(25)

35.6K 2.3K 319
                                    

Tidak peduli lagi apapun yang ingin kau lakukan, lakukanlah saja.

–Shila Alqibtiyah

===

Tangan mungilnya menyentuh pelipis yang terasa sangat pening gara-gara insiden di kantin sekolah istirahat tadi. Shila, dialah Shila dengan derap langkah lemahnya perlahan pergi menuju dapur untuk membasahi tenggorokan yang kering sekalian minum obat setelah pulang dari rumah sakit beberapa saat lalu bersama Luo Feifei yang bertugas membawa mobilnya.

"Abhi mana, Shil? Pulangnya gak bareng-bareng sama kamu ya?" tanya Nabila yang Shila lihat tengah mengeluarkan banyak makanan dari plastik besar untuk di letakkan di atas meja makan.

Shila menggeleng pelan. "Iya, nggak bareng." jawab Shila sambil mengambil air minum hangat.

"Assalamualaikum!" seru Abhi memberi salam dengan suara bass-nya saat baru saja membuka pintu depan.

"Yuhuuu! Suami Nabila udah pulaaang!" seru balik Nabila sambil berlari ke ruang tamu untuk menemui Abhi dengan wajah sangat senang.

Ketika Nabila sudah di depan Abhi, pria itu menyentil dahi Nabila yang tak terlebih dahulu membalas salamnya.  "Kalo muslim jawab salam gue lo!"

Nabila tertawa renyah sambil mengalungkan tangannya di lengan Abhi. "Waalaikumussalam cuami akoh."

"Lebay looo! Udah minggir sana! Gue aus, mau minum!" usir Abhi sambil melepaskan tangan Nabila lalu ia berjalan menuju dapur terlebih dahulu sebelum nantinya pergi ke kamar.

"Silahkan Mas suami. Eh suami! Nanti sore jalan-jalan yuk!" ajak Nabila yang telah bisa merasakan hidup santai dibawah naungan keluarga kaya raya.

"Kalo nggak sibuk tapi ya?"

Nabila mendecih. "Sibuk ngapain emangnya kamu!?"

"Sibuk nikmati idup."

Saat telah di dapur, Abhi akhirnya kembali lagi melihat Shila yang tengah menenggak minuman dengan sedikit merendahkan tubuh. Setelah selesai minum pun, wanita itu langsung pergi begitu saja menuju kamar untuk istirahat sejenak sebelum nanti membereskan barang-barang di rooftop untuk di pindahkan ke kamar baru.

"Apaan sih nih cewek, napa gue dicuekin? Sok sad banget idupnya." Dumel Abhi saat Shila sama sekali tak menyapa ataupun meliriknya.

~~~

Sore ini dengan cuaca sangat cerah, Nabila dan Abhi tengah bersiap-siap untuk pergi ke mall yang tak begitu jauh dari rumah mereka. Sementara Shila, wanita itu tengah berjalan santai menuju kamar Ersha untuk membangunkannya tidur karena tak baik tidur sore-sore.

"Buat pisang goreng enak deh kayaknya." gumamnya saat sudah di hadapkan dengan sebuah pintu besar yang di dalamnya adalah kamar Ersha.

Tok, tok, tok ....

"Assalamualaikum!" Shila mengucapakan salam sembari mendorong masuk knop pintu. "Ershaaa ..., bangun yuk!" Shila mendekati ranjang bocah cilik itu.

"Eeeuhh ...," Lenguh Ersha sambil menengkurapkan wajahnya ke dalam bantal.

"Ershaaa bangun yuk, Sayang!"

Ersha menggeleng malas, tapi sedetik kemudian ia tertawa terbahak. "HAHAHAHAH ..., geli Bunda, geliii!" teriaknya karena Shila malah menggelitik badannya.

Halal Diusia Dini √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang