Empty Chair

909 72 19
                                    

Happy Reading, chingu 😁

Thanks vote and comment my fanfic,

HELLO, MY NEXT FRIEND

Bab 1

💎💎💎

Alunan musik klasik mengalun syahdu membuai telinga. Gesekan senar biola yang menyayat hati mengiringi gerakan langkah para tamu di lantai dansa. Musik yang terdengar sedih namun membuat semua orang tersenyum.

Senyum mengembang, bersama patner yang menemani berdansa. Namun, ada satu tamu yang tampak kebingungan. "Dimana aku? Kenapa aku memakai gaun victorian?"

Kim Soeun melihat dirinya sendiri di depan cermin. Memperhatikan gaun lebar berwarna biru yang  sedang dikenakannya. Membuatnya tampak lebih berisi dan padat. Rambutnya yang digerai membuatnya terlihat seperti princess dalam dongeng-dongeng yang pernah diceritakan ibunya. Ditambah topeng bulu yang menutupi separuh wajahnya.

"Ini hanya mimpi," ujarnya dengan senyum remeh. Gadis dengan IQ 120 itu selalu mengalami Lucid Dream. Dengan sadarnya ia berada dalam dunia mimpi sebab perbandingannya adalah, hal yang tidak masuk akal seperti pakaian victorian yang dikenakannya sekarang, tidak mungkin terjadi di dunia nyata kecuali ia ikut festival pesta victorian.

Kedua telinganya kembali mendengarkan alunan musik klasik yang membuatnya terlena, kemudian ia menuruni tangga ruangan ballroom dengan gaya anggun. Semua mata menatapi dirinya seolah dirinya pusat magnet mereka.

Salah satu pria bertopeng hitam mendekatinya dengan langkah gagah dan kemudian mengulurkan tangan kanannya. Gayanya yang sangat gentle membuat Soeun mengulum senyum.

"Mau berdansa denganku?"

Soeun menyambut tangan bersarung putih itu dan kemudian mengikuti langkah pria yang mengiringi berdansa. namun......

"Maaf, kau injak sepatuku,"

"Oh maaf," kata pria itu dan kemudian bunyi dentangan lonceng terdengar. Soeun merasa dirinya harus pergi saat itu juga dan kemudian ketika berlari sepatu berbahan kaca kanannya terlepas. Panik melanda tapi ia harus cepat-cepat pergi. Soeun meninggalkan sepatu cantiknya dan kemudian kereta berbentuk labu orange berubah menjadi labu busuk dan para pegawal berseragam berubah menjadi tikus.

Lalu satu dari tikus itu pun  melompat ke wajah cantiknya.

"Kyyaaaaaaaa!!!!!!"

Bruk!! Gadis itu meluncur ke depan bersamaan dengan berhenti mendadaknya bus yang dinaiki. Semua mata penumpang bus menatapi dirinya yang tersungkur di lantai bus. Dengan canggung ia tersenyum malu dan kembali ke posisi duduknya yang berada paling belakang dan duduk ditengah antara penumpang lain. Bisa-bisanya ia bermimpi menjadi Cinderella di siang hari bolong.

Soeun mendengar supir bus menyebut jalan Dokgu dimana ia seharusnya berhenti di halte bus kini. Dengan susah payah ia menyeret kopernya usai keluar dari bus lalu duduk sebentar di halte.

Soeun menurunkan tas ransel di punggungnya lalu mengambil sepotong roti yang tersisa. Sembari mengunyah ia menatapi kendaraan-kendaraan yang melaju pelan di depannya. Ia tersenyum tipis. "Mama, aku sudah di Daegu sekarang," ujarnya dalam hati. Dipejamkan matanya sejenak untuk menikmati udara baru dari salah satu kota besar di Korea Selatan ini dan terbatuk-batuk setelah menghirup asap kendaraan.

"Tetap enak ditinggal di desa," ringisnya dan kembali menggigit rotinya. Pesan dari bibinya sebelum melepas kepergiaan diingatnya kembali. Tentang kakak tirinya, Lee Youngah, yang akhirnya bisa menerima kehadirannya sebagai adik tiri. Kakak perempuan tiri yang memilih tinggal di Daegu setelah orang tua mereka menikah. Ia menerima pernikahan ibunya dengan senang hati tapi tidak dengan kakak tirinya itu. Yang memilih pergi dan bekerja di Daegu dengan membawa satu anak semata wayang berusia 6 tahun.

Hello, My Next Friend!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang