Part 9 : Bad Dream

4.9K 357 13
                                    

Jam menunjukkan pukul 23.20 KST, seharusnya semua orang sudah berada di alam mimpinya masing-masing. Namun, tidak untuk yeoja ini, ia masih bergelut dengan pekerjaannya yang belum selesai. Kamar yang sunyi dan hanya ada lampu di meja pekerjaannya, membuatnya semangat dan fokus. Meskipun pekerjaan itu dikumpulkan 3 hari lagi, namun yeoja ini terus mengerjakannya seolah-olah dikumpulkan keesokan harinya.

Suara pintu terbuka dan cahaya yang masuk dari luar ruangannya membuatnya menoleh ke arah pintu dan menemukan adiknya berdiri di pintu membawakan nampan yang berisi nasi goreng, yogurt, buah-buahan dan juga air putih. Yeoja itu melanjutkan kegiatannya dan adiknya masuk ke kamarnya dan meletakkan nampannya di meja tempat ia mengerjakan laporannya.

"Kenapa kau belum tidur, Yerin? Besok kau harus sekolah kan?" Katanya tanpa menoleh ke adiknya.

"Bagaimana aku bisa tidur nyenyak, sedangkan eonnie ku belum makan malam"

"Ayolah, Yerin. Aku tidak lapar"

"Meskipun kau tidak lapar, kau harus makan, Sowon eonnie"

"Dimana Eunha?" Kata Sowon mengalihkan pembicaraan

"Kau mencoba mengalihkan pembicaraan? Makanlah meskipun sedikit eonnie. Aku tidak mau kau sakit"

Perkataan Yerin barusan, membuatnya teringat akan pesan Jungkook tadi siang

'Aku tidak mau kau sakit'

Seketika, Sowon terdiam. Seperti terhipnotis, Sowon mengambil piring yang berada dinampan dan mulai memakannya. Yerin yang melihat hal itu, kaget, pasalnya eonnie nya ini paling susah kalau disuruh makan, tapi sekarang Daebak! Yerin tidak harus membujuk lebih dari sebelumnya.

Setelah menghabiskan nasi goreng dan meminum air putih, Sowon pun melanjutkan pekerjaannya lagi.

"Aku sudah makan. Sekarang keluarlah. Jujur, kau mengganggu konsentrasiku" katanya tanpa melihat ke Yerin

"Ah-iya, Eonnie. Aku keluar. Jangan tidur terlalu malam, Eonnie"

Yerin pun membawa keluar nampannya dan meninggalkan Sowon di kamarnya. Sowon diam sejenak sambil memikirkan sesuatu

"Jungkook-ah, apa kau tidur nyenyak malam ini?"

****

Apa reaksi pertamamu ketika melihat Eomma mu tertabrak oleh sebuah mobil?. Gerumbulan orang-orang didepannya membuatnya diam tak berkutik ditempatnya. Itulah reaksi dari seorang anak laki-laki yang mengalami hal itu. Darah yang mengalir dari tubuh eommanya membuatnya meneteskan air matanya. Dengan perlahan ia mendekat dan duduk disamping tubuh eommanya yang tak berdaya. Ia terduduk di tanah. Di peluknya tubuh eommanya. Ia menangis namun tidak mengeluarkan suara apapun. Ia berbicara tapi suaranya seolah-olah hilang. Yang ada hanya suara sumbang dari orang-orang disekitarnya

'Kasihan sekali dia'
'Kalau saja dia tidak menyebrang sembarangan, eommanya tidak mungkin tertabrak'
'Apa dia memang sengaja merencanakan ini'

Suara-suara itu membuatnya menutup rapat telinganya dan juga menutup matanya. Namun, setelahnya hanya kekosongan, ia tak mendengarkan apapun. Ia memberanikan diri membuka matanya dan tak menutup telinganya lagi. Namun, didepannya ada 6 laki-laki. Ia berhenti menangis, ia berfikir 6 laki-laki itu adalah hyungnya. Seketika ia berdiri dan ingin memeluknya namun, ia tidak bisa. Ia malah terjatuh tersungkur dan ia mulai menangis. Kemudian 6 laki-laki tadi berada didepannya lagi dan menatap datar kearahnya

'Semua ini salahmu'
'Kau tega pada eomma mu sendiri'
'Jika saja kau tidak meminta ke taman semua tak akan terjadi'

"Hiks.. hyung kenapa kalian menyalahkanku? Ini takdir.. hiks"

I'M OK, ALLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang