Part 16 : Maaf, Eomma

5.4K 425 30
                                    

HAPPY 11K+++ READERS💜
.
.
.
.
.

Khawatir, tidak tenang dan gelisah. Itu lah yang sedang Keluarga Kim rasakan. Tepatnya adik dari Seokjin. Sudah 3 jam operasi berlangsung dan belum ada tanda-tanda bahwa operasi telah berakhir. Berarti sudah 3 jam juga mereka berada didepan ruang operasi tersebut

Tapi tak bisa dipungkiri, mereka penasaran akan pendonor. Pada saat pendonor akan dimasukkan keruang operasi yang mana transplantasi jantung akan diadakan 45 menit lagi. Sebelum dimasukkan keruang operasi, pendonor telah disuntik obat bius dan wajah sang pendonor ditutup oleh kain putih. Awalnya, mereka ingin membuka penutup tersebut. Namun, Tsukara, sang dokter kepercayaan mereka menyuruh mereka untuk tidak melakukan itu. Jadilah mereka hanya diam saja.

Lampu yang berada tepat diatas pintu operasi tersebut berubah warna, yang awalnya merah menjadi hijau yang menandakan operasi telah selesai. Mereka berlima langsung bangkit dari duduk dan bersiap menyambut sang dokter bedah utama operasi tersebut.

"Bagaimana, dok? Operasinya sukses?" Tanya Namjoon, mewakili pertanyaan dari saudaranya.

Sang dokter menghela nafas lelah, membuat mereka sudah berpikiran negatif. Namun didetik kemudian, sang dokter tersenyum. "Selamat, operasinya berjalan dengan sukses dan lancar. Pasien mendapatkan jantung yang baik dan masih sangat sehat" jawab dokter tersebut. Kelima remaja yang berada didepan dokter tersebut menghembuskan nafas lega, saling pandang dan tersenyum.

"Saya salut dengan pendonor" ucap dokter tersebut. Seketika kelimanya langsung menoleh ke dokter

"Dia masih muda tapi dia merelakan hidupnya demi mendonorkan sebuah jantung pada seseorang. Sungguh saya salut. Semoga pendonor mendapatkan balasan kebaikan disana dan selalu bahagia serta keluarganya yang sabar menerima kepergiannya" ucap dokter disertai dengan senyuman.

"Boleh kami menemuinya, dok? Sebelum ia dimakamkan besok" tanya Jimin. Entah kenapa rasa penasarannya tinggi sekali untuk mengetahui siapa pendonornya.

"Untuk saat ini tolong jangan dulu. Dokter Tsukara sedang menyiapkan semuanya untuk pemakaman. Jadi, mungkin besok pagi kalian baru bisa melihatnya"

Kelimanya hanya mengangguk menanggapi.

"Lalu, Seokjin Hyung, bagaimana?" Tanya Taehyung.

"Untuk saat ini pasien sedang pemulihan dan beradaptasi dengan jantung barunya. Jadi kalian baru bisa menemuinya setelah dipindahkan keruang rawat dan untuk sadarnya pasien dari operasi mungkin 1-2 hari kedepan" terang dokter tersebut.

"Ah, baiklah kalau begitu. Terima kasih dokter. Anda sangat membantu" ucap Namjoon dengan senyuman sehingga lesung pipinya terlihat.

"Sama-sama. Kalau begitu saya permisi" ucap dokter tersebut. Namjoon pun membungkuk dan diikuti oleh saudaranya yang lain. Setelah dokter berlalu dari hadapan mereka, kelimanya langsung saling berpelukan membentuk lingkaran didepan ruang operasi tersebut dan tersenyum haru.

'Aku tau kau kuat, hyung. Terima kasih, Tuhan. Dan Seokjin Hyung, terima kasih telah bertahan'

****

Tsukara saat ini berada di ruang rawat yang mana ruang rawat tersebut adalah ruang yang ditempati oleh Jungkook beberapa jam yang lalu. Tsukara masih betah memandangi wajah seorang remaja yang tidur dengan tenang diatas ranjang tersebut. Tak bisa dipungkiri, ia kagum dengan sosok didepannya. Begitu kuat dan tegar dalam menghadapi segala cobaan yang ada.

'Kau tak meninggalkanku, kan?'

****

"Bagaimana dengan operasinya?" Tanya direktur disalah satu perusahaan kepada sekretarisnya.

I'M OK, ALLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang