(51)

32.6K 1.8K 65
                                    

Kamu tetap pemenang di hatiku, Baby -Kalandra Abhimanyu

===

Waktu terus berlalu, memasuki tahun ajaran baru, mengharuskan Abhi pergi keluar kota atas dasar perintah Reno untuk kuliah sekaligus mengurus perusahaan bersama Anton sampai harus meninggalkan istri dan yang sudah hamil memasuki minggu ke 31 di rumah orangtuanya sekalian menemani Reni, karena akhir-akhir ini Reno sedang sibuk-sibuknya bekerja di daerah lain.

Semantara itu, keberadaan Ersha saat ini berada di dalam pondok pesantren bersama Nabila untuk beberapa bulan saja. Rindu dia.

"Shila sayang!" panggil Reni yang pagi-pagi sudah memakai pakaian rapih.

"Iya, Ma," Shila dengan hati-hati  menuruni anak tangga satu-persatu.

"Loh kamu belum siap-siap?" tanya Reni, karena Shila masih menggunakan daster tadi malam.

Shila mengernyit bingung, "Siap-siap ke mana, Ma?"

"Ke rumah sakit untuk periksa kandungan ,"

"Tapikan udah,"

"Kapan?"

"Waktu Kak Abhi masih di sini,"

"Ya Allah, Shilaa. Waktu Abhi masih di sini tuh 2 bulan lalu, masa kamu nggak mau check lagi sih,"

"Mau sih, Ma. Cuma Shila belum pesan,"

"Tenang, suami manjamu itu udah pesan seminggu lalu, dan terus minta agar Mama nemani kamu periksa,"

"Gitu ya, Ma?" tanya Shila dengan polosnya.

"Emang kamu belum dikasih tahu Abhi?"

Shila menggeleng, "HP Shila rusak, Ma." Jawabnya sambil nyengir.

"Nggak hati-hati pasti itu," balas Reni.

Shila terkekeh malu. "Iya Ma. Soalnya kemarin malam nggak sengaja  kecebur kolam,"

Reni mengehal napas panjang sambil menggeleng, "Ya udah sana buruan ganti baju, Mama tunggu di depan ya?"

Shila mengangguk lalu segera balik ke kamar yang dulu Abhi tempati sebelum menikah dengannya.

~~~

Kaki Shila dan Reni melangkah masuk ke dalam rumah sakit, untuk melakukan pemeriksaan atas permintaan Abhi.

"Mau USG nggak, Sayang?" tanya Reni.

Shila menggeleng.

"Kenapa?"

"Malu,"

"Dokternya perempuan kok bukan laki-laki," balas Reni.

"Sama aja Ma, malu,"

"Sama Abhi nggak malu?" tanya Reni berniat menggoda Shila.

Shila terkekeh sambil melihat lantai tempatnya berpijak, "Beda, Ma." cicitnya.

"Baiklah, baiklah." balasnya lalu segera masuk ke dalam ruangan tepat setelah dia sampai dan langsung mendapat panggilan dari Dokter.

Di lain tempat disaat Shila tengah melakukan pemeriksaan, seorang pria tengah menggoreskan tinta di kertas putih tanpa dosa sambil tersenyum.

"Satya!" panggilnya pada sekertaris pribadinya setelah selesa menulis.

"Kenapa, Bhi?" tanya Satya yang buru-buru masuk ke ruangan bossnya setelah mendengar namanya dipanggil.

Halal Diusia Dini √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang