Satria duduk dengan gelisah karna takut hani kenapa-napa sudah 1 jam dokter belum keluar dari ruangan hani dan itu membuat pemikiran satria kemana-mana tentang hani."duhh ni dokter lama amat sihh periksanya"kesal satria.
"sabar sayang nanti dokternya juga keluar"ucap ara memegang tangan satria supaya satria tenang.
"kalau hani kenapa-kenapa gimana..hikss gua gua takutt hikss"tangis lia pecah reno yang melihatnya langsung membawa lia ke dekapnya dan menggosok-gosokan tangannya di punggung lia untuk memberinya ketenangan.
"semuannya bakal baik-baik aja lo jangan nangis lagi"ucap reno lembut dan membuat lia dag did dug.
Exel berlari di lorong rumah sakit dan menghampiri teman-temannya.
"sat hani giaman? Kata dokter apa? Hani nggak papakan? "tanya exel membabibuta.
"dokter belum keluar xel"ucap satria menunduk dan exel menyandarkan tubuhnya ke dinding sebagai tumpuannya.
Ceklek
"dok gimana keadaan hani dok dia baik-baik aja kan dok"-xel
"bagaimana keadaan adek saya dok"-stria
"alhamdulillah hani melewati kritisnya dan sekarang hani sedang istirahat nanti beberapa jam hani akan sadar"ucap dokter itu menunduk dan berlalu di hadapan mereka.
"kritis? Abang macam apa gua sampai bikin adek gua kritis"ucap satria menyesal karna tak menjaga adeknya dengan baik.
"ini udah kehendak allah sat yang penting sekarang hani udah melewatkan masa kritisnya"ucap exel.
Satria memasuki ruang rawat adeknya dan terlihat keadaan hani lemas bibir yang sangat pucat di atas brangkar dan alat-alat rumah sakit yang melekat di tubuhnya satria duduk di samping ranjang adeknya dan menggenggam tangan adeknya yang dingin.
"dek maafin gua"ucap satria mengelus kepala adeknya
"dek bangun dong kenapa lo tidur terus nggak capek apa tidur terus"satria mencium tangan adeknya berkali-kali
"gua janji nanti pas lo bangun gua bakal beliin apa yang lo mau apa ajah asalkan lo bangun yah nanti kalo lo tidur terus yang bangunin gua untuk makan siapa trus nanti yang marahin gua siapa gua nggak papa lo marah terus sama gua dek gua nggak papa asalkan lo bangun...sayang bangunn..hikss.. Bangun dekk maafin guaa"ucap exel menunduk tak kuat menahan air matanya dan ara cuman menggosok-gosok punggung satria supaya ia tenang.
Exel yang melihat hani cuman tertidur merasa sakit melihat hani yang tak kunjung bangun.
Bangun sayang aku kangen kamu aku ingin meluk kamu han bangun sayang kamu nggak sedih liat aku kacau gini aku sayang kamu han sangat! sangat menyayangimu sampai maut memisahkan batin exel
"euh bang"lenguh hani dan satria dengan cepat menegakkan kepalanya
"dek lo udah bangun"-stria
"hanii maafin guaa"ucap ara
"gua minta maaf hann gua salah"ucap lia
"han kamu udah bangun apa yang sakit? Bilang sama aku? "ucap exel khawarir
"kalian nggak salah kok dan aku nggak papa xel aku kan kuat"ucap hani tersenyum
"dek maafin gua maaf"satria menekukkan kepalanya.
Hani menintihkan air matanya dia memang kekanakan sampai-sampai tak mengacuhkan satria.
"abng.. hikss maafin adekk..hikss huhu maafin aku bangg h-hani kekanakan..hikss hani minta maaf"ucap hani menangis dan satria menghapus air mata di pipi adeknya.
"nggak kamu nggak salah abang yang salah karna udah bikin kamu kesel maafin abang ya"ucap satria dan di anggukin hani dan memeluk abangnya.
"ehemm aku di kacangin nihh ok aku pulang aja"ucap exel yang ingin keluar tapi di tahan hani.
"jadi kamu cemburu sama abang aku sendiri ciee cemburuu sini sini peluk aku"ucap hani merentangkan tangannya untuk di peluk dan exel memeluk hani erat.
"mana yang sakit kasih tau aku"ucap exel mengecup pucuk kepala hani.
"nggak ada"kata hani enteng
"nggak ada? Sayangg kamu itu habis kritis dan kamu bilang nggak ada itu pipi kamu aja di plaster masih bilang nggak ada"ucap exel memonyongkan bibirnya membuat hani terkekeh
"iya bener nggak ada karna udah di peluk kamu sakitnya jadi ilang semua"ucap hani tertawa.
"ouhh udah pandai gombal yah kamu siapa yang ajarin hmm"gemes exel.
"yah kamu lah"
"ehmmm hargai yang tak berpasangan"ucap ara
"siapa yang tak berpasangan"ucap lia acuh
"yah eluh lh kan lu zomblo"ucap ara
"maaf yah gua nggak jomblo"ucap lia
"lo lo"ucap ara, exel, satria, hani sambil menunjuk reno dan lia bersamaan dan yang di tunjuk pun hanya mengagguk.
"cieee jadii udahh taken nihhh"ucap hani menggoda.
"wahhhh jadian juga lo broo kagak nyangka gua gua pikir lu kagak demen perempuan ckck ini baru lakii"ucap satria merangkul reno
"eh centong lu pikir gua gay kali ngomong jangan asal jeplak aja lo yah gua masih suka perempuan lo pikir gua kagak normal..ya nggak yang"kesel reno dan di hadiahi ketawa sahabat-sahabatnya.
"asikk yang pacaran mah bedaa yakk dunia terasa berdua yang lain ngekost"ucap exel dan semuanya ketawa
"oiyah bang mama sama papa lo kasih tau kalau gua masuk RS? "tanya hani.
"aduhh gua lupa dek saking gua paniknya sampai mama papa nggak gua kasih tau tunggu dulu gua telfon mama papa dulu"exel ingin bangkit
"eh bang nggak usah bang hani nggak mau nanti pekerjaan papa keganggu di jepang nanti gara-gara hani papa pulang dan ninggalin pekerjaannya"ucap hani
"hmm yaudah gua nggak bakal kasih tau mama papa lo istirahat aja ya gua mau keluar beli makanan dulu sama ara"ucap satria mengusap-ngusap kepala adeknya.
"gua juga ya gua mau temenin lia pulang bentar"ucap reno dan di angguki teman-temannya.
Dan tinggal lah hani dan exel di ruangan hani.
Yeahhh kira-kira mereka ngapain yaa hahaha
Salam author💋💜💛💚💓
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketos
Teen Fiction"Kenapa lo selaluh marahh kalau gua deket sama fero! KENAPA XELL"Emosi Hani memuncak "Lo tau kenapa gua nggak suka lo deket2 sama fero KARNA GUA CINTA SAMA LOH FAH"pengakuan yang sudah di pendem oleh Exel pun terucap "Gua sayang elo"suara mulai mel...