Part 21

4.7K 367 17
                                    

Sayang kalian😍💜
.


.
.
.

Malam pun berlalu, dan pagi pun datang. Saat ini di kediaman keluarga Jung, ketiga perempuan ini sedang menikmati sarapan mereka dengan khidmat tanpa ada yang membuka suara hanya ada dentingan sendok yang terdengar.

Drtt..drtt

Salah satu hp dari mereka bergetar di samping piring mereka. Itu hp dari yang tertua disana, Jung Sowon.

Sowon meletakkan sendoknya di piringnya dan melihat layar depan hpnya untuk melihat siapa yang menelpon.

Appa is calling...

Tanpa menunggu lama, ia pun menggeser ikon berwarna hijau yang berarti terhubung dengan penelpon.

"Iya, Appa?" Tanya Sowon, yang mana membuat dua orang yang masih berada di meja makan tersebut menoleh-- Yerin dan Eunha.

"Sudah berangkat ke rumah sakit?"

"Belum. Ini sedang sarapan bersama Eunha dan Yerin" jawab Sowon dan melihat kedua adiknya yang kembali menikmati sarapan.

"Oh begitu"

"Hm, Appa dan Uncle Jun sudah sarapan?" Tanya Sowon.

"Ini sudah masuk jam makan malam, Sowon. Bukan sarapan lagi"

Yang diseberang telfon pun tertawa begitu juga dengan Sowon yang tertawa kecil. Sowon lupa jika sang ayah saat ini sedang berada di New York yang mana memiliki perbedaan waktu yang jauh dengan Seoul.

"Yasudah lanjutkan sarapan kalian. Appa cuma ingin memberitahu besok pagi bahwa Appa akan pulang ke Seoul"

"Appa serius akan pulang besok?" Tanya Sowon dengan nada bahagianya. Begitu juga dengan Eunha dan Yerin yang langsung tertuju pada Sowon.

"Heem, ada teman Appa yang dari Jepang mengunjungi perusahaan. Tidak enak 'kan, jika Appa menyuruh sekretaris ayah untuk menyambutnya"

"Benar sekali. Yasudah nanti saat Appa sampai bandara, Sowon, Yerin dan Eunha akan menjemput Appa, bagaimana?" Tanya Sowon.

"Tidak perlu, sayang. Bawahan Appa yang dari perusahaan akan menjemput Appa. Sowon, Yerin, dan Eunha cukup menunggu Appa di rumah. Oh ya, jangan lupa masak yang banyak. Appa merindukan masakan putri Appa yang satu ini"

Sowon pun tersenyum mendengar penuturan sang Appa. Ia jadi tidak sabar menunggu kepulangan ayahnya. Yah, anak mana yang tidak rindu pada ayahnya yang ditinggal hampir 5 bulan lamanya di negara orang lain? Pastinya tidak ada.

"Baiklah. Cepatlah sampai, sup rumput laut dan cheese cake menanti"

"Ya sudah, Appa tutup dulu. Sampai nanti para putri Appa. Appa menyayangi kalian"

"Kami juga menyayangi Appa" ucap mereka bertiga kompak. Setelahnya, sambungan terputus.

Yah, saat sang ayah ingin mengakhiri telepon, Sowon men-loud speaker agar para adiknya mendengar dan membalas apa yang ayah mereka ucapkan. Sweet sekali 'kan mereka bertiga?

****

Saat ini, berlatar di koridor sekolah. Jungkook sedang berjalan sendiri menuju kelasnya. Di samping kiri kananya beberapa siswa sedang berada disana, entah itu membaca buku, bergosip, ataupun bermain game bersama. Ia berjalan dengan tenang, tanpa ada yang mengganggunya. Tapi tidak untuk sesaat kemudian.

Seseorang merangkulnya.

"Pagi, Jungkook si Bunny" ucap pelaku tersebut. Jungkook kenal suara itu, maka Jungkook menghentikan langkahnya dan membuat seseorang disampingnya juga terhenti.

I'M OK, ALLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang