PART 3 🍁PERDEBATAN🍁

16.9K 730 5
                                    

“ya Allah, jika ini qadar ku dan jalan yang terbaik untuk hidupku, insyaallah aku akan menjalani ini semua”seru Elin di dalam hati sembari menangis diam-diam.

____________________

Keesokan paginya Elin sudah selesai di mekeup secantik mungkin hingga mata sebab  itu tidak terlihat. Semalaman gadis itu tidak bisa tidur ia hanya bisa menangis di atas sajadah dan berdoa agar semuanya berlalu dengan baik,
Saat hati ini masih gunda kembarannya Erlin pun datang.

”kak....alasan yang paling kuat kenapa kakak menolak perjodohan ini?lalu bagaimana nanti aku bisa mengenal suamiku kalau aku saja belum pernah melihat wajahnya dan namanya pun aku tak tahu?”jelas Elin tiba-tiba bertanya saat kembaranya itu sudah memasuki ruangan itu.

“ alasannya yang pertama emang aku itu udah paling gak suka kalau di jodohin dan kedua saat kita berkenalan pria itu menjelasakan kalau dirinya telah mempunya anak  satu aku langsung saja berinisiatif kalau aku gak mau di nikahi oleh seorang duda. Mama mengabulkan permintaan ku dengan cara di ganti oleh mu”sembari menunjuk wajah adiknya itu
”huh. . .senangnya. . .!!!
kalau  masalah kamu belum tahu namanya itu sangat mudah. Dengar baik-baik ya. . . biar aku kasih tahu. . . namanya Maulan Dafi dan yang paling aku ketahui dia punya anak satu yang berjenis kelamin wanita baru usia. . . .usia berapa ya? Anaknya itu baru bisa merangkak dan berguling mungkin sekitar 1 tahunan lah”jelas Erlin

“kenapa kakak begitu kepada ku?lalu sekarang......aku yang awalnya tadi berhijab kenapa saat pernikahan hijab ku di hilangkan? Kalau pernikahan ini  membuat  aku harus melarang kewajiban ku maka aku gak mau menggatikan kakak” tegas Elin

“Bodoamat...!!!
alah....gak usah sok fanatik deh kamu! udah lah...orang aku kalok kelur rumah gak pakek kain itu biasa aja.....kenapa kamu sampek kayak gitu cuman masalah hijab mu itu.....GAK  JELAS BAGET”ketus  Erlin.

“ada apa kok anak ayah bertengkar?”tegur Herman

“itu tu yah.....kenapa pula dia ingin pakek hijab, katanya di gak mau gantiin aku kalok dia gak pakek hijabnya”jelas Erlin

“benar itu Elin?”tanya Herman
“yah....kenapa aku harus melanggar kewajibanku....aku gak mau....”jelas Elin sembari ingin menangis
“cengeng” ejek Erlin

“ya sudah biar ayah panggil periasnya “kata Herman sembari berjalan keluar ruangan untuk memanggil perias pengantin
“sok fanatik.....”

“terserah kakak mau bilang apa, tapi itu kewajibanku seorang muslim kak”ketus Elin
“alah.....aku juga orang muslim....tapi gak pakek hijab biasa aja....kamu aja yang alai”

“itu alasannya karena kakak belum mengenal islam dengan baik,semoga kakak tidak terkena azab dari-NYA dan semoga Allah segera menyadarkan.....kakak”

“jadi kamu doa in aku biar masuk neraka gitu?iya!”marah Erlin
“sudah. . .keluarlah Erlin biar perias yang menyelesikannya”kata Herman sembari di ikuti perias di belakangnya. Bersamaan itu Erlin keluar dengan wajah ketusnya

“terima...kasih ayah..?”
“tak apa....maaf kan ayah yang membuat kamu semakin sulit nak”sembari memeluk anak bungsunya itu

“tak apa yah ini demi keluarga kita insyaallah aku ikhlas”
“ini mau di ubah bagaimana pak” tanya perias

“mbak....saya mau di beri hijab bisa?”tanya Elin. Bersamaan dengan itu Herman keluar dari kamar itu.

“tapi mbak....bajunya aja terbuka...bagaimana mbaknya pakek hijab”jelas perias.memang benar baju ini terbuka hingga bahu dan lengannya itu terlihat sangat jelas
Elin pun berfikir dengan kuat dan akhirnya”saya pakai baju lengan pajang yang polos dan warnanya sama dengan gaun ini aja mbak?”jelas Elin

“apa mbak punya?” tanya perias
“saya punya tapi agak longgaran gak papa ya mbk?”

“gak papa emang berhijab itu harus longgarkan mbak”

Elin pun dibantu perias untuk membuka kembali gaun tersebut  dan seteleh menggunakan baju yang di maksud tadi Elin pun menggunakan gaun itu lagi
”gimana mbak? Bagus gak?”
“pas mbak....gak kelihatan kalau bajunya itu di sambung mbak”

“makasih.....sekarang aku harus cari hijab ku yang senada dengan baju ini mbak”

“kalau ini mbak?”sembari menunjukkan hijab warna abu abu gelap

“mbak punya hijab warna abu-abu putihan gak? Itu pas banget sama baju mbak yang juga warna putih”

“sepertinya punya mbak, ini ya?”
“iya mbak...”

“anu ya mbak....makainya gak usah di aneh aneh....yang penting nutup dada”jelas Elin saat perias itu ingin mengenakan hijab itu di kepala Elin

“ini hijab besar mbak ,pasti nutupin dada kok tenang aja”jelas perias
“ya mbak”

Selesai sibuk dengan hijab tiba-tiba Elin sudah di panggil agar segera turun ke bawah untuk menyusul sang mempelai pria...karena mempelai pria sudah selesai mengucapkan ijab kobul.

Pengantin Yang Tertukar.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang