(29)

33.1K 2.2K 268
                                    

Aku tak salah jika aku cemburu karena istri dan anakku berdekatan dengan pria lain -Kalandra Abhimanyu

===

Saat ini, Nabila dan Doni tengah jalan-jalan berdua sambil bergandengan tangan mengelilingi mall hanya untuk menghilangkan kebosanan setelah hilangnya Deor dari mereka karena teman Doni itu harus pergi ke suatu tempat.

"Doni, aku lapar," ucap Nabila sambil menyentuh perutnya menggunakan tangan kiri.

"Ya udah sana, lo milih resto yang makanannya cocok di lidah lo," balas Doni sambil tersenyum.

"Tapi nanti kamu yang bayar ya?"

Doni mengangguk. "Gue jalan-jalan bentar, mau cari kaos, bosen pake kaos gini-gini aja."

"Iya. Ntar kalo aku udah ketemu sama restonya, kamu aku chat." balas Nabila lalu segera pergi mencari restoran yang harganya terjangkau tapi enak.

~~~

"Bhi, pulang sekolah nanti jalan-jalan yuk! Suntuk gue di rumah mulu," ajak Pepen pada Abhi yang duduk di belakangnya.

"Di rumah mulu tipuk lo, hah? Jelas-jelas lo sering banget jalan berdua sama gue," sahut Cia.

"Liat kondisi, kalo Shila gak jadi jemput Ersha, gue sih yeah-yeah baek," ujar Abhi sambil melirik Amir yang duduk dengannya.

"Gue ikut yak, Bestfriend?" sahut Cia sambil nyengir.

"Serah lo. Eh Mir, lo mau ikut kagak?" tanya Pepen pada Amir.

Amir menggeleng. "Makasih atas pertanyaannya, tapi gue selalu sibuk, termasuk nanti."

"Oh, iya sama-sama." balas Pepen lalu pura-pura fokus kembali memperhatikan guru killer yang tengah mengajar di jam terakhir.

Teng! Teng! Teng! Teng! Teng!

"Yes." Cia dan Pepen bergumam senang, karena akhirnya pembelajaran hari ini telah berakhir.

"Oke cukup sekian terimakasih, saya cinta kalian. Bye!" ucap guru Killer tadi lalu segera keluar dari kelasnya Abhi.

Setelah bel pulang sekolah tadi berbunyi, sampai saat ini Abhi terus saja membuntuti istrinya sampai ke parkiran.

"Suamimu ikut Baby ya?" pinta Abhi sambil memeluk lengan Shila posesif.

"Ngalem banget sih lo! Katanya tadi mau ke mall." sahut Cia sambil bersandar di body mobil Shila.

"Kak, Shila pergi dulu ya? Kasihan Ersha kalo dia nunggu kelamaan di sana."

Abhi menggeleng cepat. "Ikut pokoknya!" balasnya sambil mengeratkan pelukan dilengan Shila.

Pepen menyeret Abhi untuk di jauhkan dari Shila. "Udah, Shil. Lo mending pergi jemput Ersha gih! Ni bocah biar gue aja yang urus," ujar Pepen.

Shila tersenyum tipis melihat wajah bete Abhi saat Pepen menyeretnya tadi. "Shila pergi dulu, Kak."

Abhi memberontak dari pegangan Pepen lalu segera memeluk Shila erat. "Hati-hati di jalan." bisiknya sambil mengecup singkat kening Shila.

Halal Diusia Dini √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang