PART 11🍁 25 JUTA🍁

11.7K 434 3
                                    

“insyaallah...”
“ya udah aku tutup ada rapat bentar assalamualaikum”

“waalaikumsalam”

_________________

Setelah kejadian malam itu Elin dan Dafi semakin dekat dan mesra...memang layak di panggil pengantin baru.

Waktu sudah menunjukkan pukul  1 siang dan tinggal satu jam lagi waktunya pria ini pulang. Ia sudah tidak sabar pulang untuk bertemu sang istri tercinta. Baru saja tadi malam ia menghabiskan waktu dengan sang istri dan sekarang sudah kangen sekali

Tok...tok...tok...

Suara pintu di ketuk

“masuk” kata Dafi sembari membenarkan letak duduknya
“maaf pak ada tamu yang ingin bertemu dengan bapak” kata sekertaris Dafi

“biarkan masuk, dan jangan lupa bawakan minuman untuk tamu ya”
“baik pak”

Pria itu pun berjalan mendekati sofa yang berada di tengah tengah ruangan itu namun belum sampai di tempat tujuan ia sudah di kejutkan oleh suara yang memanggilnya, suara yang sudah lama tidak ia dengar semenjak melodi datang di kehidupanya. 

“hey.....bozz...gimana kabarnya?” sembari berjalan dan merangkul pundak sahabatnya itu

“Rendi...... wee....dari mana aja lo...baru nongol...gimana?” sembari berjalan bersamaan menuju ke sofa dan duduk berhadapan di sana

“apanya yang gimana?harusnya aku tanya gimana kabar anak ku?” tanya Rendi.

Ya memang benar Rendi adalah ayah kandu dari Melodi anak yang di asuh oleh Dafi. Lebih tepatnya Rendi adalah ayah dari anak itu.

“alhamdulilah....ia sehat makin lincah.” Jawab Dafi sembari tersenyum bahagia
“sebenernya aku kesini ada hal penting yang harus aku omongin sama kamu Fi”
“ada apa?ngomong aja “

“maaf sebelumya Bozzz tapi aku kesini mau ijin buat ngambil anak ku lagi, sekarang aku udah bisa hidup layak sama Mita. Ya walau cuman rumah sederhana tapi setidaknya udah punya rumah sendiri. Dan trimakasih banyak udah mau menampung Melodi, aku gak akan ngelupain jasa-jasa lo bor....”

“ya alhamdulillah kalau kamu udah bisa hidupin keluargamu saat ini. Tapi aku harus bilang dulu sama istriku, karna ia sudah terlalu dekat dengan anak mu itu. Aku takut kalau istriku gak bisa nerima ini semua”

“iya aku tau... tapi aku minta sama kamu agar aku bisa kumpul lagi sama keluarga aku”

“ia insyaallah aku akan berusaha”
“ya sudah aku mau ke toko depan dulu”

“kenapa buru-buru...minumannya aja belum datang”
“gak papa aku ada keperluan juga setelah dari toko” sembari berdiri dan bersalaman dengan sahabatnya itu

“ya sudah, kalau begitu besok kau bisa datang ke rumah ku untuk mengambil Melodi, nanti aku kanari jika aku dapat merayu istriku”

“ok aku tunggu kabar baiknya”sembari membuka pintu
“siap...hati hati di jalan bor...”

Di sisi lain.

“Lusi... habis aku nata kursi aku langsung pilang ya?” sembari mengangkati kursi ke atas meja
“oh...iya ...seperti biasa .gak usah sungkan santai aja”

“makasih ya”

Saat Elin sudah selesai dengan pekerjaannya tiba tiba datang seorang laki laki ia bertanya

Pengantin Yang Tertukar.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang