Speechless

165 34 17
                                    

Note : Aku lanjutin ini kalau vomennya banyak wkwkwkk, peace 🤣🤣🤣✌

HELLO MY NEXT FRIEND

Volume 54

***

Bukan hal yang mudah bagi seorang Soeun untuk memaafkan disaat ia sedang dilanda kesulitan pada kondisi Nara. Yang masih perlu melakukan chek-up ke dokter untuk memastikan keadaan baik-baik saja. Namun, Tzuyu telah meminta maaf padanya dan ia mengakui diri bukanlah seorang pendendam. Jadi ia pun sungguh memaafkan Tzuyu.

Seperti sikap yang diambilnya untuk memaafkan Ara yang pernah membencinya sampai gadis itu sekarang lengket dan tidak ingin lepas darinya. Ara sudah bukan lagi seperti saudara angkat melainkan kandung. Wanita itu selalu datang ke rumahnya hanya sekedar menggantikannya mengasuh Nara dan Nari.

Soeun menatapi televisi dan melihat Tzuyu telah meminta maaf pada pihak media karena menyebarkan hoax mengenai skandal di mobil bersama Taehyung. Hal yang sebenarnya terjadi, Taehyung yang lelah ingin beristirahat di dalam mobil. Belum sempat untuk tidur pulas, Tzuyu masuk ke dalam mobil dan dimulailah niatnya membuat skandal terlaksana.

"Namanya akan semakin hancur," keluh Ara usai menyuap makanan untuk dirinya sendiri dan matanya tetap fokus menatap televisi. "Tapi banyak yang simpatik sama pengakuannya itu loh," sambung E-young usai melihat kolom komentar di youtube.

"Aku berharap dia sadar diri sama kecantikannya itu. Wajah cantiknya tidak cocok untuk jadi gadis yang mengejar cinta orang lain," gumam Boram usai memukul tangan Baro yang menyempil disela pahanya. Baro yang kesakitan meringis kesakitan dengan usap-usap tangan kanannya itu.

"Chagiya, hukumannya sudah selesai kan?"

Suara itu berasal dari Taehyung yang sekarang berpenampilan seperti pelayan di rumahnya. Berkat pembelaan Taehyung pada Tzuyu kemarin di pesta, ia perlu memberi hukuman pada pria itu. Di saat Tzuyu ditengah frustasi ingin nama baiknya dikembalikan, Taehyung malah berkata untuk memaafkan dengan alasan tidak ingin masalah itu menjadi beban pikirannya tapi Soeun tersulut emosi dan kini menghukum Taehyung menggantikan pekerjaan pelayannya.

"Belum selesai Tae, kerak di dasar kolam belum bersih," Ara berceletuk.

"Kau saja yang bersihkan," gerutu Taehyung sambil menghempas lap yang ada ditangannya. "Chagiya, aku melakukan ini demi kamu. Aku tidak mau kamu terlihat buruk didepan media. Istri Kim Taehyung, seorang pendendam, kau mau dibuat berita seperti itu?"

"Alasan kau Taehyung. Jangan-jangan kau ada rasa sama Tzuyu," celetuk Chansik. "Eh cacing kremi, keluar dari rumahku," usir Taehyung kesal. "Ini kan rumahnya Soeun," Chansik menjulurkan lidah mengejek temannya itu.

"Malah kau yang bisa terusir dari rumah ini," celetuk Jaewon tanpa ampun. Taehyung terpaku lama lalu memandangi Soeun yang hanya memperhatikan tablet. Tidak menyimak percakapan mereka sejak tadi. "Oh, jadi seperti itu," keluh Taehyung dengan melepas vest yang dikenakannya. "Karena ini rumahmu ya, jadi kau mulai merasa berkuasa, Soeun!! Lihat aku!!" bentak Taehyung tiba-tiba.

Mereka yang mendengar bentakan Taehyung itu tersentak termasuk Soeun yang sedang mengecek pekerjaan barunya. Ia menatapi wajah memerah padam Taehyung penuh emosi. "Kau sekarang berada di atasku Soeun, dan kau memperlihatkan padaku, kau bisa mencampakkanku kapan saja karena kau tidak tergantung lagi padaku. Kau sudah memiliki segalanya disini. Warisan nenek yang kau terima. Kau tidak butuh lagi nafkah dariku."

"Taehyungie......"

"Oke, kalau kau maunya seperti ini. Aku akan membawa Yeontan dan Koonie sama Nara keluar dari rumah ini. Aku tidak mau tinggal disini."

Soeun terkejut mendengarnya. Lagi-lagi nama Nari tidak disebut. Sulut emosi Taehyung pun merambat padanya. Ia menaruh tabletnya di meja lalu mendekati Taehyung. "Kenapa kau tidak menyebut Nari?"

Hello, My Next Friend!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang