Luka hati ini sungguh ada walau seluruh mata di dunia tak bisa melihatnya secara langsung.
—M Ashraf Muttaqin
===
Waktu terus berlalu, dan hari ini adalah hari perpisahan sekolah untuk angkatan Abhi. Saat ini Shila pun tampak sibuk berpolos di depan cermin dengan serius, karena ini kali pertamanya memakai make up semenjak menikah dengan Abhi waktu itu.
Shila terkekeh melihat hasil makeup-nya sendiri yang terlihat soft.
"Baby, pasangin aku dasi dong," pinta Abhi yang baru keluar dari kamar mandi.
Shila beranjak dari tempat duduknya lalu mengambil dasi dan baju Abhi yang berada di atas bantal yang sebelumnya sudah ia setrika.
"MasyaAllah, cantik banget sih istriku," Kagum Abhi dengan wajah istrinya yang makin hari makin cantik.
Shila tersenyum malu lalu berdehem agar memunculkan kembali fokusnya. "Ekhem. Pakai baju dulu, Kak," pintanya sambil menyodorkan kemeja putih pada Abhi.
Abhi berjalan menuju meja rias untuk mengambil sisir.
"Gak bisa, tangan lagi sibuk,"
Shila menghela napas panjang, bosan dengan Abhi yang pintar mencari kesempatan walau ia juga tak begitu risih sebenarnya. Kemudian ia pun dengan hati-hati memasangkan kemeja tadi setelah berada di hadapan Abhi.
"Kalo Shila gak pakai cadar hari ini, gak papa kan?" tanyanya sambil memasangkan dasi di kerah Abhi setelah selesai mengancingkan kemeja.
"Gak boleh!"
Shila terkekeh, "Emang kenapa? Padahal kan Shila udah cantik, kan nanti juga Ashraf dat—"
Abhi langsung membungkam mulut Shila dengan bibirnya, karena kurang suka dengan ucapan wanita itu jika sudah menyangkut Ashraf. Demi Allah, Abhi tak menyukai apapun tentang Ashraf, dan orang yang mempunyai nama Ashraf, Abhi tak menyukainya!
"Kakak ih, lipstick Shila jadi belepotan nih, jadi jelak kan," ucap Shila pura-pura kesal sambil pergi duluan ke garasi untuk menjauhkan diri dari Abhi yang siap menggodanya.
"Tapi sexy kok!" seru Abhi sambil terkekeh lalu mengikuti langkah Shila setelah mengambil cadar istrinya itu dan juga jas hitam yang nanti akan dia pakai di sana.
Sesampainya di garasi, Shila melihat Abhi tengah mengunci pintu rumah.
"Shila bawain sini Kak jasnya." ucap Shila dengan wajah yang di tundukan lalu mengambil jas yang berada di lengan suaminya.
Abhi terkekeh pelan melihat Shila yang masih saja malu-malu padanya walau sudah banyak hal yang mereka lakukan.
Abhi segera mengeluarkan mobilnya dari garasi yang sebelumnya telah ia panaskan.
~~~
Di dalam mobil, Shila menatap luar jendela yang ramai pengendara dengan tatapan biasa saja. Tak ada yang menarik di sana.
"Cadarnya ada di dalam jas, buruan pake!"
Shila mengangguk, namun tiba-tiba ada satu nama yang langsung muncul ketika melihat cadar yang Abhi bawa.
Akash ...
Dia lah pria yang telah memberikan hadiah cadar pada Shila di ulang tahun ke 16 tahun lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Halal Diusia Dini √
Teen Fiction"Ridhai aku memoligamimu." -Fulan bin Fulan. Dia suamiku yang membenciku karena pakaian yang kukenakan seperti teroris, Dia suamiku yang ternyata sudah memiliki anak di luar pernikahan, Dia suamiku yang memoligamiku karena alasan tanggung jawab. ...