"Ketidakjujuran adalah suatu hal yang fatal"
•••
Mobil putih itu melaju dengan kecepatan minim, melewati bundaran taman kota yang menurut Bella, ia akan diajaknya kesana. Entah, ia merasa tak asing dengan mobil ini. Seperti pernah ditumpanginya, padahal ia sama sekali tidak pernah naik mobil Rendi. Ini yang pertama.
"Lohh, gak berhenti?" tanya Bella saat mobil itu melewati taman kota.
"Enggak," celetus Rendi enteng.
"Kita mau kemana?" tanya Bella heran mengapa jalan yang dilewatinya terlihat asing.
"Udah, nanti juga tau" jawab Rendi sambil menatap sebentar gadis disebelahnya itu.
Bella mulai khawatir. Takut Rendi berbuat macam-macam terhadapnya. Pasalnya, jalanan yang sejak tadi dipandanginya terlihat sangat sepi. Dirinya mulai memikirkan hal apa yang akan Rendi lakukan. Ia juga berfikir tindakan apa yang akan dia lakukan jika Rendi mulai berbuat aneh.
Sebuah intro lagu dari virgoun yang berjudul starla terdengar dari arah ponsel Bella. Menandakan ada panggilan masuk. Bella membuka sling bag berwarna orange miliknya kemudian meraih ponsel dan melihat dari siapa panggilan masuk itu. Disana, didapati tulisan "Reno". Tanpa ragu, ia menggeser ke arah tombol berwarna hijau.
"Assalamu'alaikum."
".........."
"Ada apa?"
".........."
"Keluar."
".........."
"Sendiri."
".........."
"Iya, nanti juga pulang."
".........."
"Iya, waalaikumussalam."
".........."
Jujur, Bella masih jengkel dengan kelakuan Reno tadi sore. Kenapa ia memeluk Audrey tanpa memikirkan perasaan gadisnya itu. Dan, dengan entengnya Reno masih bersikap seperti biasa pada Bella seolah tidak terjadi apa-apa. Menyebalkan. Untung ada Rendi yang mengajaknya jalan, jadi ia pun bisa mengurangi rasa sakit hatinya pada Reno.
'Jangan sampe Reno tau kalo aku jalan sama Rendi'
Rendi tak mendengar apa yang dikatakan seseorang yang sedang menghubungi Bella itu, bahkan Rendi tak mengetahui siapa seseorang itu. Namun, samar-samar Rendi mendengar, itu adalah Reno.
Sekitar empat puluh lima menit perjalanan, akhirnya mereka sampai di tempat tujuan yang sudah Rendi rencanakan. Ia membuka pintunya kemudian membukakan pintu untuk Bella di pintu sebelahnya. Ia menggenggam tangan Bella dan membawanya ke arah dermaga pantai. Semilir angin menembus kulit Bella. Ia hanya mengenakan jeans panjang dan kaos berwarna merah.
Bella memandangi seluruh penjuru pantai yang begitu indah dengan gulungan ombak yang terlihat begitu segar.
"Gimana?" tanya Rendi sambil menikmati pemandangan tanpa memandang Bella.
Bella menghembuskan nafasnya pelan, "Bagus." Lalu ia beranjak berdiri sambil menikmati hembusan angin yang menyelimuti tubuhnya.
"Lo pernah kesini?" Rendi beranjak mengikuti Bella dan berdiri tepat disebelahnya.
"Enggak" Bella menggelengkan kepalanya sambil menatap Rendi tenang.
"Jadi, gue yang pertama ngajakin lo kesini dong, ya" celeteh Rendi dengan nada menggoda.
![](https://img.wattpad.com/cover/170243692-288-k881335.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
An Unexpected [On Going]
Teen FictionCerita ini dibuat untuk kamu yang telah membuat karangan kisah di masa depanmu sesempurna mungkin, namun ternyata rencana itu tak ada artinya setelah takdir berkata lain. Kamu bisa belajar dari Reno, saat kebahagiaannya terenggut oleh ketetapan yang...