Friend Destiny?

317 44 33
                                    

Happy Reading, chingu 😁

Thanks vote and comment my fanfic,

HELLO, MY NEXT FRIEND
Volume 20

💎💎💎

Mentari yang terbit dari ufuk timur menyinari kaca jendela kamar tanpa gorden itu. Pemuda yang terduduk diatas kasurnya langsung terbangun dan membersihkan kedua matanya dengan tangan lalu pergi menuju wastafel. Dicucinya bersih wajah tampannya itu kemudian senyum tersungging setelah mengeringkannya dengan handuk kecil.

Tanpa harus mendengarkan omelan, ia langsung pergi mandi dan setelah selesai dengan hanya keluar memakai celana bahan sekolahnya, ia masuk ke kamarnya lalu membuka lemari. Mencari kemeja putih sekolahnya. Ditemukannya satu helai yang telah digosok rapi oleh ibunya dan dipakainya didepan cermin.

Pemuda itu mengancingkan satu persatu kemeja putihnya sambil mengingat empat hari yang lalu, ia mengerjai balik Ara yang tampak syok dengan skenario Ara yang ia putar balik. Sudah siap melontarkan bom untuk melukai Soeun tapi bom itu malah melukai diri sendiri. Ara dibuatnya termakan oleh rencananya sendiri. Ingin mempermalukan Soeun dengan bukti diperkosa pria bersamaan, malah gadis itu sendiri yang merasakan bagaimana diperlakukan juga seperti itu. Dan ternyata Ara tetaplah seorang gadis yang takut setelah mendapat penghinaan yang tak pantas. Lalu kenapa Ara menginginkan insiden menjijikkan itu menimpa Soeun?

Sungguh ingin seenaknya sendiri gadis itu. Bodoh! Ara selalu membantah kalau dia masuk kelas A dari kelas 1 karena hasil sogokan. Tapi tuduhan menyogok itu ternyata benar. Ara tidak cerdas dan kurang waspada. Tidak tahu bahwa anjing atau binatang lain yang terlihat patuh karena dipukuli, suatu saat bisa menggigit balik.

Seperti yang sudah dilakukannya pada Ara. Ia menggigit balik untuk beritahu bahwa ia juga butuh ketenangan setelah banyaknya tekanan yang dialaminya. Ayahnya yang membawa kabur uang perusahaan bersama gadis PSK simpanan yang menipu ibunya. Lalu ibunya yang terkadang ingat nasib buruknya dan selalu mencoba untuk bunuh diri lalu dirinya yang diteror algojo perusahaan yang merasa dirugikan oleh ayahnya. Terakhir, adalah tekanan harus putus dari Soeun karena Youngah mengancamnya akan membuka kasus ayahnya seorang maling.

Tekanan-tekanan seperti itu, tidak mau dimengerti permasalahannya oleh Ara dan tekanan semakin menghimpit kewarasannya. Belum lagi, ia khawatir tidak bisa melanjutkan studinya menjadi mahasiswa di masa depan. Ara hanya tahu dia harus dipatuhi karena uang banyak yang dimiliki bisa membuat orang bertekuk lutut. Nyatanya tidak seperti itu. 4 algojo yang dipersiapkan untuk mempermalukan Soeun, ternyata lebih memilih tawaran darinya ketimbang uang bayaran yang dijanjikan Ara pada mereka.

Uang ternyata bukan segalanya bagi 4 algojo itu melainkan kebutuhan biologis, termasuk bagian penting hidup mereka yang berantakan. Dengan mudahnya, ia membujuk untuk menukar korban yang akan dieksekusi. Mengatakan bahwa Soeun, gadis yang harus dieksekusi oleh mereka berpenyakitan virus HIV. Jaewon berkata seperti itu dengan bukti bahwa dirinya kemungkinan telah terserang HIV dari Soeun. Ceritanya tampak menyakinkan, ditambah ia memperlihatkan video Ara mandi sambil melakukan mastubarsi. Membuat mereka berempat sange ketika melihatnya.

Pengaruh darinya itulah yang membuat skenarionya, fix, untuk diubah.

Tapi semua ide itu bukan hanya datang karena tekanan mental yang diterimanya. Ibunya, yang langsung menyukai Soeun adalah salah satu faktor penyebab, ia mengubah skenario Ara.

*Flashback

"Jaewon, kenapa pacarmu tidak main ke sini? Eomma mau ajarkan dia cara buat roti bakar yang enak yang kau sukai biar nanti dia buatkan untukmu, kalau dia jadi istrimu, tidak perlu bingung lagi kan,"

"Kami sudah putus,"

"Putus? Kenapa? Baru kemarin kau kenalkan dia lalu kalian putus? Alasannya apa?"

Hello, My Next Friend!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang