"ya sudah...kalau kamu tidak mau di bantu, aku akan mandi"__________________
Lima menit berlalu saat ini Elin sudah selesai menata pakaiannya, sekarang saatnya ia menyiapkan pakaian untuk suaminya itu.
"sudah selesai?"tanya Dafa setelah ia keluar dari kamar mandi.
"sudah.....sa...saya akan mengambilkan pakayanmu sebentar"
"tidak usah, aku akan mengambilnya sendiri. Kau lebih baik mandi...."suruh Dafa
"tapi aku tadi sudah bilang kalau akan menyiapkan pakayanmu"
"tidak papa, bukankah kamu lelah?cepat bersihkan tubuhmu itu agar lelahmu bisa hilang" sembari berjalan mendekati almari yang berada di samping istrinya.
Istrinya itu pun segera membalikkan tubuhnya sembari menutup mata. Karena saat ini tubuh Dafi sangat terlihat jelas, pria itu hanya menggunakan handuk yang melilit di pinggang itu.
"baik kalau begitu aku akan mandi" seru Elin sembari mengampil baju tidur plus dengan hijabnya yang sudah ia siapkan di atas koper.
Selesai bergulat di dalam kamar mandi hingga menghabiskan waktu setengah jam aku pun akhirnya keluar.
Namun saat aku keluar dari kamar mandi aku tidak melihat pria itu di kamar ini. Aku pun menghirukan pertanyaan yang berada di pikiranku.
Tiba-tiba mata ini tertuju pada salah satu tempat yang terbuka ya...apalagi kalau bukan gasebo yang lumayan besar dan disana ada sebuah kursi panjang dilengkapi dengan tumbuhan yang di gantung di atap gasebo.
Karena aku sangat menyukai tanaman segera aku berjalan menuju tempat yang dari tadi membuat hati ku senang.
Ku dudukkan tubuh ini di kursi dan melihat pemandangan kota yang di sinari dengan rembulan malam.
Sangat menyejukkan hati,jarang sekali aku merasakan ketenangan seperti ini. Aku terlalu sibuk dengan pekerjaan hingga tidak pernah merasakan ketenangan dan kenyamanan seperti ini.
💫 💫 💫
"kenapa di sini? Gak mu makan?"tanya Dafi sembari memegang lembut bahu istrinya
Karena Elin yang terkejut tiba-tiba ada yang memegang bahunya ia segera berdiri dan berbalik menghadap sang empu "ah....maaf....aku terkejut, tapi aku tidak lapar. Aku ingin langsung tidur apa boleh?aku sangat lelah"jujur Elin namun berkata dengan sangat lirih."tidak apa, tapi kau harus minum susu dulu. Aku sudah membawakan untukmu"jelas Dafi
"tapi-""jika kau tidak meminumnya kau tidak boleh tidur"
"baik akan aku minum"lesu ElinSelesai melakukan apa yang di katakan suaminya Elin segera berbaring di ranjang sembari menarik selimut hingga menutupi tubuhnya
"kenapa hijabnya tidak kamu lepas?lagi pula aku sudah melihat rambut mu saat kita diner kemarin" kata Dafi sembari berbaring di samping istrinya.
"itu......itu....maksudku tidak apa aku lagi ingin memakainya"bohong Elin"ya Allah maafkan hambamu ini yang berbohong jangan marah kepada ku ya Allah"batin Elin
"ya sudah tak apa, selamat malam""malam"
Malam semakin larut hingga waktu menunjukkan pukul 2 pagi,alarm hp Elin mulai berbunyi hingga sang empunya pun bangun dari alam mimpi untuk mematikan alarm tersebut.
Selesai itu ia bangun dan menuju kamar mandi untuk mandi dan berwudu menjalankan shalat malam. Elin memang melakukan shalat malam, jika ia bangun pagi seperti ini.
"assalamualaiku wr wb.........assalamualaikum wr wb ..... Alhamdullilah" sembari mengusapkan kedua tangannya di wajah polos itu.
"kenapa tidak membangunkan ku?"tiba tiba suara seorang pria yang baru bangun tidur menggema di ruangan ini siapa lagi kalau bukan suami Elin.
"maaf aku pikir kamu tidak-"
"memang aku jarang melakukan shalat malam, tapi apa salahnya kalau kamu tidak membangunkan ku untuh shalat bersama?"tanya Dafi sembari mengubah posisi yang tadinya terlentang menjadi duduk bersila menghadap istrinya yang sedang melipat sajadah."maaf lain kali aku akan membangunkan mu"kata Elin sembari berjalan duduk bersebelahan dengan sang suami.
Jujur gadis ingin menjelaskan semuannya agar pernikahan ini tidak menjadi kesalah pahaman tapi Elin takut kalau suaminya itu akan marah kepadanya.
"ada sesuatu? Katakan kalau kau ingin mengatakan sesuatu kepadaku"kata Dafi sembari memutar tubuhnya menghadap istrinya yang sedang duduk bersebelahan dengannya.
"....."hening
"katakan...jangan pernah memendam masalah sendiri. Kita saat ini sudah menjadi suami istri,masalahmu masalahku juga begitu pula sebaliknya" sembari memandang lekat sang istri yang sedang menunduk"em......sebelumnya aku minta maaf , maaf atas kesalahan ku kepada mu"sembari menahan tangisannya Elin masih menundukkan kepalanya
"kenapa meminta maaf? Dan jika ingin mengatakan sesuatu tatap orang yang kau ajak bicara" kata Dafi. Namun istrinya masih tetap pada pendiriannya merunduk sembari memainkan jari manis.
"sebenarnya aku......aku.....bukan orang yang ingin di jodohkan dengan mu.....hiks.....maaf sekali lagi jika ini membuat mu syok berat... tapi aku tidak bermaksud membohongimu,di sini aku juga jadi korban. Dan aku bukan Erlin tapi aku Elin kembaran Erlin orang yang ingin di jodohkan dengan mu....hiks....hiks....maaf kalau aku baru bilang sekarang.....aku takut kalu kamu marah...tapi setelah aku pikir-pikir kalau aku tidak bilang sekarang kamu akan semakin marah dan membenciku....hiks....jika kau tidak mau menerima pernikahan ini....hiks....hiks....aku ikhlas kalau aku....aku siap jika akan di madu... tapi jika kamu tidak mau memiliki istri 2 aku insyaallah siap untuk kau ceraikan" jelas Elin, ia mengeluarkan semua unek-uneknya yang berada di dalam hati.
"kenapa? Kenapa ini bisa terjadi? Apa alasannya? Lalu saat ijab kobul nama siapa yang aku sebutkan? Dan orang yang aku temui saat diner itu siapa?"tanya Dafi masih dengan nada biasa.
Ia tahu saat ini tidak ada baiknya jika dirinya marah,malah akan memperpuruk masalah, lebih baik ia bertanya dengan nada halus,secara agar orang yang berada di depannya bisa sedikit reda tangisannya.
MAAF KALAU CERITA AUTHOR GAK NYAMBUNG
DAN BANYAK TIPONYA,
SAYAMAH APA ATUH...
CUMAN PENULIS AMATIR
YANG GAK SENGAJA
NYANGKUT KE SINI🙈
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengantin Yang Tertukar.
Teen FictionPerkenalkan namaku Elina Janeta sering di panggil Elin, aku memiliki saudara kembar yang bernama Erlina Janeta. Karena Erlin kakakku,aku harus menikah dengan calon suami saudaraku alasannya ia merasa ditipu karena calon suaminya itu sudah beranak s...