wattpad ft. jeno [FIN]

6

vomment doongg:(

———

"Bantuin ya lo."

"Hm."

"Bantuin anjir!"

"Apaan?"

"Nyari cewek itu." Bisik Jeno, kantin pas istirahat makin bertambah populasinya jadi kalau ngomong harus serba hati-hati kalau nggak pasti jadi ribut. Apalagi kalau menyangkut Jeno.

"Cewek banyak, yang mana? semok? tepos? besar? kecil—ADUH ANJIR!" Jaemin mendesis karena Jeno menoyor pelipisnya.

"Lo tau lah. Cari aja yang suka liatin gua."

"Geli banget ewh, mending liatin diri gua sendiri." Jaemin membuka sisir yang ada kacanya, "Gila sih ganteng banget gua kayak member suju." Lalu menyisir rambutnya ke belakang agar terlihat makin bervolume kayak anggun duta shampo lain? hahahah ups!

Jeno menghembuskan nafas, udah sebel dia, percuma minta bantuan Jaemin orang anaknya aja mana punya otak.

"Eh! gini, cari cewek yang ke sekolah naik sepeda." Jeno menggebrak meja kantin pelan.

"Iya, kalem, gua ada Minju, bisalah diatur buat minta tolong." Jaemin mengangguk.

"LURSSSS!! Ya ampun Jaemin makin gendut aja, Jeno makin cakep aja sih lama gak ketemu! tapi kayaknya tetep cakepan gua!" Haechan tiba-tiba datang menyapa, padahal belum lama juga mereka kan ketemu alias baru kemarin lusa.

"Eh adek kelas baru ya?" Baru saja menyapa Jaemin dan Jeno, Haechan langsung beralih ke adik kelas yang baru saja lewat.

"I-iya, Kak.."

"Hati-hati, liat jalan awas kesandung, jangan liat aku, aku emang cakep soalnya." Haechan memberikan senyum.

"Hati-hati juga nih sama dia, definisi buaya langit." Jaemin menunjuk Haechan.

"Sial lo ah, citra gua buruk nih!"

"Udah buruk dari dulu kali." Sahut Renjun yang baru dateng—lebih tepatnya baru bangun tidur setelah setengah jam tidur di pelajaran Bu Raisa.

Santai sih gurunya, coba kalo Bu Maudy yang ngajar, langsung ditendang Renjun keluar dari bumi.

"Eh, Jun, cewek yang nulis cerita gua itu ke sekolah naik sepeda, gak tau sih bener apa enggak, tapi di cerita rutinitasnya gitu."