🍁ENDING🍁

17.4K 470 22
                                    

“KENAPA?”kaget Dafi

__________________

“karna aku butuh uang untuk pembayaran rumah sakit saat itu, dan aku hanya punya tabungan yang sedikit jadi..... jadi aku minta maaf kalau aku lancang menjual cincin itu tanpa sepengetahuan mu mas. Aku tahu aku salah, jangan marah” jelas Elin

Dafi yang merasa bersalah, merasa hanya bisa menyusahkan istrinya ia segera merangkul Elin dengan satu tangan, karena tangan yang lain masih menggendong Rifki.

“aku menyesal tidak pernah bisa menepati janji ku sendiri, aku tidak bisa menafkahi mu dengan baik. Aku  membuatmu tidak bisa melanjutkan cita citamu dan aku selalu menyusah kan mu, tidak masalah kau menjualnya. Karna itu hanya cicin yang tidak ada artinya, tanpa cincin itu aku masih menjadi suami mu kan. Jadi jangan merasa bersalah”

“trimakasih”sembari memandang sang suami
“apa lagi yang kau tutupi dari ku, selain itu?”

“kalau aku jujur apa mas mau memaafkan ku?”
“tergantung apa yang kau lakukan”

“saat mas bertanya kenapa aku selalu pulang malam. Akan aku jawab sekarang”
“....”hening

“itu karna aku bekerja di sebuah warung malam untuk mencari uang tambahan untuk biaya hidup kita saat mas sakit. “

“ataghfirullah, senekat itu kamu_”

“Elin tahu itu beresiko, tapi mas bisa ambil hikmahnya aku tidak papa dan Rifki lahir dengan selamat. Jadi mas jangan marah itu hanya masalalu”jelas Elin sembari mengelus pelan dada bidang itu.

“seharusnya aku sadar waktu itu,kau sudah susah payah melakukan ini semua dan aku....??apa gunanya aku sebagai_”

“kita menikah harus saling membantu dan saling melindungi, jadi tidak masalah kalau kita saling membantu mas. Karna aku tahu seorang istri harus bisa menjadi pengganti kepala keluarga saat suami terjadi apa apa”

“seharusnya aku bersyukur memiliki istri seperti mu Elin, tapi aku terlalu berat untuk menghilangkan EGO ku ini. Aku memang bodoh”

“tidak....suami ku tidak bodoh, hanya saja Allah sedang memberi coban kepada kita dan alhamdulillah kita bisa menjalaninya dengan kuat.”sembari mengambil alih Rifki

“kau benar, kalau begitu apa kau mau menjadi tulang rusuk ku menguatkan ku untuk merubah kehidupan kita dari enol” sembari berjongkok di depan Elin

“tentu. . .kau adalah suamiku, aku akan mengikuti setiap langkah suamiku dimana pun kau berada walau hingga kamu menginjak bara api aku pun akan tetap mengikuti jejak dimana kaki mu melangkah”

“terimakasih” sembari mencium tangan Elin dan dahi sang anak

Dafi pov

Saat ini aku sedang berada di dalam bus untuk menuju ke tempat kerja, sesampai di teras toko buku tiba-tiba ada seorang pria seumuran ku yang sibuk menelpon hingga tidak sengaja menubruk bahu ku.

Duk....

“Ah. . . . Maaf. . .  Bro. . . Gak sengaja lagi sibuk nelpon soalnya”katanya  sembari bersalaman dengan ku dan pergi begitu saja.

Aku pernah melihat orang itu_tanpa aba-aba aku menahan bahu pria itu.


“akan ku telpon lagi nanti”

Tut...

“ada apa bro....?”

Tanya nya sembari berbalik kepadaku saat ia memasukkan hpnya ke saku aku segera memberinya bogem satu kali di bibir kanannya hingga darah segar mengalir di sana.

BUK....

“APA YANG KAU LAKUKAN!!aku sudah meminta maaf dan kau?...cih....”sembari mengusap darah itu kasar dengan punggung tangan.

“ELO.... YANG SUDAH NIDURIN ISTRI GUE KAN!!! IYA KAN NGAKU GAK LHO. . .” sembari ku tarik kerahnya menuju gang kecil dan ku dorong dia hingga menubruk ke dinding.

“santai bro....”sembari membenarkan bajunya dan aku masih mengamati wajah songongnya.

“sorry ya!. Gue gak pernah nidurin seorang wanita apa lagi istri orang lain, tapi gue juga pernah di suruh seseorang untuk meniduri seorang wanita berhijab. Tapi gue tidak melakukan itu karena apa, aku tahu wanita itu sangat baik dan lugu hingga aku hanya mengambil fotonya saja dan aku tidak melakukan hal yang lebih”katanya sembari mengambil hp dan menunjukan foto yang persis waktu itu.

Buk....

Aku yang tidak kuat segera memberi bogem lagi ke wajahnya

“dasar Ba*****n, KAU MEMANG LAKI- LAKI TIDAK TAHU MALU, DIA ISTRI GUE!!!”triak ku menepis hp itu hingga jatuh

“santai...dia masih suci gue enggak menyentuhnya, dia wanita yang baik. Dan maaf kan gue yang udah lancang foto bersama dengannya. Itu karena gue disuruh dan di beri uang ,gue juga tidak munafik. Gue menerima syarat itu tapi gue gak menyentuhnya bro....sumpah gue gak melihat apa apa di balik baju itu” sembari menyandarkan tubuhnya di dinding.

“siapa yang menyuruh mu?”tanya ku sembari  ingin menarik kerahnya dan dia berkata

“jangan lagi merusak baju gue”sembari menepis tangan ku.

“dia wanita tapi aku gak tahu namanya karena iya  melarang ku untuk tahu namanya”
“sekarang kita impasss, gue mau pergi ada urusan” sembari berjalan meninggalkan ku di lorong itu sendirian

Di rumah

“assalamualaikum”
“waalaikusalam, mas mau minum apa?”tawar nya

“tidak, aku ingin bilang sesuatu kepadamu Elin, ayo kita duduk”sembari ku tarik pelan tangan itu dan mendudukkannya di sampingku

“ada apa?apa ada masalah di toko?”
“tidak ada, tapi aku tadi bertemu dengan pria yang berada di hotel dengan mu waktu itu. Tidak lupa aku menanyainya”

“apa mas bertengkar dengannya?”
“iya tapi cuman sebentar”

“kenapa mas melakukannya?”
“karna dia aku memperlakukanmu sangat buruk”sembariku belai lembut pipinya.

“itu sudah berlalu, dan pastinya pria itu sudah menjelaskan semuanya pada mu.”

"iya apa kau mau mendengarnya?dan apa kah kau tahu orang yang merencanakan semua itu pada mu?”

“tidak....menurutku itu sudah masalalu, dan aku tidak mau mengungkit masa laluku mas. Ini lah aku, kita yang sudah kembali akur dan saling melindungi. Tidak usah mempermasalahkan masa lalu”sembari memegang tangan ku dengan lembut dan menggengam

“jika itu yang kau minta, aku juga sudah menemukan kembali kebahagiaan ku di sini.melihatmu tersenyum dan selalu menunggu ku pulang di setiap bekerja adalah sesuatu yang tak pernah ku lupakan....terimakasih untuk semuanya”

“itu adalah kewajibanku sebagai istri”sembari berhambur ke pelukan ku

Aku tahu kebahagiaan ku saat ini adalah keluargaku istri dan anak ku, mereka adalah semangat ku.

sekarang aku juga sudah tahu memiliki keluarga harus saling percaya saling menguatkan dan saling menyayangi tanpa itu rumah tangga akan hancur layaknya batu yang pecah hingga menjadi beberapa keping.

ELIN POV

Aku sebenarnya tahu siapa yang melakukan rencana ini mas tapi aku sadar dia adalah saudaraku.

Jika saja dia bukan saudaraku aku akan berkata namun sayangnya dia adalah saudaraku maka aku harus menjaga aip dan keburukan yang di miliki kak Erlin jadi biarkan Allah dan waktu yang memberi tahu.

Jika allah tidak berkehendak mungkin sudah takdir kamu mas untuk tidak tahu permasalahan ini.

TAMAT

Akhirnya ENDING 🔚. Makasih sudah mau mengikuti cerita saya sampai selesai.

Semoga bermanfaat untuk pembaca😊

Pengantin Yang Tertukar.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang