Not A Match Taehyung

198 39 17
                                    

Happy Reading, chingu 😁

Thanks vote and comment my fanfic,

HELLO, MY NEXT FRIEND
Volume 45

💎💎💎

Cafe Happy Eat n Mirc bertambah luas dari sebelumnya. Caffe yang diubah konsepnya menjadi Caffe gaming tersebut terlihat lebih mewah dari saat Jungmin memulainya. Semula caffe tersebut hanya menjadi tempat hangout pelajar, mahasiswi dan wanita kantoran, serta dijadikan rental komputer. Tapi sejak menjamurnya gaming battleground, banyak pelanggan yang mengusulkan caffe itu diubah menjadi caffe gaming.

Modalnya dari penjualan caffe tidak terurus di Seoul, lalu ditambah dengan bantuan Sungoh, ayahnya Taehyung. Jungmin kini menatapi puas Caffenya yang selalu ramai pengunjung. Para wanita kelas atas yang biasa menghabiskan waktu dengan memesan secangkir kopi sambil mengetik diatas keyboard masih menghias isi caffenya. Namun satu pun dari mereka belum ada yang bisa ia bawa menghadap kakeknya untuk diakui sebagai calon istri.

Untuk masalah istri, ia memang sangat pemilih. Tidak seperti adik sepupunya, yang setelah yakin jatuh cinta dan ingin memiliki Soeun, selalu mengoceh ingin menikah. Mempertahankan Soeun sekedar menjadi pacar, cukup sulit dimata Taehyung. Yang bagi Jungmin, itu hanya alasan semata karena Taehyung takut ada pria lain yang menginginkan Soeun. Sementara dirinya, selalu saja ada keraguan untuk menikah.

Untuk dirinya yang mudah bergonta-ganti wanita, ia khawatir penyakit bosannya menyakiti hati wanita yang dinikahinya. Ia pernah melakukannya pada Youngah dimasa pacaran dulu. Youngah yang susah payah ia dapatkan, ia lepas begitu saja karena jiwa labilnya saat itu. Kini, untuk menjadi pahlawan ditengah konflik Youngah dan Jiho, tidak ada gunanya lagi. Youngah tidak akan terpukau dengan semua pembelaannya.

Dengan Boram, ia tahu gadis itu tidak akan mau dinikahi olehnya. Bukan hanya karena tidak akan mewujudkan mimpinya untuk mencairkan warisan. Tapi perbedaan antara dirinya dan Boram terlalu jauh. Termasuk tinggi badan. Berjalan dengan Boram, hanya akan membuatnya terlihat seperti paman gadis itu. Berbeda dengan ketika Boram berjalan bersama Baro.

Ia menyaksikan dari dalam mobilnya bagaimana antusiasnya Baro bisa mengajak Boram kopi darat pagi hari. Baro diketahuinya berasal dari keluarga baik-baik dan ayah namja itu cukup keras dalam mendidik Baro. Kakeknya mungkin akan senang jika Boram memperkenalkan Baro sebagai pengganti Jihoon. Lalu dirinya? Jika ia tidak menikah juga dalam waktu sebulan ini maka warisannya akan hangus. Kakeknya serius akan memberikan bagian miliknya pada panti jompo.

"Habis sudah," Jungmin mengeluh dengan membaringkan kepalanya di meja bar. Karyawan-nya yang membersihkan meja hanya geleng kepala heran. Pasalnya sudah hampir setengah jam bosnya itu melamun terus tanpa bergerak dari kursinya. Sementara karyawan di Caffe berkurang dua orang sebab E-young reunian, sementara Soeun mengajak Boram juga ke cottage.

"Silahkan masuk," waitress pria itu menoleh pada wanita yang cukup dikenalnya sebagai kakaknya Soeun. Ia segera mendekat untuk memberikan buku menu. "Aku ke sini bukan untuk makan," ujar Youngah sambil tersenyum canggung. "Bisa bangunkan bosmu?"

"Dia tidak tidur, sebentar, saya panggilkan,"

Waitress itu membisiki Jungmin untuk beritahu kedatangan Youngah. Kemudian Jungmin segera menemuinya setelah membasuh wajahnya yang setengah mengantuk. "Kau datang sendiri? Anak-anakmu kemana?" tanya Jungmin usai duduk berhadapan dengan mantan pacarnya itu.

"Yeonhan ikut Soeun, kalau Haeri kutitipkan sama tetangga,"

"Apa tidak apa menitipkan terus sama tetangga. Oh iya, kelemahanmu itu kan terlalu mudah percaya orang," Jungmin dengan sengaja menyindir. "Aku tidak punya alasan untuk mencurigai orang yang membantuku dengan tulus. Lagi pula ahjumma disebelah rumahku itu tidak punya pekerjaan selain mengurus rumahnya. Haeri membuat dia senang. Tidak ada salahnya kan membuat orang lain senang."

Hello, My Next Friend!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang