"Never come, if you just want to make me fly"
•••
Bella berjalan menuju ruang osis melewati koridor kelas XI. Tak disadari olehnya, ada mata yang dari tadi mengintainya dari arah ujung tangga. Kini ia telah semakin dekat dengan sosok itu. Terlihat, perempuan berkulit putih dengan tahi lalat di bawah bibirnya, nampak menarik tangan kanan Bella. Ia membawa Bella melewati tangga menuju lantai atas ke sebuah gudang. Bella berusaha melepaskan tangan yang meremas lengannya dan mencoba melarikan diri menjauh dari gadis itu. Namun, tidak bisa dihindari oleh Bella, tiba-tiba dengan lancangnya gadis itu mendaratkan sebuah tamparan ke pipi kiri milik Bella.
"Ngapain sih, kak" kesal Bella dengan amarahnya.
"Lo itu seharusnya tau diri!" teriak Venny sambil menunjukkan jarinya ke arah wajah Bella.
"Aku gak ngerti maksud kakak apa, tiba-tiba kakak bawa aku kesini dan jahat sama aku. Apa salahku sih?"
"Mau tau salah lo? Nih!" Venny menjatuhkan kertas foto yang didalamnya terdapat satu perempuan di tengah sambil merangkul dua laki-laki di sebelah kanan dan kirinya. Nampak, mereka adalah Venny, Reno, dan Rendi. Entah apa yang ia maksud dengan melemparkan foto itu. Bella menyipitkan kedua matanya mencoba meneliti apa yang dimaksud Venny antara foto itu dengan dirinya. Disana, terlihat mereka sangat dekat sekali.
"Maksud kak Venny apa?" tanya Bella.
"Jangan buat mereka hancur lagi!" teriak Venny yang tak bisa santai dari tadi.
"Maksudnya?"
"Lo udah bikin mereka saling jauh lagi. Hubungan mereka hancur gara-gara lo! Dan lo, dengan bangganya ngebuat mereka seperti itu."
"Hubungan gimana?"
"Alahh, sok polos!"
"Aku beneran gak ngerti apa maksud kakak. Mereka saling jauh lagi? Maksudnya gimana sih."
Bella terus bertanya-tanya perihal hubungan antara Rendi dan Reno. Ia benar-benar tak mengetahuinya. Namun, Venny tetap saja tak mengatakan apapun tentang hal itu. Venny membalikkan badannya dan meninggalkan Bella. Setelah beberapa langkah, ia membalikkan badannya kembali dan menatap Bella intens,
"Jangan rebut kebahagiaan gue, Reno milik gue. Dan Reno, gak bakalan bisa ninggalin gue" kemudian ia melanjutkan langkahnya keluar hingga kini tak terlihat.
Dan Bella, masih mencerna kalimat terakhir yang dilontarkan oleh Venny yang menyebut Reno adalah miliknya. Sebenarnya apakah hubungan mereka melebihi dari sekedar teman masa kecil yang diceritakan Reno. Atau mungkin mereka menjalani suatu hubungan dekat atau bahkan mereka saat ini masih menjalani sebuah hubungan yang spesial, Bella tak mengetahuinya. Yang jelas, kemarin Reno menyatakan ia menyayangi Bella saat di danau.
----
"Bel, lo udah enakan?"
"Udah,"
"Idihh, cuek banget. Lo makin lucu tau kalo lagi kayak gini." Reno mencibir Bella sambil mencolek dagu Bella.
"Aishh, apaan sih, kak." Bella melepaskan tangan Reno yang ada pada dagunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
An Unexpected [On Going]
Teen FictionCerita ini dibuat untuk kamu yang telah membuat karangan kisah di masa depanmu sesempurna mungkin, namun ternyata rencana itu tak ada artinya setelah takdir berkata lain. Kamu bisa belajar dari Reno, saat kebahagiaannya terenggut oleh ketetapan yang...