah ada mama nya kakak nya dan juga adiknya Naufal.

"Sarapan sayang" ucap Linda mama nya Jelita.

Jelita duduk dan mengambil roti dan selai kacangnya.

"Arka jadi kesini Lit" tanya Icha pada adiknya itu.

"Iya jadi nanti jam 9" jawab Jelita.

"Kak jelita seriusan sama bang Arka" tanya adiknya Naufal memang adiknya itu sudah tahu karena ia bukan lagi anak anak lagi ia sudah SMA dan sudah berpikir dewasa.

"Keputusan ada di tangan kamu loh nak bukan di tangan mama ataupun kakak" ucap Linda lembut.

"Iya ma.." jawab jelita.

Selesai sarapan jelita segera pergi ke kamarnya untuk mengganti baju sedangkan mama dan kakak nya membuat makanan untuk kedatangan Arka, sedangkan Naufal ia sedang menyapu halaman depan rumah. Sebenarnya di rumah jelita itu memiliki pembantu namun pembantu nya sedang pulang kampung jadi semua pekerjaannya mereka sendiri yang mengerjakannya.

Sudah pukul 9 akhirnya Arka pun datang bersama Chelsea dan di sambut oleh Naufal dan dipersilakan untuk masuk dan duduk di ruang tamu sambil menunggu jelita dan yang lain.

Naufal pergi ke dapur untuk membuat minum untuk mereka. Lalu tak lama mama jelita dan kakak nya datang menyambut kedatangan Chelsea dan Arka dengan ramah.

"Apa kabar Chelsea " ucap Icha pada Chelsea.

"Aku baik kak" jawab Chelsea ramah.

"Jelita masih di kamarnya sebentar lagi ia turun tunggu sebentar ya" ucap Linda

"Iya Tante " jawab Arka dan Chelsea bersamaan, tak lama jelita pun datang bersamaan dengan kedatangan Naufal sambil membawa nampan berisi minuman dan cemilan ringan.

Jelita duduk di samping kakak nya Icha ia hanya mengeluarkan wajah datar nya saja.

"Saya mulai saja ya" ucap Linda.

Mereka semua mengangguk setuju.

"Nak Arka, sebelumnya jelita sudah bercerita tentang kamu yang ingin melamar putri Tante. Jujur Tante senang sekali mendengar kamu yang langsung ingin menikahinya tanpa ada nama nya pacaran Tante sangat suka dengan sikap kamu,tapi seperti yang kamu ketahui keluarga kami adalah keluarga muslim hanya itu yang membuat Tante risau dan khawatir" ucap Linda.

"Arka ngerti kok Tante, Arka dan jelita memang berbeda dalam keyakinan, tapi bukan berarti Arka mundur gitu aja. Arka mau kok jadi Muslim lagi pula papa mama juga ngebolehin mereka gak ngelarang" ucap Arka.

"Tante tau,tapi kalo kamu memang niat menjadi muslim kamu harus memiliki niat itu dari hati nak bukan karena kamu menjadi muslim nanti hanya karena jelita" ucapan Linda barusan entah kenapa menohok hati Arka.

"Kalo urusan itu Tante kembalikan ke kamu hanya kamu yang bisa menentukan, dan jelita bagaimana nak kamu mau?"tambah Linda lalu ia bertanya pada Jelita.

Jelita hanya diam ingin sekali ia menolak lamaran Arka itu dengan cara tidak menyakiti perasaannya, wajah Arka penuh harapan dan menunggu jawaban dari jelita begitupun juga Chelsea.

"Maaf Arka,saya tidak bisa"ucap jelita gemetar.

Arka kaget mendengarnya Chelsea hanya biasa saja ia sangat tahu hati sahabat nya itu untuk siapa bukan untuk kakaknya tapi untuk orang lain.

"Bukan soal keyakinan yang membuat saya menolak nya tapi soal hati, selama ini saya anggap anda berbeda saya hanya mengganggap kamu sebagai teman dan kakak sendiri dan hati saya bukan untuk mu tapi untuk orang lain" ucap jelita jujur. Arka hanya terdiam ternyata pupus sudah harapan nya untuk memiliki jelita.

"Gapapa lita saya ikhlas mungkin kau bukan jodohku,maafkan saya" ucap Arka tegar walaupun hati nya sedikit sakit.

Linda dan Icha tersenyum pada Arka ia juga menghargai keberanian Arka untuk melamar jelita namun pada akhirnya di tolak oleh jelita sendiri.

"Hari sudah siang, kalian mau kan makan siang disini" ucap Icha.

"Mau dong..abisan aku lagi males masak kak" sahut Chelsea antusias. Icha dan Linda hanya terkekeh kecil saja.

"Yaudah yuk ke meja makan sudah siap" ajak Icha, mereka pun pergi ke meja makan yang telah disediakan.

"Wahhh jadi kangen masakan rumah" ucap Chelsea.

"Kamu ini bisa saja" ucap Linda, mereka pun mengambil lauk dan juga nasi nya Arka masih terus memperhatikan Jelita, jelita yang merasakan ia di perhatikan pun hanya tersenyum pada nya.

"Nak Arka sekarang kerja apa?" Tanya linda pada Arka.

"Aku kerja di Singapura Tante pegang perusahaan papa disana" jawabnya.

"Oalah..bagus dong".

Suasana makan siang kali ini dipenuhi canda tawa saja, jelita tahu perasan Arka saat ini yang terluka karena nya, tetapi mau bagaimana lagi ini sudah menjadi keputusan hati nya.

Saat selesai makan siang jelita mengajak Arka ke halaman belakang rumah untuk berbicara.

"Kapan kesingapur?" Mulai jelita.

"Besok siang" jawabnya.

"Ohh..biar gue antar Lo ke bandara" ucap jelita.

Arka memberi senyuman manis nya pada Jelita ia tahu maksud baik jelita.

"Gak perlu Lit,besok kan Lo bukan nya ada bimbingan".

"Gue bimbingan pagi ka, siangnya gue jemput Lo di kost".

"Ohh..yaudah boleh kok" jawab Arka.

"Gue harap soal tadi gak bikin hati Lo terluka ka, yang penting Lo masih gue anggap ada daripada kaga ada" ucap jelita. Arka sangat ikhlas dengan keputusan jelita itu ia benar seharusnya ia bersyukur karena jelita masih menganggap Arka ada.

"Makasih Lit buat semua waktu nya" jawab Arka.

"Oya waktu itu keluarga Lo nawarin gue kerja di perusahaan kalian kan. Gue terima tawaran itu..tapi gue gak mau di Singapura tapi gue mau sama Chelsea mungkin di Jakarta" ucap jelita Arka senang mendengar kabar bahwa jelita menerima tawaran kerja di perusahaan keluarga nya walaupun ia sempat menolak lamaran nya.

"Lo yakin mau kerja di Jakarta bareng Chelsea Lit?terus nanti Lo tinggal dimana? Lo gak mau kan tinggal di rumah gue sama Chelsea?" Ucap Arka jelita mengerti apa yang dimaksud olehnya itu.

"Gue bakal cari apartemen yang jarak nya gak begitu jauh dari kantor" jawab jelita.

"Terus kalo misalnya Lo ketemu sama dia gimana?pasti dia bakalan ngelakuin sesuatu sama Lo Lit" Arka benar benar khawatir jika jelita bertemu dengan Irsyat dan Aisyah.

"Gak bakal gue bakalan tutup identitas gue hanya orang tertentu saja yang berhak tau,Lo tenang aja gue bukan orang bodoh yang bisa mereka gunakan" jawab jelita untuk meyakinkan Arka. Arka sedikit lega mendengarnya.





















"Kau tak perlu khawatir aku akan baik baik saja. Karena Tuhan selalu bersama ku di manapun aku berada".


















Terimakasih sudah membaca 🙏😄





Semoga kalian suka.


Jangan lupa like dan komen











Maaf kalo ceritanya jelek
Karena disini aku masih belajar
Untuk menulis cerita.












Next part

⬇️⬇️

JELITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang