Obsessed With You

437 56 13
                                    

Happy Reading, chingu 😁

Thanks vote and comment my fanfic

HELLO, MY NEXT FRIEND
Volume 15

💎💎💎

Penanganan untuk Taehyung dilakukan dengan cepat, meski hanya pingsan, tim medis yang memasangkan CPR untuk pernapasan, menemukan gejala aneh dengan lemahnya denyut jantung namja yang dibawa dengan ambulans. Tim medis sepakat untuk mengejutkan jantung yang melemah itu dengan membuka kancing dari seragam caffe yang dikenakan Taehyung.

Soeun yang menemani menatap heran kenapa jantung Taehyung perlu dikejutkan oleh alat bantu Defibrilator. Tidak ada yang memberitahu soal gejala lemah Taehyung itu. Soeun mengusapi kening Taehyung dan menunduk lemah. Sedikit mulai memahami kalau namja itu tidak bisa mengalami syok yang terlalu dalam. Penolakan Taehyung untuk berolahraga seharusnya ia pahami. Namja itu mengaku jantungnya berdebar sangat keras jika disuruh lari satu putaran saja, lalu yang terasa setelahnya perutnya terasa mual.

"Semuanya terasa tidak enak kalau habis lari. Debaran jantungku jadi sangat kuat."

"Semua orang juga begitu,"

"Tapi teman lainnya bisa lari 5 putaran, kenapa aku satu saja, perutku terasa mual? Coba rasakan ini Soeun." ujar Taehyung sambil menaruh telapak tangan kanan Soeun di dada kirinya. Soeun bisa membayangkan denyutan jantung dibalik dada namja itu terlalu cepat di atas normal.

"Ngg, denyutannya kok semakin kencang?" tanya Taehyung heran dengan menerawang ke langit.

"Karena aku ada didepanmu sekarang,"

Soeun masih tertunduk. Teringat pertama kali ia membawa lari ponsel Taehyung dan namja itu mengejarnya. Stamina namja itu langsung menurun setelah ia berhenti lari. Orang tua Taehyung memanjakan anak itu bukan tanpa alasan. Mereka hanya menjaga anak kesayangan itu tetap bisa hidup normal seperti yang lainnya. "Taehyung, bertahanlah, kita bisa bermain lagi kerjain boss oppa, nee?"

"Dibawa langsung ke IGD, cepat," perintah salah satu tim medis. Lalu memindahkan pasien pada brankar yang dibawa oleh suster. Soeun terus mengiringi sampai masuk IGD, ia kemudian disuruh menunggu. Dilihatnya Jungmin baru menyusul. "Boss Oppa sudah hubungi orang tuanya?"

"Mana aku berani, orang tuanya pasti heran kenapa ada aku lagi di situasi seperti ini." kata Jungmin dengan duduk di atas kursi tunggu. Diusapnya kasar wajahnya dengan perasaan jengkel. "Kenapa Tae selalu pergoki aku begitu sih? Waktu itu juga begitu,"

*Flashback

Memilihkan parfum wanita dengan aroma lembut selalu diperhatikan oleh Jungmin yang perfeksionis. Ia bukan pria yang cepat memutuskan parfum apa yang cocok untuk investor yang menyuntikkan dana untuk bisnis-bisnisnya termasuk Caffe.

"Lee Youngah?" panggilnya dengan menarik lengan kiri seorang wanita yang berpenampilan sederhana dengan kemeja garis yang dimasukkan sedikit ke celana bahan yang dikenakan. Hak sepatunya juga tidak terlalu tinggi. Membuktikan penampilan wanita itu tidak berubah sejak ia kenal terakhir sebagai mantan kekasihnya di masa SMA.

"Oh Jungmin? Sudah lama sekali ya?" Youngah suprice melihat pria itu. Lalu heran namja itu menscan dirinya dari rambut hingga sepatu. "Bisa lanjutkan obrolan ini dengan minum-minum, sudah lama sekali, jadinya canggung." tawar Jungmin.

"Iya yah, kenapa jadi seperti ini," Youngah juga risih jika hanya ditatapi saja. Di parkiran Mall, Jungmin buru-buru membuka pintunya untuk penumpang barunya itu. Mereka makan malam di sebuah restoran dengan canggung. Berusaha menghindari topik mereka pernah menjadi sepasang kekasih populer sewaktu SMA. "Bagaimana ayahmu sudah menikah lagi?."

Hello, My Next Friend!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang