I'm Affraid If You Not Here

376 50 17
                                    

Happy Reading, chingu 😁

Thanks vote and comment my fanfic,

HELLO, MY NEXT FRIEND
Volume 16

💎💎💎

"Mimpi buruk apa?" tanya Soeun dengan mendekati Taehyung dan berkacak pinggang. "Kalau bicara jangan setengah-setengah begitu."

"Mimpi kau menikah sama Jaewon!! Aku tidak mau itu!!" teriak Taehyung marah. "Kamu menikah sama dia."

"Heh?" Soeun bengong sesaat dibuatnya.

"Waktu aku tertidur di jam pelajaran sejarah. Aku mimpi begitu,"

"Itu siang bolong kan? Kalau tidak salah setelah jam makan siang." Soeun tampak mencoba mengingat.

"Iya,"

Tawa Soeun pun pecah dan yeoja itu memegangi perutnya yang terasa sakit. "Ya ampun, kenapa aku harus tertawa untuk kekonyolanmu itu. Kau kualat sama guru sejarah. Beliau susah payah menjelaskan konflik Korsel dan Korut didepan kelas tapi kau menghargai kerja guru saja tidak bisa. Kau tahu, mereka berada didepan kelas dan menjelaskan itu bukan untuk mendongeng. Mereka bekerja dan kau tidak menghargai. Wajar sih kau jadi kena karmanya. Mimpi orang menikah di siang bolong. Dasar! Bisa ada yang lebih buruk lagi mimpimu itu?"

"Tapi, bagiku itu mimpi terburuk. Tidak bisa mendapatkanmu."

"Mendapatkanku?" Soeun terlihat heran. "Apa tujuanmu hidup hanya itu saja? Tidak ada yang lain? Terobsesikah namanya? Kim Taehyung, bagaimana jika aku yang membuatmu terobsesi ini tidak ada lagi di sisimu. Tidak lagi menjadi teman yang duduk disamping kananmu. Apa semuanya kembali membosankan untukmu,"

"Itu sudah pasti,"

"Kim Taehyung," Soeun memegangi kedua bahu Taehyung dan mencengkramnya erat. Lalu kepalanya tertunduk dengan menarik Taehyung ke arahnya. "Kalau kau seperti ini aku juga yang susah. Aku tidak bisa seperti orang tuamu yang selalu menemanimu setiap saat. Aku bukan mereka yang akan mengalah jika kau tidak suka sesuatu. Aku bukan seseorang yang bisa menurutimu selalu."

"Aku tidak minta kau menurutiku."

"Ketergantungan," gumam Soeun dengan keyakinannya akan kata tersebut. "Nantinya kau akan meminta lebih dengan terus menemanimu. Seperti aku yang selalu ingin ditemani ibuku. Tapi kecelakaan memisahkan kami. Aku tidak ingin kau memiliki kekecewaan yang sama denganku,"

Keadaan pun hening sejenak. Dengan udara dingin berbisik melewati mereka. "Tidak," gumam Soeun dalam hati. "Dibandingkan, aku takut dia merasa kehilanganku. Aku lebih takut jika aku kehilangannya. Dengan berteman saja, aku tidak akan terlalu sedih jika kehilangannya, ugh," Soeun mengalami sakit kepala mendadak setelah ingat bagaimana kondisi Taehyung ketika dibantu alat medis untuk mengejutkan jantungnya. Ia hanya mendengar Taehyung tidak punya riwayat penyakit jantung sebelumnya. Tapi dikeluarganya memang ada warisan sakit jantung dari mendiang neneknya Taehyung dan penyakit itu telah diwariskan pada Park Jihoon, sepupunya Taehyung di Hanam.

Sewaktu Taehyung terlahir, Jayoung mengakui bahwa wanita itu mengalami kesulitan dan bayinya dalam kondisi normal hanya saja detakan jantungnya tipis. Sama seperti Jihoon. Tapi kondisi kesehatan menurun dari Jihoon lebih dulu diketahui dengan seringnya namja itu syok akan sesuatu dan harus bolak-balik ke rumah sakit. Sementara Taehyung tidak mengalaminya. Soeun berpikir kalau apa yang pertama dilihat Taehyung soal Youngah dan Jungmin, adalah syok pertama yang dialami namja itu.

Taehyung sepertinya memiliki cinta yang sangat murni. Tidak memikirkan bahwa hubungan yang terjalin bisa saja ada noda hitamnya seperti pengkhianatan atau perpisahan. Taehyung tidak mengerti soal itu sebab kedua orang tuanya hidup harmonis. Namja itu sepertinya tidak pernah mengalami broken home. Dengan tidak pernah melihat orang tua bertengkar atau siap bercerai. Dimata Taehyung, hubungan yang terjalin sudah pasti selalu harmonis seperti keharmonisan orang tuanya.

Hello, My Next Friend!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang