Cemburuku kalah dengan rasa sayang dan kekhawatiranku padamu -Abhi
===
"Ashraf." lirihnya sambil mengepalkan tangan menahan amarah, mendapati pemandangan buruk itu.
Shila menoleh ke samping saat tak sengaja mendengar suara suaminya yang sangat ia kenali. "Kak Abhi?"
Karena melihat Abhi di sana, ia melepaskan jaket yang tadi Ashraf pasangkan untuknya. "Kak Abhi udah di sini?" tanyanya sambil berjalan mendekati suaminya.
Tak mau menjawab pertanyaan Shila yang aslinya tak membutuhkan jawaban, Abhi juga berjalan menghampiri wanita itu, lantas setelah saling berhadapan. Ia yang tak bisa menahan diri langsung mendekap Shila. "Kamu nggak papa kan?"
Shila mengangguk. "Iya, Shila nggak papa kok,"
"Alhamdulillah kalo gitu," gumamnya dengan perasaan tenang sambil melepaskan pelukan secara perlahan.
"Emangnya Kak Abhi udah sembuh? Kok malah jalan-jalan?" tanya Shila sambil mundur selangkah untuk melihat Abhi dari bawah sampai atas.
Abhi mengangguk pelan sambil menarik Shila lagi untuk mendekat. "Jilbab kamu kenapa? Kok sobek-sobek gitu?"
"Itu tadi, ah ceritanya panjang pokoknya. Eh enggak sih, heheh," jawab Shila asal karena bingung juga apa yang harus ia jelaskan pada suaminya terlebih dahulu.
"Asal kamu nggak papa. Kak Abhi gak butuh lagi penjelasan cerita yang udah kejadian," Abhi mengelus pelan kepala Shila sambil tersenyum simpul. "Ya udah, ayo pulang!" ajaknya yang kemudian menggenggam tangan Shila.
"Tapi, Kak," Tolak Shila sambil menahan tangan Abhi agar kaki pria itu tidak melangkah terlebih dahulu.
Abhi mengangkat sebelah alisnya, bertanya mengapa? tanpa suara.
"Keluarga pasien!" panggil Dokter yang baru saja keluar dari ruang UGD bersama seorang perawat.
Shila menoleh ke pintu UGD lalu menarik tangan Abhi agar mendekat ke Dokter tadi.
"Bagaimana keadaan gadis tadi, Dokter?" tanya Shila, karena Ashraf terlihat bodoamat sambil memainkan ponsel.
"Gadis?" Beo Abhi sambil mengerutkan keningnya.
"Kondisi pasien sudah lebih baik dari sebelumnya dan saat ini ia sedang di pindahkan ke ruang rawat ini," jawab sang Dokter.
"Alhamdulliah," Shila bernapas lega. "Eum, Dok, gadis tadi bisa di bawa pulang kapan ya?"
"Besok sore insyaAllah udah bisa," jawab Dokter. "Ya udah kalo begitu saya permisi terlebih dahulu." pamitnya.
"Oh iya silahkan." sahut Abhi.
"Gadis siapa yang tadi Baby bicarakan sama Dokter?" tanya Abhi penasaran.
Shila mengedikan bahu. "Shila nggak tau namanya." jawabnya apa adanya sambil melirik Ashraf yang baru bangkit dari kursi tunggu untuk melangkah pergi entah ke mana.
Abhi mengangguk paham lalu menuntun Shila untuk duduk agar tidak capek berdiri terus. "Shila di sini aja ya? Kak Abhi ke belakang bentar." pamitnya yang langsung Shila angguki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Halal Diusia Dini √
Ficção Adolescente"Ridhai aku memoligamimu." -Fulan bin Fulan. Dia suamiku yang membenciku karena pakaian yang kukenakan seperti teroris, Dia suamiku yang ternyata sudah memiliki anak di luar pernikahan, Dia suamiku yang memoligamiku karena alasan tanggung jawab. ...