18

5.4K 967 166
                                    

Halo temen-temen pembaca wattpad! Chapter 18 ini 89% aku revisi, jadi bakalan beda dari chapter 18 lama yang kalian baca. Hehe. Semoga suka ya! soalnya pas aku baca lagi chapter 18 yang lama aku agak nggak terlalu suka (mungkin waktu itu aku lagi kehabisan ide/buntu wkwkkwkwk) oke, enjoy reading this chapter everyone!!!!

 Semoga suka ya! soalnya pas aku baca lagi chapter 18 yang lama aku agak nggak terlalu suka (mungkin waktu itu aku lagi kehabisan ide/buntu wkwkkwkwk) oke, enjoy reading this chapter everyone!!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



———

Siyeon sekarang berada dikamarnya, di depan cermin persegi panjang yang menampilkan dirinya secara keseluruhan.

Ia kini memakai atasan tanpa lengan sepanjang paha terlihat seperti baju dan rok yang menyatu warna putih dengan gaya tahun 90an milik bundanya dahulu terlihat sangat pas ditubuh gadis itu, dengan terusan celana pensil berwarna hitam, rambutnya yang ia kuncir ke samping kanan bawah dengan sedikit ikal serta jepit pita berwarna merah membuat Siyeon terlihat seperti foto SMA bundanya dulu.

Jam tangan klasik coklat milik bunda pun melekat ditangan kirinya, dengan sepatu berwarna senada dengan jepit rambutnya, tak lupa anting bulat panjang yang menggantung di telinganya.

"Chiooo?" Panggil Ayah, beliau membuka pintu membuat anak gadisnya yang sedang memakai lip cream merah sedikit terkejut.

"Ayahih kebiasaan gak ngetuk! coba aku kaget nya beneran pasti kecoret nih.." Keluh anak gadisnya membuat ayah tertawa.

Ayah bersandar pada pintu melihat putri semata wayangnya sangat mirip dengan wanita yang dia cintai, mulai dari wajah hingga pakaian sesuai dengan apa yang ia lihat sejak kencan pertama bersama wanitanya yang kini telah pergi.

"Duh mirip banget sama bunda." Celetukan ayah membuat Siyeon menoleh lalu memandang foto bunda dengan pakaian yang sama di atas meja Siyeon.

"Iya, kan? aku cantik banget kayak bunda!"

"AYAAHH!! ADA MOBIL DI DEPAN RUMAAH!!" teriakan Ella membuat Siyeon maupun Ayah menoleh ke sumber suara.

Namun sedetik kemudian, ayah menoleh ke Siyeon sambil tersenyum, "kamu punya pacar kok nggak bilang." lalu pergi ke ruang tamu.






————





Mobil sedan hitam yang dikendarain Jeno berhenti tepat di depan rumah mewah milik Nancy, di depan pintu masuk ada tulisan "NANCY'S SWEET SEVENTEEN" iya, cewek itu berulang tahun yang ke tujuh belas hari ini, dan semua siswa yang diundang harus mengenakan pakaian ala-ala jaman dahulu saat tahun 70-90an, sudah tertera di dress code undangan, nggak boleh di debat kalau nggak ya nggak boleh masuk.

Lelaki itu turun dari mobil lebih dulu lalu membukakan pintu untuk Siyeon yang masih melamun di dalam mobil.

"Udah nyampe cantik, ngelamunin apa, sih?" Jeno terkekeh membuat Siyeon sadar dari lamunannya dan sedikit linglung, tidak menyadari bahwa mereka sudah sampai di rumah Nancy. Siyeon baru saja menoleh ke arah Jeno ketika pemuda itu membungkuk dengan tujuan untuk melepas sabuk pengaman yang masih terpasang.

wattpad ft. jeno [FIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang