"Jangan semakin membuatku takut untuk melepasmu"
•••
Buliran air mulai jatuh membasahi dedaunan yang sesekali tertiup angin malam. Dinginnya malam karena langit yang tertutup awan hitam dan menyembunyikan bintang-bintangnya mampu menusuk kulit hingga ke tulang. Reno dan Venny yang saat ini masih terpatung di tepi jalanan kota yang masih ramai dengan kendaraan yang berlalu-lalang.
Venny sesekali menggosokkan kedua telapak tangannya untuk meredakan kedinginan yang sedang menyelimutinya. Tak perlu diminta, hati Reno tergerak untuk melepas jaketnya dan memberinya pada Venny.
"Makasih." Venny meraih jaket dari tangan Reno lalu memakainya yang sama sekali tidak digubris oleh Reno.
Lalu Reno menadahkan tangannya di bawah guyuran hujan yang kian deras saat ini. Wajahnya terlihat cemas, dilihatnya sebuah jam hitam di tangannya itu menunjukkan pukul sembilan malam.
"Gimana hubungan lo sama Bella?" tanya Venny yang memecah keheningan diantara keduanya.
"Baik," jawab Reno datar, terlihat malas membalas Venny.
"Oh, yaudah kalo gitu."
"Ngapain lo tanya gini?" Reno menatap wajah Venny sebentar lalu kembali menadahkan tangannya memastikan hujannya sudah reda atau belum.
"Yaa gapapa. Lo udah kabarin dia?"
Reno menggeleng tetap dengan wajah dingin.
"Kabarin, Ren." Venny menyentuh pundak Reno kemudian melepasnya setelah Reno memberi tatapan dingin.
"Nanti aja" jawab Reno enteng.
"Cewek itu butuh kabar, Ren. Pasti Bella udah khawatir lo belum ngasih kabar ke dia." Lalu Venny memberikan ponselnya kepada Reno, "Gue tau hape lo ketinggalan, kan tadi. Nih pake hape gue aja. Gue juga ada nomernya Bella" sambungnya.
Mungkin yang dikatakan Venny benar. Perempuan butuh diberi kabar. Lalu dia mengambil ponsel dari tangan Venny dan mulai membuka aplikasi whatsapp.
"Lo namain siapa Bella disini?" Reno bertanya karena ia tak menemukan nama Bella di ponsel milik Venny.
Reno sedikit kaget setelah Venny menunjukkan nama kontak Bella di androidnya.
"Adik ipar?" tanya Reno keheranan saat ia melihat kontak nama Bella diisi dengan nama adik ipar oleh Venny.
"Iya," Venny tersenyum sebentar, "Kan dia cewek lo, lo udah gue anggep saudara gue sendiri. Jadi, Bella calon adik ipar gue" sambungnya dengan raut wajah tanpa beban.
"Bisa aja lo," Reno menjawab dengan sedikit mengembangkan senyuman di wajahnya setelah Venny menyebut nama Bella.
Entah, semenjak kejadian Venny menyiramkan minuman di tubuh Bella, dan pembelaan Reno terhadap gadis itu. Ia sadar, betapa jahatnya dia jika merenggut kebahagiaan Reno begitu saja. Reno baik, hingga saat ini pun ia masih baik pada Venny. Meski, tidak sehangat dulu.
Lalu, Reno mengucapkan terimakasih pada Venny setelah ia mengetikkan beberapa pesan di aplikasi whatsapp itu kemudian mengembalikan ponsel milik Venny.
![](https://img.wattpad.com/cover/170243692-288-k881335.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
An Unexpected [On Going]
Novela JuvenilCerita ini dibuat untuk kamu yang telah membuat karangan kisah di masa depanmu sesempurna mungkin, namun ternyata rencana itu tak ada artinya setelah takdir berkata lain. Kamu bisa belajar dari Reno, saat kebahagiaannya terenggut oleh ketetapan yang...