"Ketika rasa telah terucap, harapanpun akan mulai tumbuh cepat"
•••
Terlihat, di sebuah danau yang bersebelahan dengan tempat acara camping yang diadakan SMAN Bina Bangsa, nampak ada dua orang yang sedang menikmati keindahan pemandangan alam di atas sebuah perahu kecil. Sejak kejadian Bella pingsan di lapangan, Reno jadi semakin dekat dengan Bella.
"Dayungnya yang bener dong, Ren."
Reno mendesah "Aihh, capek, Bel. Kita berhenti dulu aja ya sambil istirahat."
"Berhenti gimana. Ini udah mulai sore kita masih di tengah-tengah danau."
"Lihat itu, bagus kan". Reno menunjukkan jari nya ke arah senja yang mulai muncul. Begitu indahnya ciptaan tuhan. Seindah makhluk yang ada tepat di depannya itu. Tak pernah terfikirkan, mereka bisa menikmati takjubnya senja bersama.
Bahkan, hanya berdua di tempat yang sangat cantik nan menenangkan hati. Kini, mereka sangat dekat. Bahkan tanpa mengungkapkan perasaan mereka satu sama lain, Reno terlihat nyaman seperti itu. Entah bagaimana dengan Bella.
'Tuhan, aku ingin waktu berhenti detik ini juga'
Bella nampak terdiam dengan suasana seperti ini. Sepertinya ia menikmati hal yang terjadi kini. Seperti mimpi, gadis ini tak pernah membayangkan jika Reno mempunyai perasaan yang sama sepertinya. Mungkinkah hal ini akan terjadi lagi? Apakah Reno akan tetap sedekat ini dengan Bella hingga nanti? Bella tak meyakininya.
'Andai, waktu berhenti detik ini. Aku akan terus bersama kak Reno sampai kapanpun'
"Bel."
"Iya?"
"Menurut lo, bahagia itu apa?"
"Bahagia?"
"Iya"
"Bahagia itu..."
Bella membalikkan badannya sebentar dan menatap tenang wajah Reno. "Saat ini."
"Maksud lo?" Reno menatap Bella seolah bertanya-tanya dengan apa yang barusan Bella katakan. Salah ngomong!
Bella membalikkan badannya kembali, malu. "Saat bisa bersama orang yang kita sayang." Jawab Bella gugup.
"Lo sayang gue?"
'Mampus, keceplosan. Dasar!'
Bella hanya terdiam karena ia malu untuk menatap kembali wajah Reno. Pasti Reno marah. Bagaimana bisa ia lancang mengatakan hal sebodoh itu secepat ini. Padahal, ia sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk tetap memendam perasaan itu sampai kapanpun. Karena ia yakin, mereka takkan pernah bisa bersama selamanya.
"Menurut lo, cinta itu apa sih, Bel?" Reno kembali bertanya.
Bella hanya menggelengkan kepalanya. Ia tak mampu berkata apapun pada Reno.
"Kalo menurut gue sih.. Cinta itu, ketika kebahagiaan lo lebih penting dari kebahagiaan gue." Reno membalikkan badan Bella agar menatapnya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
An Unexpected [On Going]
Teen FictionCerita ini dibuat untuk kamu yang telah membuat karangan kisah di masa depanmu sesempurna mungkin, namun ternyata rencana itu tak ada artinya setelah takdir berkata lain. Kamu bisa belajar dari Reno, saat kebahagiaannya terenggut oleh ketetapan yang...