“saat ini ibu Elin sedang mengandung dan umur bayinya sudah menginjak 1 bulan”jelas sang dokter
“benarkah?lalu kenapa elin bisa pingsan dok?”
“karena terkadang siklus ibu hamil setiap orang berbeda beda ada yang muntah dan ada juga yang pingsan dan saat ini ibu elin mengalami seperti ini. Namun sepertinya ibu Elin saat ini sangat lemas,apa ada masalah?”“saya kurang tahu dok tapi sebelum pingsan elin sudah mengeluh merasa lapar dan ia hanya mengisis perutnya dengan sebungkus biskuit”jelas minah
“kalau saya sarankan ,kejadian ini jangan terulang lagi karena ini akan membahayakan janin dan ibunya. Saya minta setelah ini jangan sampai terulang kembali dan saya akan memberika vitamin untuk janin dan ibunya”
“terimakasih dok atas keterangannya apa saya boleh menjenguk pasien?”
“tentu boleh dan ini resep obatnya anda bisa mengambil di apotik,dan pasien bisa pulang setelah data data dan pembayaran di selesikan”sembari memberikan selembar kertas
“terimakasih”sembari menerima kertas itu dan berjalan menuju ruang rawat Elin
Kriet...
Suara pintu dibuka disana terlihat Elin sedang berbincang kepada seorang suster.
“Elin”panggil bu minah sembari berjalan mendekati ranjang elin
“bu...aku kenapa? Ada apa?”tanya wanita itu,bersamaan dengan suster itu pun meninggalkan ruangan“tidak usah kawatir saat ini kamu sedang hamil usia kandungan menginjak 1 bulan selamat nak . Allah mempercayakan ini kepada mu”jelas bu minah
“benarkah? Alhamdulilah”senang elin sembari mengusap perutnya yang belum terlihat menonjol
“kalau begitu aku akan mengambil reseb obat terebih dahulu, dan menyelesaikan pembayaran setelah itu kita pulang”
“iya bu, tapi apa ibu membawa uang? Kalau tidak ibu bisa pulang sebentar dan mengambil kartu kreditku di dalam tas kerja ku. “jelas elin
“tidak usah sementara pakai uang ku saja, kau bisa menggantinya nanti nak”
“baik bu.”
Wanita ini sangat senang allah sudah mempercayakan ini kepadanya.
"pasti mas Dafi bakalan senang dengar ini” batin Elin
Saat ini Elin dan bu minah di sertai 1 satpam sudah sampai di depan rumah bersamaan dengan dafi yang baru pulang entah dari mana
“ada apa ini?”tanya dafi
“tadi_”
“ah...tidak ada apa apa kok mas.”menyela perkataan bu minah.“kalau begitu kembalilah ke kamar kalin masing masing sudah malam, dan pak heru bisa bergantian menjaga dengan pak edi”jelas Dafi
“baik tuan saya permisi” sembari meninggalkan tempat itu
Dafi pun berjalan dengan cepat menuju kamarnya namun sesampai di depan kamar suara seorang wanita menghentikan langkahnya“mas...”kata Elin
“apa!”kata Dafi cuek
“aku mau bilang sesuatu sama kamu”“bilang aja”masih membelakangi sang istri
“aku hamil mas”senang Elin sembari memeluk suaminya dari belakang namun tidak di respon oleh sang suami”apa mas tidak senang”bersamaan dengan kalimat itu dafi melepas kasar pelukan sang istri dan_
Plak....
Satu tamparan mendarat di pipi kanan Elin, ini sudah kedua kalinya sang istri mendapat perlakuan seperti ini oleh sang suami.
“hiks...mas”sembari memegangi pipinya yang masih panas
“SAMPAI BEGINIKAH PERILAKUMU DI BELAKANGKU HINGGA MENDAPATKAN BAYI YANG ENTAH SIAPA AYAHNYA!!!”triak dafi
“tapi mas hiks....aku percaya ini anak mu...hiks....aku tidak pernah berhubungan selain dengan mu hiks....” sembari menatap sang suami dengan mata yang sudah penuh dengan air mata.
“mana ada pembohong ngaku....maling saja tidak bakal ada yang ngaku. Jika ada pasti pencara penuh dan KAU_”sembari menunjuk wajah sang istri” cih. . . . aku tidak tahu apa aku ini ayah dari anak itu”berbalik dan berjalan masuk ke kamar sembari membanting pintu.
Brak....
“nak Elin...”panggil bu minah dari belakang
“bu...hiks....aku...aku berkata jujur” sembari berlari memeluk bu minah“apa yang terjadi nak?ceritakan padaku” sembari membalas pelukan itu.
Elin masih terisak didalam pelukan itu”kalau begitu kita kekamar ceritakan semua di sana ya?”
kalimat itu di balas anggukan dan mereka berdua berjalan bersamaan menuju kamar Elin,sesampai di sana wanita ini menceritakan semua pada prempuan pruh baya itu.
“maka dari itu mas dafi tidak menerima anak ini bu, padahal aku tidak pernah hiks....tidak pernah bu...hiks....” sembari menangis dan memeluk bantal.
“aku percaya dengan mu nak, jika Tuan tidak menerima anak itu. Aku akan menjagamu dan bayi itu bersama jika tuan sudah melupakan kalian”sembari mengelus bahu Elin
“terimakasih bu,hanya Ibu yang tahu apa yang terjadi, jangan ceritakan ini kepada mas Dafi, biarkan waktu yang menjelaskan”sembari berhambur di pelukan bu minah
“iya nak...”Dafi POV
“apa? Elin hamil?”suara pertanyaan erlin yang keluar dari hp ku
“iya di bilang padaku saat aku sudah sampai di rumah. Aku tidak tahu anak itu anak siapa, sekarang aku sudah tidak percaya dengan kata katanya” jelasku sembari kusandarkan tubuh ini di sofa
“mungkin saja bukan anak mu mas, itu anak selingkuhannya. Pasti mereka sudah main main di luar sana, kau ceraikan saja dia dan kembalilah deganku. Calon pengantin mu yang asli”
“ah...kalau itu akan aku pikirkan, karena Elin saat ini sedang hamil”
“baik terserah mas saja yang penting sekarang mas udah tahu kebusukannya kan”“iya, itu berkat jasa mu Erlin”
“ah...ya udah mas ada perlu sebentar, oya. . . dan jangan lupa aku di transfer uang ya mas”
“baik, santai saja akan ku transfer segera untuk mu”“makasih mas. Makin sayang deh...”
“besok kita ketemuan di hotel biasa ya mas”
“ok”Tut...
Tut...
Tut...Aku benci dengan Elin semenjak tahu foto itu, tapi jika menceraikan dan menyakitinya rasanya aku ikut tersakiti dan merasa tidak tega.
Entah kenapa hati ini bimbang untuk memilih siapa yang benar,jika benar itu bayi bukan anak ku maka aku akan menikah lagi dengan Erlin.
Selamat Malam🌛🌟
Yang beragama Islam jangan lupa Takbiran Idul Adha ya🙏🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengantin Yang Tertukar.
Teen FictionPerkenalkan namaku Elina Janeta sering di panggil Elin, aku memiliki saudara kembar yang bernama Erlina Janeta. Karena Erlin kakakku,aku harus menikah dengan calon suami saudaraku alasannya ia merasa ditipu karena calon suaminya itu sudah beranak s...