Nasibku terlalu buruk jika hari panjang besok di jalani bersama gadis tak bermasa depan cerah seperti dia. -Kalandra Abhimanyu.
===
"Hey Mama cantik! Papa jelek! Anak kalian pulang!" seru Abhi saat melihat Reni dan Reno tengah duduk di ruang keluarga seraya berbincang-bincang serius membahas sesuatu yang sebentar lagi akan ia ketahui.
"Papa jelek Papa jelek! Papa kamu ini," sahut Reno tak terima karena anaknya memanggilnya dengan kurang ajar.
"Yaa bercermin aja Pa kalo nggak percaya," sahut Reni yang membuat Abhi terkekeh.
Hubungan antara anak dan kedua orang tua itu terbilang cukup dekat walau nyatanya Reni dan Reno sering pergi jauh dari rumah karena urusan pekerjaan di luar kota.
Dari banyaknya sifat aneh yang dimiliki Abhi, salah satu sifat cowok itu adalah bukan sosok yang sok sedih karena orangtuanya jarang berada di sampingnya. Dan juga Abhi tak pernah mau memusingkan urusan yang hanya membuatnya nanti terpuruk tak berdaya. Menurutnya, lebih baik ia menikmati hidup dengan nikmat dan tenang di samping pundi-pundi kekayaan keluarganya.
"Sini, Bhi!" suruh Reno seraya menepuk-nepuk sofa yang berada di tengah-tengah antara ia dan istrinya.
"Ada apa, Pa?" tanya Abhi memenuhi panggilan Reno sambil membuka 1 persatu kancing seragam sekolahnya sampai habis, dan hanya menyisahkan kaos hitamnya setelah ia akhirnya juga melepaskan seragamnya tadi.
"Mau nikah muda nggak?" tanya Reno sebelum menenggak kopi yang berada di pangkuan paha kanannya.
"Abhi, Pa?" tanya Abhi menunjuk dirinya sendiri.
Reno mengangguk.
"Ya kalo seksi, montok, bening, cantik, dan pinter ngurus Abhi nikah detik ini pun gak masalah sih," jawab Abhi sangat santai sambil menyandarkan kepalanya di bahu Reni.
"Bener?" tanya Reno memastikan jika siapa tahu mulut kejam Abhi tadi hanya mengatakan kebohongan saja.
"Iyaa, tapi dengan syarat yang Abhi katakan semua tadi ada pada si perempuannya," jawab Abhi sambil mengangkat kedua alisnya.
"Janji?"
"Yaelah Pa, gak mungkin kan Abhi munafik sama ucapan Abhi sendiri," ujar Abhi sok yes sambil memutar malas kedua bola matanya, lagi pun percuma juga Papanya mengucapkan janji, karena dia tahu tak mungkin Reno akan menikahkannya di usia muda.
"Ma, foto yang tadi mana?" tanya Reno saat Reni hanya mengelus-elus kepala anaknya.
Reni mengambil 2 lembar foto yang berada di samping kirinya untuk di berikan pada Abhi.
"Itu calon kamu," ucap Reno saat Abhi telah menerima foto tadi dengan wajah bingung seraya menegakan kepalanya.
Bukankah ini hanya becanda? Pikirnya sambil melihat kedua foto tadi yang sangat asing di matanya. Penglihatan pun langsung membandingkan keduanya yang satunya bergambar gadis cantik remaja SMP dan satunya lagi seorang gadis berpakaian ala cewek teroris yang bersekolah di tempatnya.
"Maksud Papa sama Mama apa? Abhi di suruh poligami, gitu? Sama bocah SMP dan cewek teroris?" tanya Abhi tak paham.
"Teroris apa sih kamu!?" ujar Reni sambil memukul pundak Abhi pelan.
Abhi terkekeh pelan. "Ya ini Papa sama Mama lagi becanda, kan?" tanyanya memastikan ucapan orangtuanya.
"Enggak lah, Papa tentu saja kelas atas soal komedi, gak mungkin tertarik becanda sama orang gak jelas kayak kamu," jawab Reno jengah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Halal Diusia Dini √
Teen Fiction"Ridhai aku memoligamimu." -Fulan bin Fulan. Dia suamiku yang membenciku karena pakaian yang kukenakan seperti teroris, Dia suamiku yang ternyata sudah memiliki anak di luar pernikahan, Dia suamiku yang memoligamiku karena alasan tanggung jawab. ...