(14)

32.2K 2.3K 50
                                    

Kau labuhanku, kau tempatku menyandarkan kerisauan saat kebingungan menghampiriku, terima kasih. -Kalandra Abhimanyu

===

Pukul 8:30 AM

Wanita yang Shila tabrak tadi syukur Alhamdullilah sudah sadar kembali dan saat ini tengah dipindahkan ke ruang rawat inap. Tapi sayangnya takdir berkata lain, buah hati yang wanita itu kandung tak lagi bisa diselamatkan.

Dan ketika mendapat informasi jika Kakaknya telah siuman, pria tadi yang kondisi sebenarnya belum begitu sehat, lagi-lagi memaksakan diri untuk menghampiri wanita tadi setelah diberikam izin oleh Dokter yang menangani. Sementara itu, Shila yang tak punya muka untuk berhadapan langsung dengan wanita tadi karena rasa bersalah masih menyelimuti hatinya memilih duduk di kursi tunggu di luar ruangan.

"Kak, gimana? Masih sakit banget  nggak?" tanya pria tadi pada kakaknya yang bernama panggilan Fara.

Fara tersenyum lemah sambil menggeleng pelan. "Alhamdulillah udah gak sesakit tadi," jawabnya seraya menatap perutnya yang telah kempes lantaran bayi yang ia kandung telah dikeluarkan.

Pria tadi yang memiliki nama panggilan Ashraf mengalihkan pandangannya mengikuti arah mata Kakaknya yang terlihat sedih. "Bayi lo gak selamat Kak, dia meninggal beberapa menit setelah lahir," ucapnya yang tentu karena hal itu membuat Fara meneteskan air mata sebab telah ketiga kalinya ini ia selalu gagal saat mengandung atau pun melahirkan.

Terasa sangat sakit mengetahui kenyatan sepahit ini lagi, bayi yang ia nanti-nantikan kehadirannya untuk berada di pelukannya malah memilih pulang bersama kedua kakaknya yang lain. Namun walau begitu, seperti ini lah kenyataan yang harus ia terima dengan sabar.

Fara mengusap air matanya dengan tangan yang terdapat infus. "Ya udah gak papa, mungkin emang belum waktunya aja buat gue ngasuh anak," ucapnya tetap positif thinking. "Suami gue udah lo kabarin, kan?"

Ashraf menepuk keningnya pelan. Walau ia terlebih dahulu selesai ditangani, hal itu tak membuatnya cepat-cepat mengambil ponsel untuk menghubungi keluarga rumah. "Ya Allah lupa. Gue telpon dulu." Ia merogoh saku baju yang terdapat ponsel jadul yang di mana ponsel itu juga bisa dijadikan untuk ganjalan pintu.

"Eh cewek yang sama kita tadi mana orangnya?" tanya Fara saat adiknya mulai mencari nomor suaminya di daftar kontak ponsel.

"Ada, lagi duduk di depan,"

"Ih suruh masuk aja sini! Telpon Arka-nya di luar aja!" suruh Fara.

Ashraf mengangguk pelan lalu keluar ruangan untuk memanggil cewek bercadar tadi sekaligus untuk menelepon Abang iparanya. Namun ketika telah membuka pintu, pemandangan pertama yang Ashrag lihat adalah cewek bercadar tadi tengah menunduk sambil terisak pelan.

"Permisi, kakak saya ingin bertemu Anda," ucap Ashraf setelah ia berjarak 7 langkah lagi dari posisinya Shila duduk.

Shila tak bergeming sedikitpun, karena masih memikirkan peristiwa menyedihkan sore tadi saat melihat suaminya berpelukan dengan perempuan lain sampai mengakibatkannya gagal fokus dan berakhir di tempat ini sebab tanpa sengaja telah menabrak wanita hamil.

"Ekhem." Dehem Ashraf agak keras yang berhasil membuyarkan pikiran Shila.

"Astagfirullah." Shila tersentak kaget, karena mendapati seorang pria berdiri tak jauh darinya dengan mata menyorot tajam.

"Silahkan masuk, kakak saya menunggu Anda." ucap Ashraf to the point lalu langsung pergi begitu saja dari hadapan Shila.

Mendengar hal itu langsung membuat Shila deg-deg kan bukan main, ia pun yang masih merasa bersalah dan tak mau mengecewakan wanita tadi mengangguk lalu segera menuju ke ruang inap di depannya.

Halal Diusia Dini √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang