🍁EXTRA PART🍁

10.2K 346 9
                                    

“HARI Ahad”

ya benar hari ahad adalah hari dimana semua keluarga berkumpul bertukar cerita,dan bertukar pengalaman namun beda dengan keluarga Dafi yang saat ini sedang bercandaria dengan sang anak yang sudah genap berumur 1 tahun. Selama 1 tahun inilah keluarga Dafi dan Elin merasakan kebahagiaan atas kehadiran buah hati mereka Rifki.

“anak ayah sudah besar ya”kata Dafi sembari memegangi sang buah hati yang sedang belajar berjalan.

“mas...” seru Elin dari arah kamar
“ada apa bunda?ayah lagi main sama anak ayah yang ganteng ini.” sembari mengangkat sang anak dan di taruh di atas bahunya.

“mas mandi sana baju udah aku siapkan, tadi habis joging kok gak mandi dulu malah langsung main sama Rifki “sembari berjalan mendekati sang suami

“iya ini ayah juga mau mandi kok... ayah titip Rifki dulu ya” sembari menurunkan sang anak yang sedari tadi tersenyum di atas bahu sang ayah

“iya buruan mandi biar Rifki main sama aku”sembari menggendong sang anak dan duduk di atas sofa

“oke aku mandi dulu ya bundaku yang paling cantik ini”sembari mencium pipi sang istri.
“udah sana!!”seru sang istri

“iyaaa....aku mandi...”sembari berjalan menuju kamar mandi.

Kebahagiaan selalu tercurah kan di dalam keluarga mereka,kalian tahu selama 1 tahun ini mereka tak pernah ada pertengkaran. Entah kalian percaya atau tidak namun itu kenyataannya.

“mas..”kata Elin
“ya?” sembari duduk di atas ranjang bersama sang istri.

“apa anak ayah udah tidur?”imbuh dafi
“udah mas”sembari duduk lebih dekat dengan sang suami

“ada apa sayang?gak biasanya kayak gini?”goda Dafi kepada sang istri

“mas gak lupakan kalok besok acara pernikahan kak Erlin?”kata Elin sembari menaruh tangannya di atas paha Dafi

“enggak mas gak lupa kok, besok kita bangun pagi siap-siap untuk berangkat langsung ke gedung pernikahannya”sembari mendekap sang istri ke dalam pelukannya.

“mas gak akan tergoda lagi kan sama kak Erlin atau mas masih berharap sama dia?” tanya Elin harap-harap cemas.

“emmmmm......gimana ya?”
“mas.....adek itu serius”
“enggak tahu...kalok masih suka gimana?”

“kalok masih suka mending adek pergi aja!!”sembari beranjak dari pelukan tersebut namun sayangnya di tarik kembali dan jatuh terduduk di atas paha sang suami.

“gitu aja  marah....mas gak akan berpaling lagi dengan  mu istri ku tersayang” sembari mencium dahi Elin.

“iiiihhh....mas jangan gitu ah”sembari mendorong pelan sang suami namun bersamaan dengan itu Dafi menarik tubuh Elin dan mereka berbaring di ranjang dengan posisi Elin di atas sang suami

“mau buatin Rifki adik  gak?”tanya Dafi basa basi
“menurut mas gimana?apa harus?”tanya Elin polos

“ya haruslah!! kalok mas sih kapan aja siap. Adek maunya gimana?”kata Dafi sembari  memegangi pinggang sang istri

“kalok menurut mas Dafi itu perlu Elin ngikut aja .”polos Elin
“ya udah , kita mulai sekarang bisa kan?kamu gak lagi datang bulan kan?”tanya Dafi

“enggak mas, minggu kemarin baru selesai”sembari bergerak gelisah di atas tubuh Dafi.

Elin paling tidak suka posisi seperti ini karena ia takut kalau sang suami akan merasa keberatan menopang tubuhnya yang sekarang mulai agak berIsis semenjak ia melahirkan Rifki.

Pengantin Yang Tertukar.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang