I'm The Director, Did You Forget?

305 30 16
                                    

Happy Reading, chingu 😁

Thanks vote and comment my fanfic,

HELLO, MY NEXT FRIEND
Volume 38

💎💎💎

Hening merangkak dalam ruang dorm berukuran 4 x 4, yang tertata rapi saat ini. Kesenyapan ini berubah menjadi atmosphere membeku usai mendengar umpatan kasar seseorang. Suara yang begitu jelas tadi dalam sekejap seperti udara yang menusuk hingga tiga manusia yang berada dalam ruang tersebut belum terbuka mulutnya untuk berbicara.

"Suara siapa tadi?" tanya Jaehwa pada akhirnya. Melihat sekitar ruangan sementara Soeun menghampiri toilet dan membukanya. Gadis itu menunjuk kamar mandi kering yang selalu rajin dibersihkannya bersama roomatenya itu.

"Kenapa kau menunjuk kesana?" tanya Jaehwa.

"Suara yang bibi dengar tadi, asalnya dari sini!" seru Soeun. "Aku lupa beritahu bibi, kalau dorm ini tidak hanya ditempati aku sama E-young. Ada makhluk tak kasat mata ikut sewa dorm ini."

"Dan kamu betah tinggal disini?" tanya Jaehwa heran. Soeun menjawab tidak punya pilihan lain sebab dorm sudah penuh. Jaehwa menghela napasnya lalu menaruh tiga kantong kertas yang ditaruhnya di atas meja.

"Imo dan eonnie kenapa ke sini malam-malam? Memangnya tidak ada hari besok untuk berkunjung?" tanya Soeun heran dengan mengambilkan minuman untuk tamunya. Diletakkannya dua minuman kaleng diatas meja.

"Malam ini saja, kalau pagi kau sudah sibuk kuliah," jawab Jaehwa sambil mengeluarkan setelan pakaian hanbok yang Soeun rasa pernah melihatnya. "Lagian pamanmu dan adik-adikmu sedang berlibur ke Jejju, dan bibi sangat kesepian jadinya bibi ke Daegu terus minta kakakmu diantarkan ke sini."

"Imo kok menyusahkan eonnie?" tanya Soeun sambil memperhatikan gorden balkon yang ditutupnya tadi. "Dia kan sibuk. Kalau mau ke sini bisa telepon aku kan? Aku bisa jemput di stasiun dan tidak perlu ganggu aku malam-malam begini."

"Kau merasa terganggu?" Jaehwa mendelik tajam. Soeun hanya membalas dengan senyum canggung. Lalu menanyakan soal hanbok yang dibawa oleh wanita itu. "Ini hanbok kesayangan leluhur yang wajib dipakai untuk pernikahan di dalam keluarga kita. Tapi yang ini hanbok dari papamu yang pernah dititipkan karena papamu sudah memikirkan masa depanmu sampai harus membelinya. Imo tidak berhenti tertawa karena papamu beli hanbok ini pas usiamu baru 8 tahun. Terus yang ini," Jaehwa terlihat enggan memperlihat hanbok dengan corak warna mencolok perpaduan hijau dan merah lalu memperlihatkan lapisan emas yang menghias.

"Dari nenek tidak penting itu,"

"Singkirkan yang ketiga," Soeun meminta tanpa ingin melihat detail hanbok paling mahal tapi dimatanya tidak ada nilainya. Dengan senang hati Jaehwa memasukkan lagi pemberian Sunhwa. "Bibi, aku akan coba 2 hanbok lainnya, sekarang bisa pulang kan? Aku mengantuk."

"Kau mengusir bibimu?" Jaehwa melotot. Soeun membantah tuduhan itu. "Padahal bibi mau menginap disini. Tidur dihotel sama kakakmu segan," lanjutnya dengan menatapi Youngah yang sejak tadi diam. Youngah yang masih terbayang apa yang dilakukan Taehyung pada adiknya itu tersenyum canggung. Duga-dugaannya yang pernah dibantah suaminya ternyata benar. Hubungan Soeun dan Taehyung memang terasa mustahil jika tidak menjurus pada hubungan dewasa.

Keduanya menusia normal yang memiliki hasrat untuk melakukannya, terutama Taehyung, sebagai laki-laki memiliki hasrat yang lebih tinggi. Ditatapinya Jaehwa yang beberapa jam lalu di dalam kamar hotel, mengajak dirinya untuk langsung mengunjungi Soeun. Youngah yang merasa letih menjawab kalau mereka bisa menemui Soeun besok di kampus. Tapi wanita itu memaksa dengan alasan, Jaehwa senang memberikan kejutan pada keponakannya.

Yah memang Soeun terkejut saat menatapnya tadi. Niat ingin memberikan kejutan pada Soeun yang dipikirnya sudah tertidur, malah yang dilihatnya Soeun tampak membiarkan Taehyung menikmati sajian makan malam dengan cara lain. Masih diingatnya bagaimana lincahnya lidah Taehyung mengecap bagian intim adiknya. Anak itu pun ternyata tidak sepolos yang ia pikirkan.

Hello, My Next Friend!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang